8. Belanja

150 13 0
                                    

.
.
.
.

BELANJA

Berpisah nya mereka , Lisa langsung kembali ke apartemen nya . Beruntung malam ini dia tidak ada jadwal untuk datag ke club sehingga dia bisa beristirahat semalaman penuh , ternyata dia tidak meninggalkan pantatnya di motornya tetapi dia kehilangan sebagian daging disana akibat duduk berjam jam tanpa henti .

Dan Rose , hanya tertawa setidaknya itu membuat Lisa merasa hal yang dilakukan nya tidak sia sia . Entah kenapa Lisa merasa bahagia juga ketika melihat Rose bahagia karenanya .

Sebelum Lisa pergi meninggalkan nya , Rose ingin pergi lagi menghabiskan waktunya bersama Lisa , hanya saja dia takut bahwa Lisa akan memiliki urusan lain sehingga dia menyimpan kata katanya .

****

Pagi hari yang cerah , Lisa terbangun karena perutnya yang begitu lapar . Akibat begitu kelelahan semalam dia tidak sempat untuk mengisi perutnya dan tertidur dengan perut yang belum terisi .

"Lisa , kau menjadi orang yang tidak disiplin , ini sudah dua hari berturut turut kau tidak bangun pagi dan melewatkan olahraga mu" Lisa menggerutu meski dia terbangun dengan perut lapar , dia bahkan melewatkan jam olahraga nya

Lisa membangunkan dirinya lalu pergi berjalan ke dapur "Uh , kosong" Lisa membuka lemari penyimpanan makanannya untuk mencari sebungkus ramyeon atau semacamnya yang bisa dimakan

Lisa kemudian membuka lemari pendingin nya "Kosong juga"

Krr

"Uh diamlah , bukan kau saja yang lapar! Aku juga , dasar benalu" Lisa berteriak pada cacing diperutnya tidak senang , cacing cacing ini hanya tau bagaimana meminta makanan tanpa tau berusaha sendiri

"Aku akan membeli obat cacing untuk membunuh kalian jika tidak diam! Kapan aku mulai mengadopsi cacing diperut ku ?"

Mendengar ancaman Lisa , perut nya langsung hening seolah olah apa yang dikatakan Lisa memiliki pengaruh

"Ah , baguslah kalian segera diam"

Kemudian Lisa dengan semangat pagi membawa tubuhnya untuk berganti pakaian , dia harus ke supermarket untuk membeli Ramyeon dan makanan siap saji dan juga kebutuhan lainnya .

"Lisa" seseorang menyapa Lisa saat baru saja keluar dari unitnya

"Ah unnie , ada apa ? Apa dia ..."

"Hm , dia selalu seperti ini . Apa dia tidak menemui mu ? Sungguh aneh jika kau menjawab tidak"

"Sejak kapan dia disini ? Uh aku tidak tau , seharian kemarin aku memiliki urusan dan sepulangnya aku tidur hingga tidak sadarkan diri , aku bahkan bangun siang" Lisa menggerutu karena dia terbangun siang lagi , ini adalah kedua kalinya , Lisa benci jika dirinya menjadi tidak disiplin , dia harus terbangun jam 5 setelah pulang dari club malam jam 3 . Dan memulai aktivitas fisik nya dari jam lima hingga jam 7 pagi untuk memulai sarapan .

"Ya , tidak seperti Lisa biasanya" mereka berdua terkekeh "Lisa , bantu aku oke?" Wanita tersebut tidak meminta bantuan , tapi menyuruh Lisa

Lisa memandang sejenak dan menebak apa yang ingin diucapkan wanita didepannya "membujuk nya ? Memberi saran padanya ? Unnie , bukankah kau seharusnya mendukung keinginan nya ? Bukan melarangnya seperti ini ?"

Jessica meledak dalam marah saat mendengar saran dari Lisa "yaa! Jika itu keinginan dari hatinya kami akan mendukung sepenuh hati , tetapi dia ingin melakukan ini hanya karena seseorang ! Karena seseorang ! Uh , apa kau tau jika hal itu dilakukan bukan dari hati tetapi karena sesuatu tidak akan berujung baik !"

Regrets Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang