Chapter 19 - 3 hari untuk menjadi milikku selamanya

35 8 0
                                    

Selamat membaca dan berimajinasi.

"Jika itu tergantung keputusanku, maka buka gerbangnya dan biarkan mereka pergi!" Minta Lina sembari menatap langsung ke arah mata dari Xavier.

Lama terdiam akhirnya Xavier tersenyum simpul, mendekat ke arah Lina. Tanpa aba-aba Xavier langsung memeluk Lina dengan eratnya, sontak Lina yang di peluk terkejut. Ingin menjauh tapi sepertinya Xavier semakin mempererat pelukannya!

"Mengapa aku merasa kalau mendapatkan mu itu sangatlah mustahil bagiku Lina?" tanya Xavier. Bolehkah aku memilikimu dengan cara paling kotor seorang raja?!

"Jangan terobsesi padaku. Aku bukan sesuatu yang menarik untuk kau permainkan yang mulia! Aku tahu kau tahu itu yang mulia. Jadi, aku memohon dengan sangat untuk tidak mempermainkan hatiku, juga diriku!" tegas Lina. Xavier menatap Lina dengan mata yang berkaca-kaca. Ia banga karena memiliki seorang Mate yang begitu kuat bagaikan seorang pahlawan!

"Aku cuma ingin kau tinggal di sini--" Belum sempat melanjutkan kalimatnya, Lina sudah menggelengkan kepalanya tak setuju. "Tak lama Lina, hanya tiga hari saja. Biarkan raja mu ini memiliki Mate walau hanya tiga hari saja!"

Lina terlihat berpikir sebelum tersenyum pada Xavier mengiyakan permintaannya meski pikiran Lina selalu menolaknya.

Di gerbang utama, Ad menunggu dengan gelisah. Tiba-tiba pintu terbuka yang membuat matanya membulat sempurna!

"Lina berhasil!" Batinnya, matanya mencoba mencari Lina di belakang sana. "Ayolah Lina, kau sudah janji! Maka tepati lah!"

Lama menunggu namun Lina tak kunjung datang. Wanita itu melihat kegelisahan dari Ad namun ia tak berani untuk bertanya.

Saat Ad menutup matanya, hendak menjalankan kereta kudanya tiba-tiba saja sebuah tangan menghentikannya. "Kau ini tidak sabaran!"

Dan betapa bahagianya Ad saat melihat Lina yang sudah berada di sebelahnya saat ini. Bukan hanya Ad saja, mereka semua juga terkejut.

~~~

Semua kembali pada keluarga mereka, tak lupa mereka berterima kasih pada Lina.

"Terima kasih karena telah membantu kami keluar dari tempat tersebut--" Lina tak mendengarkan, ia malah berjalan ke arah rumahnya. Saat Lina keluar dengan tas besar mereka merasa bingung!

Ad telah kembali sedari tadi kembali ke kerajaannya.

"Ada apa ini Lina?!" tanya seorang wanita paruh baya pada Lina cemas. "Ka-kau mau kemana?!"

Lina tersenyum, "menurut kalian apa yang harus aku bayar atas kebebasan kalian?!" tanya Lina. Semua terdiam, merasa bersalah karena menjadikan Lina sebagai korban. "Tapi kalian tenang saja, aku hanya sebentar tak akan lama!"

Setelahnya Lina berjalan kembali ke arah gerbang, mereka semua hanya diam tak menghentikannya.

Sementara itu di kerajaan Ad tak menyangka kalau rajanya memiliki niat terselubung untuk membawa Lina kembali ke kerajaan ini.

"Yang mulia, pikirkanlah baik-baik. Cara ini tak akan pernah membantu!" ucap Ad.

"Yang mulia Ad benar, Nona Lina tidak akan--"

"Diam! Dan sambutlah ia dengan bahagia."

"Tidak yang mulia." Ad tak setuju, ia pun membentangkan sayapnya keluar dari pintu menuju gerbang sedangkan Liam hanya menundukkan kepalanya kecewa
Akan keputusan sang raja.

"Yang mulia, jangan kau ukir luka. Karena ribuan luka sudah cukup baginya!" Liam pergi dengan penuh hormat.

Di gerbang utama Ad senang karena Lina belum melewati gerbang tersebut. Saat Ad hendak melangkah sebuah tangan tiba-tiba saja mendarat di punggungnya!

Mother Of Choice ✔ [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang