Chapter 12 - Menolakan paling berharga

70 15 0
                                    

Happy reading
*
*
*
*
*
*

Liam datang menghadap pada Xavier dengan penuh hormat. Tak lupa ia membungkukkan badannya sebagai tanda pengabdian.

"Pergilah!" titah Xavier pada
Liam.

Setelah Liam pergi tersisa lah Ad yang menatap Xavier dengan tatapan penuh keraguan.

"Yang mulia apa yang membuat Anda yakin kalau dia masih hidup?" tanya Ad.

"Keyakinan!" jawab Xavier.

"Dan apa yang Anda yakin kalau Liam tak akan berkhianat?!"

"Keyakinan dan juga kepercayaan Nesya!" jawab Xavier. Ad yang mendengar hanya bisa terpaku di tempatnya.

"Inikah seorang Xavier yang kejam? Inikah seorang raja tak peduli pada perasaan! Menjadi penuh dengan keyakinan?!" ujar Ad membatin. Ditatap lah Xavier dengan senyuman bahagia yang terlukis dalam hatinya.

"Apa yang kau pikirkan Ad?!"

"Tidak ada yang mulia!" jawab Ad berbohong. Dan Xavier tahu akan hal itu! Ia memilih tak membesar-besarkan hal tersebut... Meski dulunya kesalahan kecil akan menjadi kesalahan yang sangat besar.

Xavier malah membahas anggota Immortal yang akan menjadi tangan kanan barunya bersama dengan Ad. Mengingat pemberontakan, konspirasi yang berada di luar istana semakin mempersulit situasi. Itulah sebabnya mengapa Xavier meminta Ad untuk merekrut anggota baru.

"Jadi ada berapa orang yang kau rekrut?" tanya Xavier pada Ad.

"Ada sekitar 450 orang baru yang memiliki ambisi kuat tapi hanya satu orang wanita yang lolos di setiap tes!" jelas Ad.

"Lanjutkan."

"Dia itu lemah di luar tapi aslinya dia sangat cepat dan lincah dia juga cerdik!"

"Apa lagi?" tanya Xavier bersemangat.

"Saat di tanya apakah ambisinya adalah Anda. Wanita itu malah berkata kalau itu tidak akan pernah mungkin!" Mengingat ada banyak sekali bangsanya yang menginginkan kematian atas dirinya. "Apa yang mulia ingin melihatnya?!" Xavier berpikir.

Setelah berpikir panjang akhirnya Xavier mau melihat siapa wanita itu? Dan sehebat apakah dia?!

Di perjalanan tak lupa Ad menjelaskan kalau sifatnya agak mirip dengan Lina namun bedanya ia lebih ramah dari pada Lina. Dan Xavier hanya menganggukkan kepalanya mengerti.

"Yang mulia berapa orang yang akan berada di belakangmu saat pencarian nanti?!" tanya Ad. Alasan lainya dari perekrutan ini adalah untuk menjadi Lina!

"Tiga!"

Ad menjadi bingung. "Aku, anggota baru dan yang satunya lagi siapa?" tanya Ad, bukannya menjawab Ad malah mendapatkan senyuman sinis dari Xavier.

"Kita sampai!" ujar Xavier bersemangat. "Di mana dia?" tanya Xavier yang tak melihat keberadaan wanita yang dimaksud Ad.

"Dia ada di sana," tunjuk Ad pada seorang wanita yang hanya duduk saja sementara yang lainnya tegah fokus pada latihan mereka.

Alis sebelah Xavier terangkat pertanda meremehkan.

"Emmm, mungkin ia perempuan jadi tak ada yang mau berlatih bersama dengannya." Begitu yang Ad pikirkan entah apa yang Xavier pikirkan? Ia tak ingin peduli.

Saat Xavier ingin mendekatinya tiba-tiba wanita itu bangkit dari tempat posisinya saat ini. Langkah kaki Xavier juga sontak berhenti, menunggu apa yang akan terjadi berikutnya.

Mother Of Choice ✔ [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang