Selamat membaca dan berimajinasi.
Tap!
Tap!
Tap!
Xavier mengambil sebuah buku yang sempat terjatuh di lantai. Ia terus menatap buku tersebut sampai ke tahtanya, Xavier tersenyum.
"Yang mulia ia disini?!"
"Tapi ia tak peduli! Dia akan kembali untuk ini," ucap Xavier sembari memperlihatkan buku series terakhir immortal di tangannya.
~~~
Di desa Lina menjalankan hidupnya dengan biasa saja tapi lama-kelamaan Lina mulai merasa tak nyaman dengan tatapan para warga yang kurang bersemangat.
Seorang wanita cantik terlihat tegah di manja oleh seorang pasangan suami istri yang Lina yakini sebagai keluarganya.
Meski wanita itu terlihat bahagia tapi tidak keluarganya yang tampak sedih. Lina menundukkan kepalanya tak peduli sembari berjalan pulang kembali ke rumahnya!
Malam hari yang gelap seperti biasa kota kembali menjadi sepi, cahaya lilin memenuhi jalanan. Ini semua karena hari ini adalah hari ke seratus yang mana ada korban lagi yang akan berjatuhan!
Tidak, aku tidak boleh peduli. Batinku mencoba menenangkan hati dan pikiranku.
Lima menit kemudian....
Tok!
Tok!
Tok!
Lina mengintip ke arah jendela yang mana di sana terdapat seorang wanita dengan tudung hitam yang ia kenakan.
"Pergilah!" sahut Lina.
Wanita itu tetap mengetuk pintu sembari meminta izin agar Lina mau membiarkannya masuk sebelum setelah itu ia kembali. Lina setuju ia langsung membukakan pintu untuk wanita tersebut!
"Terima kasih!" ucapnya.
"Ada apa? Mengapa kau menemui ku di jam seperti--"
"Tak peduli kah kau pada desa ini lagi. Kami terpuruk lagi, aku akan menjadi korban. Aku akan tinggal di penjara menunggu hari kematian ku sama seperti yang lainnya!"
"Aku tak peduli, pergilah!"
"Kalau begitu katakanlah mengapa kau bisa selamat!" Karena aku kaum immortal, aku tidak selamat hanya beruntung saja. Sambung Lina dalam batinnya.
"Kau tak perlu tahu!"
"Perlu, aku tidak ingin meninggalkan keluargaku juga desa ini hanya untuk menjadi santapan mahkluk itu--"
"Lalu kau ingin apa hmmm? Kau ingin yang menjadi makanan raja kejam itu?! Kau ingin aku melakukan perjanjian yang tidak seharusnya aku lakukan lagi?!" Deg! Wanita itu terdiam dalam pikirannya. "Kau pikir aku bahagia, kau pikir dia memperlakukan ku berbeda tidak! Sebelumnya aku pernah terluka, pernah di penjara, pernah menderita dan pernah di bunuh jiwa dan raganya!"
Lina bernafas pelan. "Tapi apa? Aku mencoba untuk sabar agar aku bisa bebas dari raja itu dan sekarang--" Lina menelan saliva-nya sebelum kembali melanjutkan kalimatnya, "sekarang kau ingin aku kembali? Tak ada gunanya saat aku kembali semua tetap sama tak akan ada yang berubah. Kau harus mengerti posisiku juga!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mother Of Choice ✔ [Tamat]
FantasyThe Legend of Trangquilina diganti judul menjadi MOTHER OF CHOICE:) Karena rasa penasaran aku memberanikan diri untuk mencari tau makhluk apakah yang berada didalam istana tersebut?! Namun keputusanku membawaku pada takdir yang begitu rumit dan itu...