Chapter 4 - Sepotong kertas || Adrian Abercio

101 20 0
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.

Tok!

Tok!

Tok!

Setelah mengetuk pintu, kusir tersebut langsung masuk ke dalam aula istana untuk menghadap yang mulia Rajanya.

"Bawa dia masuk!" Sahut raja tersebut dengan nada dingin.

"Maafkan saya yang mulia tapi gadis yang saya bawa ia--" Tiba-tiba sang raja mencekik leher dari kusir tersebut. Membuatnya tak berdaya! "Akh"

Dia merupakan orang kepercayaan sang Raja namanya, adalah Adrian Abercio yang berarti 'gagah juga seorang pemberani'

Nama: Adrian AbersioStatus: orang kepercayaan sang rajaNama panggilan: AdMerupakan putra pertama raja para iblis yang mengabdi pada raja kaum immortalKemampuan: Memanipulasi pikiran seseorang mengunakan ilmu hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nama: Adrian Abersio
Status: orang kepercayaan sang raja
Nama panggilan: Ad
Merupakan putra pertama raja para iblis yang mengabdi pada raja kaum immortal
Kemampuan: Memanipulasi pikiran seseorang mengunakan ilmu hitam.
Karakter: suka bercanda namun sangat kejam.

~~~

"Tak biasanya kau gagal?" tanya Raja tersebut dingin.

Merasa cekikan dilehernya semakin kuat membuat Ad dengan terpaksa mendorong Rajanya. Sembari berkata, "aku tidak pernah gagal! hanya saja gadis yang aku bawa melarikan diri dari dengan cara yang licik. Aku juga tidak tau bagaimana caranya ia bisa kabur? tapi, sepertinya gadis itu ingin bermain-main dengan Anda." Ad menatap Rajanya dengan tatapan mengintimidasi.

"Ia malah meninggalkan potongan kertas yang isinya adalah makian!" sambung Ed.

Sang raja yang mendengar hal itu merasa tertantang! Pasalnya baru sekarang ia mendapatkan penolakan dari seorang gadis biasa. Apakah dia pantas menyebutnya dengan kata, biasa?!

"Dimana dia sekarang?" tanya sang Raja pada Ed.

Dia tak pernah berlebihan pada Ed karena Ed merupakan orang yang telah dia anggap sebagai keluarganya sendiri.

"Sebelumnya maafkan saya karena telah bersikap tidak sopan pada Anda."

"Kalau bukan karena kabar ini sudah ku habisi kau Ed!"

"Apa yang akan kau lakukan padanya yang mulia?!" kali ini Ed bertanya sebagai seorang teman.

Sang Raja tersenyum sinis pada Ed sebelum menjawab, "Membunuhnya dengan caraku!" Terdengar sangat kejam. "Akan aku buat ia memohon ampun sampai mengeluarkan air mata darah meminta ampun atas nyawanya!" tambah sang Raja.

"Terserah, dia kan makananmu," ujar Ad dengan raut wajah biasa saja. Tak peduli akan jawaban rajanya itu.

"Baiklah sekarang dia di mana?" tanya sang raja pada Ad.

Mother Of Choice ✔ [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang