Chapter 2 - Cerita dihari ke seratus || Durce

169 25 2
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.

Mendengar Lina yang marah, para penduduk hanya membiarkannya saja mereka bermaksud akan memberitahu hal ini pada Lina saat ia sudah siap sebelum seratus hari kembali berakhir!

"Sikap macam apa itu?!" ujar Lina kesal ia masuk ke kamar dengan amarah yang menggebu-ngebu. "Masih pagi dan mereka sudah menghancurkan mood ku! Sialan." Lina mengumpat saking kesalnya. Bukannya ini sudah tegah hari?!

Lina terdiam, menyipitkan matanya sembari tersenyum sinis sembari berkata, "Jika kalian tidak memberitahukannya maka aku akan mencari tau dengan caraku sendiri!" Lina tersenyum sinis.

~~~

Bosan Lina memutuskan untuk membaca sebuah buku, Setelah cukup lama membaca Lina tak sengaja membaca sebuah kalimat yang membuat ia langsung memukul kepalanya menggunakan buku tersebut.
"Kenapa tidak terpikirkan olehku, aku kan bisa berbicara dengan hewan! mengapa aku tak pernah bertanya pada mereka saja?!" pikir Lina sembari menjentikkan jarinya.

Lina memutuskan memanggil burung hantu kesayangannya dan muncullah burung hantu tersebut di hadapannya. Setelah Lina bertanya sang burung hantu sama sekali tak tau dan itu membuat Lina mendengus kesal.

Pilihan satu-satunya adalah pergi ke hutan untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi siapa tahu ada yang tahu.

Di hutan Lina bertanya pada seekor ular yang melingkar di pohon. "Tuan ular, apakah tahu apa yang terjadi di desa?!"

Ular itu mendesis sebelum menjawab, "aku tinggal di hutan mana mungkin aku tahu kehidupan di desa." Ia mendesis lagi, aku menghela nafasku kasar sebelum menghembuskan-nya.

"Lalu mengapa kau tidak pernah ke desa?!"

Ular itu mendesis lagi, "kau ingin kepalaku hilang? Tanyakan saja pada yang lain!" Ia pergi membuat aku cukup kecewa.

"Cobaan apa ini? Hah, aku sudah bertanya pada kupu kupu, ikan, kucing rumahan, burung-butung, beruang dan hewan lain tapi apa yang ku dapat? tak ada!" ujar Lina frustasi.

Akhirnya ia memutuskan untuk masuk lebih dalam ke hutan, dan betapa terkejutnya lina saat melihat hutan yang begitu damai nan indah. Lina sampai terpukau! Rasa lelahnya perlahan-lahan menghilang.

Tampak seperti hutan pada umumnya tapi hutan ini memiliki aura yang berbeda seolah-olah ada yang sesuatu yang begitu spesial pada hutan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tampak seperti hutan pada umumnya tapi hutan ini memiliki aura yang berbeda seolah-olah ada yang sesuatu yang begitu spesial pada hutan ini. Apa ia ada tempat seperti ini? Sepertinya aku sedang bermimpi!

"Indahnya," puji Lina. Ia tak pernah merasa seperti ini sebelumnya!

Setelah cukup lama mengagumi, Lina kembali melangkahkan kakinya. Tapi sebuah suara menghentikan langkahnya saat sebuah suara tertangkap oleh indera pendengarannya! Lina menatap ke arah semak-semak tinggi yang bergoyang.

Mother Of Choice ✔ [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang