Happy reading
.
.
.
.
.Satu bulan telah berlalu....
Lina tetap tenang dan bersenang-senang pada sona amannya. Saat ini Lina bisa dikatakan beruntung karena ada seorang pelayan yang menawari ia pekerjaan. Entah dari mana pelayan tersebut dapat melihatnya tapi lina tak menaruh curiga pada pelayan itu awalnya sih Lina merasa curiga tapi ia membuang jauh-jauh rasa curiganya itu karena buktinya ia masih tak tertangkap oleh sang raja dan kusir yang mengerikan.
Alasan Lina tak pernah menampakan dirinya atau melakukan sesuatu yang mengancam dirinya hanyalah karena ia hanya terus memastikan agar sang raja dan pengawalnya tak kembali ke desanya.
Mendengar itu lina tak tinggal diam jadi Lina memutuskan untuk merencanakan segala sesuatu untuk menjalankan berbagai macam rencana untuk menahan pengawal tersebut agar tak pergi mencari korban lagi! Karena ia sudah berjanji.
Akhirnya Lina memutuskan untuk mengawasi sang kusir terus-menerus dan akhirnya ia mendapat ide gila untuk menghancurkan kereta kuda yang tengah dipersiapkan sang kusir.
"Maaf ya, tapi ini demi kebaikan penduduk!" ujar Lina yang membongkar kereta kuda tersebut menjadi beberapa kepingan-kepingan kecil!
Lina juga membisikan pada kuda-kuda tersebut agar dia tak menuruti perintah tuannya itu."Kalian bukan budak mereka, jadi bisakah kalian membantuku?!" tanya Lina pada para kuda.
"Ya, tentu!"
~~~
"Dari mana?" tanya seorang pelayan pada Lina yang masuk seperti seorang pencuri.
Lina tersentak kaget. "Oh tadi dari kandang kuda habis kasih makan kuda!" jawab Lina bohong.
"Bella!" Panggil pelayan tersebut. Lina berbalik menatap ke arahnya! Namanya Reina.
"Ya?"
"Bukan apa-apa" ujar Reina yang membuat Lina merasa kalau panggilan itu berarti lain. Terlihat dari tatapannya yang seperti menghindari matanya.
Memang saat ini Lina merahasiakan identitasnya agar dia aman. Berjaga-jaga jika ada yang menanyakan identitasnya jadi Lina memutuskan menggubah namanya menjadi Bella Angela Fredella yang berarti 'perempuan cantik berhati malaikat serta pembawa kedamaian' Lina tak punya pilihan lain.
Di tempat lain....
"Ada apa? mengapa kau tak pergi?" tanya sang raja pada Ad yang malah kembali dan bukannya berangkat ke desa!Dengan gugup Ad menjelaskan, "Begini, tadinya hamba ingin pergi tapi seseorang tak menginginkan aku untuk pergi!"
Alis sang Raja terangkat, "Siapa yang kau maksud dengan kata seseorang?!" tanya sang raja sembari memainkan jari-jarinya di pegangan kursi tahta.
"Gadis itu muncul lagi. Orang yang kabur dari pengawasanku. Dan apakah yang mulia tau dia menuliskan ini!" ujar Ad sembari menyodorkan sebuah surat pada yang mulia Raja.
Dengan senang hati sang raja mengambil kertas tersebut.
Bunyi isi kertas tersebut: "tak akan ku biarkan kau merenggut nyawa mereka yang tidak bersalah lagi!"
Sang Raja tersenyum sinis menatap kertas tersebut. "Ternyata dia akan keluar saat desanya terancam! Lumayan juga."
"Hamba juga berpikir begitu!" ujar Ad setuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mother Of Choice ✔ [Tamat]
FantasyThe Legend of Trangquilina diganti judul menjadi MOTHER OF CHOICE:) Karena rasa penasaran aku memberanikan diri untuk mencari tau makhluk apakah yang berada didalam istana tersebut?! Namun keputusanku membawaku pada takdir yang begitu rumit dan itu...