Chapter 6 - Tawanan Neraka

107 21 0
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.

"KELUARKAN PARA KUDA ISTANA!"

Segerombolan kuda istana masuk dan membuat semua orang kebingungan dibuatnya.

"Kalian tau apa ini?!" tanya Ad, tak ada yang menjawab. "Ini adalah hukuman kalian karena tak yang mengaku maka satu persatu tangan dan kaki kalian akan putus!

Semua saling tatap ketakutan, memohon pengampunan dari yang mulia Raja. Sementara itu sang raja terus mencari keberadaan Lina yang bisa saja berada di antara mereka semua.

Lama mencari akhirnya sang raja menemukan dua orang wanita yang tengah berbincang halus namun yang satu merasa takut dan yang satunya lagi tidak menunjukan ekspresi apapun.

Dia tersenyum sinis, "Luar biasa keberanian mu!" ujar sang raja sinis dengan lantangnya. Yang tertuju pada sosok yang selama ini tegah dicari-cari.

Sebenarnya mereka melakukan ini hanya sebagai umpan tapi sayangnya itu sudah diketahui oleh Lina mengingat ia bisa bicara pada hewan.

"Lanjutkan!" ujar sang raja bukannya sang raja ingin menunda-nunda tapi dia penasaran sampai kapan wanita itu akan tetap tenang seperti itu saat jerit dan tangis menggema!

Seolah tau maksud rajanya Ad menyuruh salah seorang pengawal untuk mengikat salah seorang pelayan yang tak jauh dari mereka.

Dengan cepat pengawal yang membawa kuda-kuda tersebut. Mulai mengikat pelayan tersebut yang sudah memohon meminta ampun pada yang mulia.

"Ampuni saya!"

"Diam!"

"Yang mulia!" tapi Sang Raja hanya terus menatap ke arah wanita itu. "Tu-tuan Ad hamba mohon!"

"Mengapa ia diam saja? Apa wanita itu sama sekali tak peduli pada nyawa orang ini?!" Batin sang Raja semakin penasaran.

"Bunuh dia!" titah sang raja yang langsung dilaksanakan oleh Ad dengan senang hati.

"Tarik dia sampai putus!" ujar Ed, kemudian para penjaga kuda memerintahkan agar ke empat kuda tersebut lari ke berbagai sisi yang berbeda.

Tapi kuda-kuda tersebut tak menuruti dan malah lari ke tempat yang sama. Kuda-kuda lain mendekat untuk memutus tali tersebut sehingga pelayan tersebut dapat diselamatkan.

Para kuda berlari berhamburan ke berbagai arah. Sang yang raja yang marah karena merasa diremehkan berkata dengan lantangnya, "BERHENTI!"

Para kuda berhenti namun sebuah suara memaksa para kuda untuk menentang perintah dari sang raja.

Akhirnya tawa semua orang pecah melihat sang pengawal pribadi berlarian untuk menenangkan para kuda. Sedangkan sang Raja hanya mengepalkan tangannya kuat menatap wanita itu marah!

"Kalian semua diam dan kau kemari!" bentak sang raja pada mereka semua tangannya menunjuk ke arah Bella.

Bella tau ia diawasi tapi ia tetap senang karena mereka semua tertawa mempermalukan sang Raja!

Semua terdiam kecuali para kuda. "Kau pelayan yang di sana kemari lah!" tunjuk sang raja pada Lina.

"Sa-saya yang mulia?!" tanya Reina gugup.

"Bukan, tapi orang yang ada di sebelah mu!"

Tap!

Tap!

Tap!

Menyadari itu Bella berjalan mendekat yang membuat sang raja tersenyum penuh kemenangan.

Mother Of Choice ✔ [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang