Happy reading
.
.
.
.
.
Liam kembali mengambil pedang yang jatuh mengarahkannya pada Lina tapi tiba-tiba Liam berhenti saat pedang tersebut hampir mengenai tubuh Lina.
"Kenapa kau berhenti?" tanya Lina.
Liam menatap Lina dalam. "Apa kau tidak ingin meminta hal lain? aku yakin kau menginginkan hal lain iya, 'kan Nesya," ucap Liam lirih. Liam berharap kalau Lina akan melawan tapi tidak! Lina sama sekali tak melawan.
Lina menatap Liam intens dengan mata yang berbinar, "aku cuma ingin kebebasan."
"Drama yang mengharukan!" ujar Xavier yang membuat Liam juga Lina menatapnya bersamaan. "Kenapa kalian semua melihatku seperti itu? kalian tau hukuman tetaplah hukuman dan aku tak akan pernah memberi kalian keringanan!" Benar-benar kejam. Dia tak pantas menduduki singgah sana!
Lama berpikir akhirnya Liam bicara, "Yang mulia hamba memohon kepada Anda untuk membebaskan Nesya dengan cara lain!" Minta Liam dengan sangat tulus pada Xavier.
Lina mengepalkan tangannya kuat berkata, "Liam, berhentilah memohon pada iblis itu! Ia tak pantas untuk mendapatkan permohonan mu!"
"Dan kau tak pantas berbicara seperti itu pada yang mulia!" bentak Ad pada Lina atas perkataan lancangnya barusan.
"Bodoh amat memangnya aku harus peduli!" ejek Lina menatap Ad dengan bola mata yang berputar.
Mendengar perkataan Lina membuat Ad emosi dan ingin segera menghabisi perempuan sialan seperti dia! Tapi, belum sempat melangkah Xavier menahan Ad untuk tidak melakukan apa-apa saat ini. Ed yang mendapat perintah itu hanya bisa diam tanpa membalas wanita ular seperti Lina. "Sial!" gumam Ad kesal.
Semua yang menyaksikan itu terheran-heran dengan wanita yang dengan beraninya menentang sang raja dan sosok kepercayaannya itu. Tapi berbeda dengan Reina, yang hanya diam karena sesungguhnya ia sudah tahu sikap Lina sebelumnya.
"Kau begitu angkuh!" ujar Xavier, menatap tajam ke arah Lian.
"Tidak, aku tidak angkuh kaulah yang angkuh!" balas Lina tak mau kalah.
"Kita lihat saja sampai kapan keangkuhan mu itu akan kau pertahankan!" ucap Xavier sembari tersenyum miring.
Aku tahu kalau senyumannya itu adalah pertanda buruk! Tapi mengapa aku memilih membiarkannya saja? Entahlah! ucapku membatin.
"Yang mulia hamba mohon!"
"Tentu Liam, aku akan membebaskan wanita tak sopan itu dengan dua pilihan!" ucap Xavier yang membuat semuanya lega. Tapi berbeda halnya dengan Lina ia tau maksud Xavier yang sebenarnya.
Ini buruk! Apa yang harus aku lakukan saat ini? Apakah aku harus melawannya tapi--
"Tu-tunggu! Li-liam, aku cuma ingin bebas dari dunia ini. Aku mohon, Liam!" mohon Lina yang membuat semua tercengang-cegang dibuatnya. Pasalnya disaat orang lain menginginkan kebebasan dia justru tidak begitu!
KAMU SEDANG MEMBACA
Mother Of Choice ✔ [Tamat]
FantasyThe Legend of Trangquilina diganti judul menjadi MOTHER OF CHOICE:) Karena rasa penasaran aku memberanikan diri untuk mencari tau makhluk apakah yang berada didalam istana tersebut?! Namun keputusanku membawaku pada takdir yang begitu rumit dan itu...