CHAPTER 10 - FACT

1.9K 262 49
                                    

Budayakan Vote setelah membaca, jangan lupa Comment nya juga sayang ❤️

.
.
.

Hanya ada dua kata untuk saat ini-- hening dan menegangkan. Saat mereka menyaksikan Kana mendekat ke arah Ren yang tersenyum menang.

Tak lupa, kedua mata Ren bahkan masih saja menatap ke arah Miu, seakan mengatakan "Maaf, sepertinya aku yang menang."

Miu mengepal kedua tangan, amaranya memuncak begitu saja. Entah mengapa, ia tidak tak rela melihat Kana mencium pria seperti Ren.

Suasana semakin tegang...

Bagaimana tidak?
Di hadapan mereka, Kana meletakan kedua telapak tangannya di pipi Ren.

"Shiia! Apa Kana benar-benar akan melakukannya?" Mild berbisik, namun Gun masih menganga tak percaya

Baj'ngan Ren!
Batinnya, Miu benar-benar marah sekarang.

Kana mendekatkan wajah tepat di hadapan Ren, menatap senyuman Yang ren lemparkan untuknya.

Hingga kemudian...

"Ai sat!"

"Akhh! Kana apa yang kau lakukan?" Ren cukup terkejut, saat Kana memukul keningnya dengan satu telapak tangan.

"Apa kau ingin mati?"

"Hei... Tenang Kana, ini hanya permainan." Ren masih tersenyum, menatap wajah horor Kana yang tetap terlihat menggemaskan baginya.

Di waktu bersamaan, Miu dan yang lainnya kini bisa menghelakan nafas panjang. Sedikit lega, usai hal menegangkan itu tidak terjadi.

Terutama Mild dan Gun.
Mereka akan sangat merasa bersalah, jika sampai ciuman pertama sahabatnya itu di rebut oleh Ren.

"Otakmu sangat mewsum, untuk apa aku mengorbankan ciuman pertamaku hanya untuk sebuah game!" Kana tak sadar, jika ucapannya saat ini menjelaskan-- jika ranum bibirnya, sama sekali belum pernah bersentuhan dengan siapapun.

"Auw, apa kau belum pernah berciuman?" Marie cukup terkejut.

Bagaimana bisa?
Marie hanya sulit mempercayai hal tersebut.
Bagaimana mungkin remaja manis dan menarik seperti Kana belum pernah berciuman.

Kana mengangguk polos, dengan perasaan kesal yang belum hilang pada Ren.

"Kana!" Kedua mata Marie berbinar, menatap Kana yang kembali melangkah duduk ke tempat awal.

Ren sejenak terdiam, dalam hatinya ia benar-benar ingin mempermainkan hati Miu. Namun, di sisi lain ia tidak bisa menolak ucapan Kana-- karena bagaimanapun, ia tidak ingin Kana lebih marah padanya.

"Hm, baiklah-- aku akan mengganti tantangannya."

"Apa?" Kana masih menusukan tatapannya.

"Bagaimana... jika aku ingin kamu merayuku dengan suara manja sampai aku tersenyum?"

"Jangan konyol."

"Ayolah, ini hanya permainan Kana, atau mungkin kamu ingin tantangan pertamaku tadi?"

Sejenak terdiam, Kana mencoba berpikir-- sepertinya merayu lebih baik dari pada harus memberikan ciuman pertamanya untuk Ren.

"Baiklah" Finalnya, Kana mengambil keputusan.

Seluruh pasang mata tertuju ke arah Kana, menunggu bagaimana Kana melakukan tantangan tersebut.

"Ren krub... " Kana memulai, memasang ekspresi manja di wajah manisnya. "Ren krub... Smile please..."

What is LOVE? || MiuKana ✓ ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang