"Mphh!" Suara lembutnya tertahan, saat Miu masih melumat ranum indahnya penuh kasih sayang-- begitu dalam, bahkan sudah hampir 10 menit Miu melakukannya.
Perlahan melepaskannya, ia mengerti-- Kana butuh asupan oksigen.
"Apa aku terlalu kasar?" Ucap Miu dengan lembut, seraya mengusap pipi chubby si manis.
Kana menggeleng pelan, ia masih menyentuh ranumnya itu-- merasakan jejak bibir sang bintang sekolah masih membekas di sana.
Bagaimana tidak? Hampir setiap waktu Miu memintanya. Di mana selama satu minggu Kana membantu merawatnya, selama itu juga dia selalu memberikan apa yang Miu inginkan.
Hei! Bukankah Miu seperti sangat mengambil kesempatan?
Tak hanya itu, Kana juga melakukan beberapa hal lainnya. Mulai dari membantu Miu menggosok punggung saat mandi, mengenakan setelan piyama, memberi kecupan jika Miu memintanya dan lain sebagainya.
Namun, bukan sekedar kecupan ringan, karena tak jarang Miu melumatnya berkali-kali-- memeluk tubuhnya erat, bahkan hingga Miu tertidur.
Jangan lupa, Kana menjalankan hukuman dari dua orang yang berbeda-- Miu dan seorang May.
Ya, May memintanya untuk setia menemani dan menjaga Miu-- usai Kana pulang sekolah.
Sedangkan Miu?
Kalian sudah tau, apa hukuman gila yang Miu berikan pada teman manis polosnya itu..
.
.Waktu menunjukan pukul 4 sore, di mana Kana baru selesai membantu Miu mengenakan setelan piyama.
Ahh, sebenarnya-- Miu bisa saja mendapat perawatan dari para perawat untuk tinggal sementara di mansionnya, mengingat betapa kaya kedua orang tuanya itu, terlebih Miu adalah putra dari pemilik salah satu rumah sakit ternama.
Namun, itulah Miu-- alih-alih di urus ahlinya, dirinya dan sang mamah justru menyuruh Kana melakukannya.
Hukuman hanyalah kedok di balik semuanya, karena niat utama ibu dan anak itu-- hanya ingin Kana semakin dekat dengan mereka, terutama Miu.
.
.
."Sudah selesai, aku pulang dulu." Ucap si manis, seraya beranjak dari sofa. "Ohh, apa tugasmu sudah selesai? Biar aku berikan pada Pak Pom besok di sekolah."
Miu mengangguk, menyodorkan buku tugasnya itu. "Terima kasih Kana." Lembutnya, bersama senyuman hangat-- membuat Kana mengangguk cangggung.
Itu terlalu tampan!
Kana tak tahan menatapnya lebih lama."Kana." Miu menarik tangan si manis, membuat si pemilik sedikit tersentak dan jatuh ke dalam pelukannya-- di atas ranjang.
Seperdetik itu, jantung Kana mulai berdebar. Kedua pipinya merona begitu saja, membuat Miu tersenyum gemas menatapnya.
Ya, Miu tau hal itu, jika Kana merona karena ulahnya.
"Kamu berdebar lagi?" Miu terkekeh gemas, di mana Kana mencoba mengalihkan pandangannya-- menunduk malu menahan irama jantung yang menggoda ketegangan tubuhnya. "Ini sudah satu minggu, kita sering melakukannya. Dan kamu masih terus berdebar seperti ini? Mengapa kamu sangat menggemaskan Kana?" Bisiknya, bersama senyuman hangat-- membuat Kana gugup dan semakin berdebar.
"M-Miu." Cicitnya pelan, ia benar-benar merasa canggung-- Miu selalu berhasil membuatnya berdebar seperti ini.
"Hm?" Lembutnya, yang kini memeluk pinggang ramping milik Kana dengan posesif.
"Lepaskan aku, aku ingin pulang."
Miu tersenyum jahil, "Tapi aku ingin-- malam ini kamu tinggal di sisiku." Bisiknya kembali. "Bukankah kamu akan melakukan apapun yang aku inginkan? Itu salah satu, dari 2 hukuman yang aku berikan padamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
What is LOVE? || MiuKana ✓ ( END )
FanficStart : 6 Oktober 2021 Status : Tamat, 23 Januari 2024