Pukul 11 malam...
"Marie, apa yang kau lakukan?" Ucap Ren dengan datar, seraya fokus pada kemudi. Ahh, Ren mengantar Marie pulang malam ini juga.
"Aku tidak melakukan apapun."
"Jangan bohong, aku tau wanita sepertimu."
"Cih! Bukankah kita sama saja?"
"Jika terjadi sesuatu dengan Kana-- kau akan tau akibatnya, tidak perduli siapa dirimu."
Marie berdecih, bersama smirk di bibirnya.
"Kita lihat saja, Ai Ren." Batinnya.
.
.
.Menghela nafas panjang, Gun dan Mild menatap Miu yang masih terlihat gelisah. Mereka tau, Miu begitu mencemaskan sahabat manis mereka.
"Hei Miu, terima kasih-- sudah memperhatikan Kana, bahkan lebih jauh dari kita." Ucap Mild, seraya menepuk pundak Miu.
Tak ada respon, di mana Miu hanya terdiam-- menatap Kana yang terbaring lemas di hadapannya.
"Apa kau mencintai Kana?" Ucap Gun to the point, membuat Miu memutar pandangan ke arahnya.
"Ai Gun! Apa yang kau katakan?" Mild berbisik.
"Aku hanya bertanya." Jawabnya datar, seraya fokus pada Miu kembali. "Hei Miu-- kau begitu memperhatikan Kana, bahkan kau lebih jauh memperhatikannya di bandingkan kami sahabatnya-- yang sudah bertahun-tahun bersama."
Miu diam seribu bahasa, ia bingung mengatakan kebenarannya di dalam hatinya.
"Gun, jaga bicaramu. Wajar jika Miu perhatian, dia adalah ketua kelas-- dan Kana adalah teman sekelasnya." Mild mengalihkan kecanggungan yang ada.
Sejujurnya, Mild menyadari ketulusan hati yang Miu berikan pada sahabat manisnya-- dan menurutnya lebih dari sekedar teman. Itu terlalu jelas terlihat sekarang, karena orang pertama yang menyadari tentang keadaan Kana saat itu adalah Miu.
Terlebih, saat murid jenius itu memiliki inisiatif untuk membawa sahabat manisnya saat itu ke Rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan. Mild sendiri merasa bersalah, karena lalai sebagai sahabat dan tidak menyadari hal tersebut.
"Miu, lupakan ucapan Gun, dia memang seperti itu." Mild tersenyum.
"Mild, Gun-" Ucapnya terjeda, saat pintu ruangan terbuka.
Di sana ada Ren-- yang baru kembali, usai mengantar Marie pulang. Ya, Ren memang bergegas kembali ke rumah sakit, ia juga ingin menjaga Kana malam ini.
.
.
.Keesokan pagi...
Kana terbangun dari tidurnya, mengerjapkan kedua mata seraya merenggangkan tubuh mungilnya di atas ranjang.
Wajah manisnya itu bahkan terlihat menggemaskan, tak lupa ada ekspresi polos di sana.
Namun, Kana seolah tidak menyadari apa yang telah terjadi padanya kemarin malam, hingga membuatnya berakhir di salah satu bangsal rumah sakit.
Mendudukan tubuhnya perlahan, Kana memutar pandangan di sekitrlarnya.
Seperti rumah sakit-- tunggu! Ini benar-benar rumah sakit!
Batinnya, saat ia mengernyitkan kedua dahi memastikan sekitar.Namun, sepasang bola mata cokelatnya menangkap sosok rupawan, yang detik itu mampu mengalihkan pandangannya. Ada Miu di sana yang terlelap-- bersandar di tepi ranjang, di mana ia berada.
Apa aku bermimpi?
Terlalu senang, juga sedikit terkejut. Namun, sepertinya hal itu mampu membuat Kana sejenak lupa akan rasa bingungnya, ia hanya ingin menatap Miu sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
What is LOVE? || MiuKana ✓ ( END )
FanfictionStart : 6 Oktober 2021 Status : Tamat, 23 Januari 2024