CHAPTER 14 - BOYFRIEND

1.5K 219 31
                                    

Beberapa kilo meter dari rumah sakit-- Kana meminta Ren menghentikan mobilnya di tepi jalan. Entah apa yang ada di pikirannya, saat ini Kana hanya ingin sendiri.

Ren dan kedua sahabatnya, terpaksa menuruti keinginan Kana-- meski mereka masih sangat mencemaskan teman manisnya itu, yang bahkan baru kembali dari rumah sakit.

Ahh, Kana cukup keras kepala dan tidak bisa di bantah untuk kali ini.

Kana menghentikan sebuah taxi, yang lalu bergegas menuju rumah. Katakan, alasan Kana meminta Ren mengantarnya, hanya untuk mengalihkan Miu yang memaksa beberapa waktu lalu.

.
.
.

Kana meremas kuat celana di pahanya, menahan sesuatu yang benar-benar mengganggu hati dan pikirannya-- ini bahkan kali pertama ia merasakan hal seperti ini.

Taxi membawanya tiba di rumah, bergegas masuk ke dalam kamar tanpa mempedulikan para maid dan penjaga yang menyapa.

Kana mengunci diri dalam kamar, duduk menekuk kedua lututnya di atas sofa. Ia hanya ingin menangis saat ini.

Meluapkan sesuatu di hatinya, Kana mengabaikan setiap panggilan masuk di ponselnya. Membenamkan wajah manisnya pada dua telapak tangan, Kana menangis di sana.

.
.
.

Waktu menunjukan pukul 6 sore, di mana Kana terbangun dari tidurnya-- saat ia mendemgar seseorang mengetuk pintu beberapa kali.

Ahh, Kana tertidur beberapa waktu lalu, usai ia kelelahan karena menangis.

Kana hanya terdiam, tanpa berniat membuka pintu kamarnya-- memutuskan melangkah menuju kamar mandi di sudut kamarnya.

Mandi, mungkin itu bisa sedikit menyegarkan dirinya.

"Mengapa aku seperti ini?" Gumamnya, menatap sosoknya di depan cermin wastafel.

.
.
.

Usai dengan aktifitas mandinya, Kana menuju sofa-- menyalahkan playstasion untuk bermain game kesukaannya.

Menyegarkan diri dengan mandi dan lalu bermain game setelahnya-- sepertinya itu bukan ide yang buruk. Pikirnya, mungkin dengan bermain game, ia bisa mengalihkan hati dan pikirannya yang sedang kacau. Mungkin.

Kana melakukannya, menghabiskan waktu berjam-jam untuk bermain game-- hingga waktu menunjukan pukul 9 malam.

Pintu kembali di ketuk, kali ini dengan malas Kana beranjak dari sofa, membukanya.

"Nak Kana, makan malam sudah siap. Sejak tadi bibi-"

"Terima kasih bi, aku tidak lapar."

Sang maid menghela nafasnya, yang lalu menatap si manis dengan hangat. "Nak Kana, beberapa waktu lalu ada seorang pria mencarimu."

"Siapa?"

"Kalau tidak salah namanya nak Miu, dia mengatakan jika dirinya teman nak Kana. Um... Dan sampai saat ini, Nak Miu masih menunggu di ruang tamu."

"Suruh dia pulang, katakan aku sedang tidur." Singkatnya, yang lalu menutup pintu kembali.

Di mana hal tersebut, membuat sang maid menatap bingung-- ini adalah kali pertama, ia melihat tuan mudanya bersikap berbeda dari biasanya.

.
.
.

"Nak Miu, maaf. Bibi rasa, sebaiknya Nak Miu kembali saja untuk sekarang. Nak Kana masih beristirahat."

Miu menghela nafas kecewa, "Um, baiklah. Bibi, tolong sampaikan pesanku untuknya-- aku akan kembali lagi besok."

"Baik Nak."

What is LOVE? || MiuKana ✓ ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang