Terdiam sepanjang perjalanan, bersama kedua bola mata indahnya bahkan berkaca-kaca. Ya, kana menahan sedih dan amarah di dalam hatinya.
Ren yang tetap fokus pada kemudi menyadari apa yang terjadi pada teman manisnya-- yang duduk di sampingnya sejak tadi, membuatnya menghentikan mobil di sebuah bangunan tua.
Melepas sabuk pengaman, Ren menatap Kana yang masih terlihat murung. Mengerti akan kondisi si manis, Ren bergegas keluar dari mobilnya, yang lalu membuka pintu untuk si manis.
"Kana, ayo." Ren melempar senyuman hangatnya.
"Mengapa kau berhenti di sini?"
"Sudah, ikut saja." Ren yang tak sabaran, menarik Kana perlahan agar keluar dari mobil. Bergegas membawanya masuk ke dalam bangunan tua tersebut. Lebih tepatnya, bangunan tua bertingkat dengan 5 lantai.
.
.
."Ren, apa yang kau lakukan?" Sentaknya, Kana hanya bingung mengapa Ren membawanya ke rooftop bangunan tersebut, ini bahkan sudah hampir larut malam.
"Duduklah." Ucap Ren, seraya menepuk sofa tua di sana
"Ren?"
"Ayolah."
Dengan perlahan, Ren menarik teman manisnya itu-- untuk duduk tepat di sisinya. Menghela nafas sejenak, sebelum akhirnya ia menatap Kana.
"Kana, katakan padaku-- mengapa kamu mengikuti Miu seperti tadi?"
"Apa maksudmu?"
"Aku mengikutimu sejak di halte bus tadi sore."
"Hah?"
"Jawab pertanyaanku."
"Mengapa kau mengikutiku? Bukankah harusnya kau mengantar Mild dan Gun pulang ?"
"Aku memesankan taxi untuk mereka berdua, lalu aku segera mengikutimu."
"Untuk apa?"
"Hanya ingin saja."
"Ck! Dasar penguntit!"
"Hm... Bagaimana denganmu? Mengikuti Miu ke manapun, sampai kamu berakhir di bar. Bukankah itu juga penguntit?" Ren tertawa kecil, menggoda si manis.
"Ai hiia Ren!"
"Lalu katakan padaku mengapa kamu mengikuti Miu?"
Kana terdiam, ia ragu mengatakan hal sebenarnya.
"Apa kau mencintainya?"
Kedua bola mata Kana membulat sempurna, bagaimana bisa? Ren yang baru ia kenal tadi pagi, menangkap hal tersebut-- tentang dirinya yang menyukai Miu, yang bahkan hanya ia sendiri dan kedua sahabatnya yang tahu akan hal itu.
Apa Mild dan Gun memberi tahu Ren?
Batinnya, Kana sedikit gugup."Um... Tidak! Apa kau gila?" Tegasnya, dengan suara yang sedikit meninggi-- Kana hanya mencoba menutupi perasaannya.
"Lalu? Untuk apa kamu mengikutinya sampai sejauh itu? Kamu bahkan hampir mencelakai dirimu sendiri."
"Ck! Kau terlalu banyak bertanya Ren." Keluhnya, seraya beranjak dari duduknya, mencoba menghindar.
"Baiklah... Baiklah... Aku tidak akan banyak bertanya lagi." Ren meraih tangan Kana, menahannya.
"Untuk apa kau membawaku ke sini? Kau tidak lihat? Di sini sangat menyeramkan-- Apa kau ingin mencari hantu? Atau jangan-jangan kau ingin-"
"Bunuh diri? Kau pikir aku ingin melompat dari atap gedung ini?"
"Um..." Kana mengangguk pelan.
"Dasar." Gumamnya, bersama senyuman-- menahan gemas pada ekspresi di wajah manis Kana."Ah, kalau begitu-" Ren menjeda kalimatnya, yang lalu turut beranjak dari duduknya. "Kana, bisakah kamu menutup matamu sebentar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
What is LOVE? || MiuKana ✓ ( END )
Fiksi PenggemarStart : 6 Oktober 2021 Status : Tamat, 23 Januari 2024