Hadiah buat lu

29.7K 394 12
                                    

TERIMA KASIH MASIH MAU BACA, TERIMA KASIH MASIH MAU VOTE DN COMMENT..

TERIMA KASIH.. UNTUK SEMUA PERHATIAN KALIAN..

TERIMA KASIH UNTUK TIDAK LAGI MEREPORT CERITA AKU..

DON'T COPY PASTE STORY AKU YA..

BERKARYALAH DENGAN PEMIKIRAN SENDIRI^^

TAPI KLO COPY PASTE NAMA GPP^^ JGN JALAN CERITA OKAY..

TERINSPIRASI BOLEH TAPI GAK JIPLAK JUGA YA...

THANK YOU...

MARI KITA BACAAAAA!!

⚠️⚠️⚠️

"KAK SEAN!!"

Sarah berteriak sambil berlari berharap tangan kekar Sean Sean tidak sampai melukai kulit Petter.

"BERHENTI!!"

Sarah yakin teriakannya sudah sangat  nyaring tapi Sean tidak bisa berhenti. Dia terlanjur murka jadi tinju tangan kanannya yang sudah beralaskan knuckle brass langsung mendarat cepat ke perut Petter. Dua di perut dan satu di dada Petter.

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Rasa sakit yang Petter rasakan begitu perih sampai dia jatuh tersungkur berlutut di aspal. Pria itu tidak menyadari jika Sean mengenakan senjata.

Petter terkecoh.

"Sialan lu!" Sean masih belum puas dia menarik kerah seragam Petter hendak menghajar wajah pria yang sedang menahan perih di dada dan perutnya itu.

"Kak Sean!" Sarah menahan kuat tangan kanan Sean yang hendak menghajar wajah Petter. Hampir saja wajah mulus Petter tercipta bogem dari pemuda berkulit putih tersebut. "Udah!"

"Lepas Kak!" titah Sarah dengan suara yang keras. "Lepasin gak!?"

Mau tidak mau Sean yang memang masih kalap tersebut melepaskan tangannya dari kerah seragam putih Petter yang sudah kelihatan kusut.

"Lu!" Sean masih terlihat marah dan hendak kembali maju menyerang Petter tapi tubuh tinggi Sean yang menjulang itu ditahan tangan mungil Sarah.

"Kak Sean cukup! Jangan mukulin Petter lagi! Udah!" mata Sarah sudah merah menahan perih di hati karena melihat kelakuan Sean yang kelewatan menghajar Petter secara brutal dan tiba-tiba.

Sean melihat Sarah yang hampir menangis. Pria yang memang memiliki wajah sempurna tingkat dewa itu lalu melempar asal knuckle brass di aspal.

Dia segera menyatukan tangan kanannya dengan tangan kiri Sarah. Menggenggam dengan menyelipkan jari-jari besarnya di sela-sela jemari lentik Sarah. Petter yang melihat itu hanya tersenyum miring sambil menahan sakit diperutnya.

Gila si Sean! Dia pake BS ternyata. B*rengs*k. Ya kalah gua. Keras lagi pukulannya.

"Pulang," Sean hanya mengatakan satu kata itu sambil menarik Sarah menjauh dari Petter yang mulai bisa berdiri kembali.

Sarah sama sekali tidak menoleh ke belakang. Sedetikpun. Seakan dia memang sudah bisa kembali pada pria protektif itu.

Petter yakin Sarah tidak menoleh ke belakang untuk memandangnya karena ancaman Sean.

Setelah mobil Sean menjauh Petter lalu berjalan dua langkah dan mengambil senjata yang Sean gunakan untuk menghajar dirinya barusan.

Lumayan berat.

TERJEBAK PACAR NAKALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang