Prolog

263K 1.3K 6
                                    

Sarah gadis cantik berambut panjang dengan warna cokelat dan tubuh mungil seratus lima puluh lima sentimeter sedang berjalan cepat menuju belakang gedung sekolah yang sepi.

Saat sampai di gedung belakang sekolah Sarah melihat kakak kelasnya yang sudah dipacari oleh Sarah selama setahun ini.

Cowok muda yang wajahnya memang putih sempurna tersebut sedang menyandarkan tubuh tingginya ke tembok sambil tidak lupa menghisap rokok kegemarannya.

Tidak ada pengawasan guru di sana karena Sean tahu di belakang sekolah tempat mereka bertemu sekarang sangat sepi peminat. Hanya untuk Sean dan gadisnya.

"Kak Sean aku mau ngomong," Sarah sudah duluan bicara sebelum Sean sempat mengatakan satu katapun.

Sean yang tidak tahu maksud tujuan sang pacar mengajaknya bertemu secara mendadak tersebut lalu tersenyum sambil membuang batang rokok yang masih setengah tersebut ke lantai.

"Ngomong aja sayang. Tumben ngajak ketemuan di sini."

Sean mendekat lalu mau menarik pinggang Sarah. "Mau minta cium, heemm?"

Sarah yang sudah hapal dan mengetahui niat Sean lalu menepis tangan pacarnya itu. "Kak Sean aku serius."

Melihat reaksi Sarah yang menolaknya umtuk pertama kali membuat Sean merasa aneh.

"Kenapa Sarah? Kok kamu gitu? Gak mau aku sentuh lagi?"

Sean yang tidak terima dengan perlakuan Sarah melihat tajam pacarnya itu. Sean kesal.

Secara wanita mana yang pernah menolak sentuhannya? Jawabannya tidak ada. Semua gadis yang masuk perangkap Sean tidak akan pernah bisa lepas darinya tapi mengapa pacarnya yang satu ini terang-terangan menolaknya?

Sedangkan Sarah gadis mungil itu menatap Sean dengan perasaan sedih bercampur kesal. Sarah yang tadinya sempat ragu kini yakin akan keputusannya.

Sarah menghembuskan napas beratnya lalu berkata, "Kak kita putus aja ya?"

Sean yang awalnya kaget lalu tersenyum miring sambil menahan tawa. "Putus?"

Gadis yang bingung dengan reaksi pacarnya tersebut lalu menggigit bibir sambil mengangguk. "I-iya kita putus aja."

Mendengar untuk kedua kalinya kalimat laknat tersebut membuat Sean gelap mata lalu mendekati Sarah dan menghempaskan tubuh mungil Sarah ke belakang tembok.

"Kyaaa!" Sarah melihat kaget Sean. Pria berumur tujuh belas tahun itu mrmbungkukkan sedikit badannya dan menatap ngeri ke arah Sarah.

"Sarah kita gak akan pernah putus kecuali aku sendiri yang mutusin kamu baru kita putus. Paham?"

"Apa?"

Hanya satu kata itu saja yang berhasil Sarah ucapkan karena Sarah masih shock.

Betapa egoisnya seorang Sean tapi mau bagaimana lagi pria egois itu pacarnya.

Lalu Sean tanpa permisi mencium paksa bibir Sarah sang pacar yang sangat di cintainya itu. Memainkan lidahnya di dalam mulut Sarah.

"Aaahhh..."

-----------------------------------------------------------

cerita di repost karena di report  kmrn.

bagi tangan jail yg gak suka cerita aku atau gak suka aku mohon jgn usik aku karena aku gak perna usik kamu..

sampai jumpa lagi

TERJEBAK PACAR NAKALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang