"Dengan sebuah kebohongan,seorang laki-laki sama saja menghancurkan martabatnya sebagai sosok laki-laki sejati. Rasa sakit yang ditorehkan oleh orang terdekat kita itu sangat menyakitkan."
~Andira Rachman~
"Hati yang patah memang harus terasa sakit...
Semenjak kejadian di malam itu,Dira sering terlihat murung dan menyendiri di dalam kamar. Sudah 2 minggu Dira tidak mau keluar kamar,bahkan urusan restauran pun ayah Toni dan 2 sahabat Dira yaitu Sandra dan Rico yang menghandle nya. Mereka senantiasa selalu membantu Dira dimana pun dan kapan pun. Usaha restauran keluarga Dira pun tak luput dari peran kedua orang itu. Sesekali Kevin dan Sely datang kerumah Dira. Tapi,gadis itu tetap tidak mau bertemu,dia memilih untuk tetap diam di kamar.
Tok... Tok... Tok...
Terdengar pintu kamar diketuk dari luar.
"Nak,boleh bunda masuk?"ucap bunda yang sedang berdiri sambil membawa nampan yang berisikan makan siang untuk Dira.
Tak ada jawaban dari dalam kamar,selang beberapa menit barulah pintu itu terbuka.
Kemudian bunda July masuk dan memandang anak sambungnya itu dengan tatapan sendu. Tanpa sadar bulir bening dengan bebas nya terjun dari kelopak mata indah sang bunda. Wanita itu masih berdiri dengan nampan ditangannya,lalu dia berjalan mendekati sang putri yang sedang duduk termenung didepan jendela dengan tatapan kosong. Wanita itu tau betul perasaan ya g sedang dirasakan sang putri. Pengkhianatan dan perselingkuhan paling sangat ia benci. Bunda July sudah tau semuanya dari Kevin dan yang lainnya,mereka menceritakan apa yang terjadi dimalam itu tanpa mengurangi atau melebih-lebihkan cerita.
"Nak,makan ya. Bunda udah masak makanan kesukaan kamu." Ucap bunda sambil menyodorkan sendok yang sudah ada isinya disana.
Tak ada jawaban,Dira tidak bicara sedikitpun menoleh kearah sang bunda pun tidak. Tatapan mata Dira sangat kosong,yang ada dipikiran Dira saat ini adalah kenapa mereka tega mengkhianati aku ,hanya itu yang ada di benak Dira saat ini.
Kemudian Dira bangkit dari duduk nya,sang bunda yang melihat itu langsung bertanya kepada sang putri.
"Kamu mau kemana,Nak?"
Lagi-lagi tak ada jawaban dari Dira,namun tiba-tiba....
Bruuuuggg
Dira tergeletak begitu saja,ia pingsan. Sang bunda pun histeris,melihat sang putri pingsan. Ia pun teriak memanggil sang suami dan para pelayan yang ada dirumah. Mereka langsung membawa Dira kedalam mobil dan segera menuju ke rumah sakit XX. Raut wajah gelisah terpancar dari wajah kedua orang tua Dira. Bagaimana tidak kuatir dengan anak nya itu,sudah 2 pekan Dira mengurung diri dan tidak ada asupan makanan mau pun minuman masuk ke tubuhnya.
Setelah tiba di rumah sakit,Dira segera ditangani oleh dokter. Bunda dan ayah Dira menunggu di depan ruang pemeriksaan. Dari kejauhan terdengar suara langkah berlari. Kevin dan Sandra baru tiba di rumah sakit,mereka begitu sangat kuatir dengan kondisi Dira. Awalnya mereka ingin berkunjung kerumah Dira,tapi setelah tiba disana salah satu pelayan mengatakan bahwa Dira baru saja dilarikan ke rumah sakit XX. Akhirnya disinilah mereka semua berkumpul,menunggu hasil dari pemeriksaan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
1. Andira Rachman (Dira)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
2. Bunda July Rachman
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
3. Ayah Toni Rachman
🍇🍇🍇🍇
Haaiii.... Aku kembali lagi. Kali ini aku ksh visual Dira sama Bunda dan Ayah ya...