Mereka semua sangat menikmati makan siang hari ini. Setelah makan siang Kendra mengajak semua sahabat Dira untuk bersantai di taman belakang mension Alfarez,sedangkan kedua orang tua mereka pergi ke kamar untuk beristirahat. Disinilah mereka semuanya,menikmati pemandangan taman yang luas dengan udara yang sejuk walaupun masih siang,tapi di taman mension itu udara begitu sangat sejuk.
"Sudah lama sekali ya kita tidak kumpul seperti ini." Ucap Kevin
Semua menatap Kevin,mereka hanya menganggukkan kepala. Benar apa yang dikatakan Kevin,memang mereka sudah sangat lama sekali tidak berkumpul seperti ini semenjak kejadian itu. Aaram yang berada diantara mereka pun merasa sangat tersentil,ia sadar karena dia lah hubungan mereka menjadi renggang.
"Maaf,sekali lagi gue minta maaf sama kalian semua. Karena kebodohan gue,pertemanan kita jadi sempat renggang." Ucap Aaram dengan memandang satu persatu sahabatnya itu,terutama Dira. Bagaimana pun juga Dira lah yang telah tersakiti oleh nya.
"Hei bro,sudahlah jangan pernah mengungkit masa lalu mereka semua udah memaafkan diri loe,mereka juga sudah melupakan semuanya dan tatap lah masa depan yang menunggu mu." Kini Kendra lah yang memberi ketenangan kepada Aaram,ia menatap Kendra dan tersenyum kearah nya.
"Benar yang diucapkan mas Kendra,Ar. Kami sudah memaafkan dan melupakan semua masalah itu. Jangan pernah merasa bersalah lagi." Ucap Dira yang membenarkan perkataan suaminya itu.
"Asalkan loe tidak mengulangi kesalahan yang sama dengan kekasih atau istri loe nanti,Ar. Jika,itu terjadi kembali gue orang pertama yang gak akan pernah maafin perbuatan loe. Walaupun kita berteman gue tetap akan membenci loe." Ucap Sandra dengan begitu sinis menatap Aaram yang ada di seberang tempat duduk nya.
Sesaat mereka saling menatap,Sandra menatap Aaram dengan tatapan yang begitu tajam. Aaram sempat meringis mendengar ucapan Sandra yang tidak akan memaafkannya. Dira yang menyadari situasi yang sempat canggung ini akhirnya memecahkan suasana dengan memberikan Sandra coklat. Ia ingat kalau di kulkas masih ada coklat yang Kendra bawakan untuk Dira dari luar negeri beberapa minggu lalu.
"Eheem,San,aku punya coklat enak banget kamu mau ga?"
Mendengar kata coklat Sandra langsung menoleh ke arah Dira dan kini tatapannya berubah lembut. Dira tersenyum menunggu jawaban dari Sandra dan dengan polosnya Sandra bertanya keberadaan coklat itu.
"Dimana coklatnya? aku mau,Ra." Rengek Sandra sambil menggoyangkan lengan Dira pelan. Aaram yang menyaksikan itu hanya melongo,ia bingung dengan sikap Sandra. Tadi Sandra sempat menatapnya dengan sinis dan begitu dingin saat berbicara dengannya. Lihatlah sekarang dengan mudah nya mood Sandra berubah dengan hanya ditawarkan sebuah coklat. Kevin yang melihat ke arah Aaram hanya bisa menertawakan kebingungan Aaram.
"Biasa aja tampangnya jangan bengong gitu liat kelakuan Sandra. Memang dia selalu seperti itu ketika mood nya sedang tidak baik terus kita kasih makanan pun dia akan kembali membaik mood nya,hahhaha."
Ucap Kevin dengan tawa yang kencang dan semua yang ada disana pun ikut menertawakan kelakuan Sandra dan juga mereka menertawakan reaksi Aaram yang terbengong melihat Sandra seperti itu. Sedangkan Sandra hanya bisa mengerucutkan bibir nya saja,ia kesal dengan Kevin yang sudah mengejeknya.Mereka menghabiskan waktu bersama di taman itu sampai azan Ashar berkumandang. Setelahnya mereka segera menuju kamar mereka masing-masing selama tinggal di mension. Sandra dan Sely mereka di satu kamar yang sama,begitu pun dengan Aaram dan Rico mereka juga di satu kamar yang bersebelahan dengan kamar Sandra dan Sely. Sedangkan abang Kevin,ia kembali ke apartemen miliknya pribadi. Karena masih ada sedikit berkas yang harus ia cek dan ia pelajari.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
7 bulan kemudian
Di sebuah rumah sakit besar di kota B terlihat Kendra begitu panik dan gelisah. Bagaimana tidak panik,ia melihat sang istri sedang berjuang untuk melahirkan sang buah hati mereka. Kendra menemani Dira diruang bersalin,ia terus merapalkan doa dan menggenggam erat tangan Dira. Dira terus meringis menahan sakit,tak lama dokter Santi pun datang untuk mengecek kembali.
"Suster tolong siapkan semuanya karena pembukaannya sudah sempurna."
"Baik dokter"
"Nyonya Dira anda sudah siap?" tanya dokter Santi dan Dira hanya mengangguk karena ia sudah tidak tahan dengan rasa sakit yang ia rasa.
Dira mengikuti arahan dokter Santi untuk mengejan. Rasa sakit yang luar biasa benar-benar baru kali ini ia rasakan.
"Sakiiittt" lirih Dira
"Sayang kuat,kamu pasti bisa sayang," bisik Kendra di telinga Dira
"Ayo nyonya,kepalanya sudah kelihatan. Anda pasti bisa,tarik nafas nyonya dan mengejan lah sekuat tenaga."
Dira mengejan sekuat tenaga sampai suara tangis bayi memenuhi ruangan bersalin. Dira tersenyum lirih,Kendra langsung mencium seluruh wajah Dira.
"Terimakasih sayang."
"Selamat tuan dan nyonya bayi kalian lahir dengan selamat dan berjenis kelamin laki-laki,ia sangat sehat." Ucap dokter sambil menyerahkan bayi mungil ke tangan Kendra.
Kendra tersenyum menatap buah hati nya lalu ia mengazani sang putra dengan suara yang bergetar. Dira yang menyaksikan itu menitikan air matanya,ia terharu melihat pemandangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNHAPPY BIRTHDAY ✅ (COMPLETED)
Storie d'amore"Dengan sebuah kebohongan,seorang laki-laki sama saja menghancurkan martabatnya sebagai sosok laki-laki sejati. Rasa sakit yang ditorehkan oleh orang terdekat kita itu sangat menyakitkan." ~Andira Rachman~ "Hati yang patah memang harus terasa sakit...