Kevin menatap kedua sahabatnya itu,ia tersenyum bahagia. Seperti dugaannya kalau Dira sedang hamil,dan itu dibenarkan oleh Kendra.
"Selamat ya kalian akan menjadi daddy and mommy,benar kan apa yang gue ucapkan tadi."
Ucap Kevin memberi selamat atas kehamilan Dira kepada Kendra,sebenarnya ia masih kesal dengan Kendra yang tak percaya dengan ucapannya."Huff,lama-lama gue takut sama loe,Vin." Jawab Kendra sedikit takut terhadap asisten sekaligus sahabatnya itu.
"Loe udah kaya cenayang,ngerih gue,hahaha." Lanjut Kendra dengan ejekan yang ia lontarkan untuk Kevin."Bos gak ada ahlak." Kesal Kevin
"Sudahlah kalian ini seperti Tom and Jerry saja,kamu juga mas cepatlah pergi ke apotik untuk menebus vitaminnya,aku sudah gak kuat lama-lama di rumah sakit ini. Membuat aku semakin mual saja." Keluh Dira yang merasa sudah tidak enak dengan perutnya itu,ia takut mual nya semakin parah jika berlama-lama di rumah sakit.
"Lebih baik kalian kembali ke mobil saja biar gue yang tebus vitaminnya."
Kendra menerima usul Kevin dan ia segera menyerahkan resep yang ditulis dokter,lalu ia bergegas membawa Dira pergi menuju parkiran dan segera masuk kedalam mobil.Beberapa menit kemudian Kevin datang dengan membawa vitamin kehamilan untuk Dira. Kendra yang melihat Kevin dari dalam mobil pun segera keluar dengan pelan,ia takut membangunkan Dira yang sudah terlelap di kursi samping pengemudi. Ia pun langsung menerima vitamin itu dari tangan Kevin.
"Terimakasih,Vin,loe emang sahabat yang baik dan selalu ada buat gue."
"Sama-sama bos,udah tugas gue untuk selalu ada ketika bos besar membutuhkan sesuatu."
Mendengar itu Kendra pun tertawa bersama Kevin."Sebaiknya loe pulang jagain Dira,urusan kantor biar gue yang urus semuanya. Kalau ada apa-apa di kantor baru gue kabarin loe. Gue titip keponakan gue yang ganteng ya."
"Cih,usia kandungan Dira masih sangat muda. Jadi,belum ketahuan jenis kelaminnya."
"Gue yakin calon keponakan gue ini laki-laki,ingat bos feeling gue selalu tepat."
Bangga Kevin dengan membusungkan dadanya ya g ia tepuk dengan pelan. Kendra hanya tertawa dan menggelengkan kepalanya,ia sangat tak percaya dengan kelakuan sahabatnya. Kenapa semakin hari tingkah Kevin semakin aneh menurutnya."Jika itu benar gue akan memberi penghargaan dan label khusus buat loe,Vin."
Kevin langsung menatap bos nya itu,ia memicingkan matanya ke arah Kendra. Ia curiga dengan kata LABEL.
"Label apa?" tanya Kevin polos
"Label bertuliskan KEVIN CENAYANG,hahaha."
Kendra tertawa sangat kencang,Kevin sempat melongo mendengar sebutan itu. Kevin pun merasa sedikit kesal sedangkan Kendra sangat senang akhirnya bisa membuat Kevin kesal."Benar-benar bos gila,sudahlah lebih baik gue kembali ke kantor. Lama-lama gue yang ada jadi ikutan gila gara-gara loe bos,hahaha."
Mereka memutuskan untuk kembali ke tujuan mereka masing-masing. Kendra kembali ke apartemen,sedangkan Kevin kembali ke kantor untuk menyelesaikan beberapa laporan yang nantinya harus ditandantangani oleh Kendra. Sesampainya di apartemen Kendra segera mengendong Dira ala bridal style,ia membawa Dira dengan sangat hati-hati. Setibanya di depan pintu apartemen segera ia membuka kunci pintu dengan
access card nya dan menuju ke kamar. Kendra merebahkan tubuh istrinya itu dengan sangat pelan dan hati-hati,ia tidak mau membangunkan Dira yang sedang terlelap. Ia teringat belum memberi kabar kedua orang tua nya dan mertua nya tentang kehamilan Dira,segera ia keluar kamar dan meraih benda pipih yang ada di kantong celananya dan segera menghubungi mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNHAPPY BIRTHDAY ✅ (COMPLETED)
Romance"Dengan sebuah kebohongan,seorang laki-laki sama saja menghancurkan martabatnya sebagai sosok laki-laki sejati. Rasa sakit yang ditorehkan oleh orang terdekat kita itu sangat menyakitkan." ~Andira Rachman~ "Hati yang patah memang harus terasa sakit...