14. Berusaha Melupakan (Kendra)

36 2 0
                                    

💚
Perasaan cinta manusia memiliki fase yang begitu unik. Dimana cinta bisa menjadi sumber kekuatan dan sekaligus kelemahan untuk mereka. Ketika jatuh cinta kita akan merasa menjadi orang yang paling bahagia dan beruntung di dunia. Tapi,ketika cinta sudah membuat luka disaat itulah kita akan merasa menjadi orang yang paling tersakiti di dunia.

Berusaha melupakan seseorang yang kita cinta,bagaikan mengingat seseorang yang tidak pernah kita kenal.

Keikhlasan dalam suatu hubungan itu sangatlah penting,seperti mencintai,memberi,bahkan melepaskan dan juga melupakan. Karena tanpa adanya keikhlasan semua akan kacau dan juga ujung-ujungnya akan hancur.

Haaaahhhh...

Kendra menarik nafasnya kasar,lalu ia memegang pangkal hidungnya. Kepalanya terasa cukup pusing memikirkan kejadian di mall waktu itu. Semenjak pengkhianatan yang dilakukan sang pacar,Kendra memutuskan untuk melupakan semua kenangan selama satu tahun bersama sang pacar. Disaat sedang melamun pintu kamar terbuka dan sebuah kepala muncul dibalik pintu yang terbuka itu.

Kleekk...

"Kak Kendra..."
Suara Aleana pelan

Tapi tak ada jawaban dan akhirnya Aleana masuk dan menutup pintu dengan pelan. Ia melihat sang kakak yang sedang duduk di sofa sambil menatap ke langit-langit kamar.

Aleana berjalan mendekati sang kakak dan ia juga melihat keatas langit-langit kamar yang seperti Kendra lakukan. Aleana cukup bingung dengan apa yang di lihat oleh sang kakak,pasalnya disana tidak ada sesuatu yang menarik perhatiannya. Jurus kemudian ia mengejutkan sang kakak dengan berteriak di telinganya.

"Kakaaaaaakkkkkk......" Teriak Aleana

Kendra terjingkat karena teriakan Aleana,seketika itu juga telinganya terasa sakit. Kendra merasa begitu kesal dengan adik usil nya ini. Ingin rasanya ia melempar sang adik ke lantai bawah.

"Kenapa??"
Jawab Kendra dengan kesal

"Hehehehe,maaf kak." Jawab Ale yang masih meneretawakan sang kakak.

"Maaf,maaf,sakit tahu kuping kakak."
Kesal Kendra yang masih merasakan sakit di kupingnya.

"Lagian kakak juga sih yang salah,dari tadi aku manggil kakak. Tapi,kakak gak denger panggilan aku,malahan asik liat ke atas. Memangnya diatas ada apa kak?" tanya Ale dengan polos sambil melihat ke atas.

Huuufffff....

"Mau apa kamu kesini,Al?" bukannya menjawab Kendra malahan mengajukan pertanyaan kepada adiknya itu.

"Duuh,hampir saja lupa."
Ale menepuk keningnya dengan telapak tangannya.
"Kakak dipanggil papah dan kakek,mereka udah nunggu di ruang keluarga." Lanjut Aleana.

"Apa ada sesuatu hal yang terjadi?" tanya Kendra kepada Aleana

Tapi,yang ditanya hanya mengedikkan kedua bahunya dan menggelengkan kepala. Aleana memberi isyarat bahwa ia tidak tahu sama sekali.

"Oke,kakak akan kebawah sekarang."
Balas Kendra sambil berjalan kearah pintu kamar dan berjalan menuruni tangga.
Kendra tak memperdulikan panggilan Aleana dan ia juga tidak memperdulikan Aleana yang sedang menggerutu karena ditinggal Kendra.

Sesampainya di bawah Kendra bergegas menuju ruang keluarga. Kendra menatap bingung kearah semua orang yang ada di ruangan tersebut.

"Duduklah,nak."
Ucap papah Arman

"Ada apa,pah? tumben semua kumpul disini?"

"Ada beberapa hal yang ingin papah,mamah dan kakek sampaikan ke kamu,Ken."


Kendra masih menatap kearah kedua orang tua nya itu dengan berbagai macam pertanyaan yang ada di pikirannya saat ini.

"Pertama,papah ingin tahu kamu mau melanjutkan sekolahmu dimana? Apakah kamu mau melanjutkannya di luar negeri atau masih mau di dalam negeri saja?"

Papah Arman bertanya soal kelanjutan sekolah Kendra,karena sebentar lagi Kendra akan tamat sekolah dan harus melanjutkan sekolahnya ke perguruan tinggi.

"Aku ingin di Jakarta saja,pah."

"Kamu yakin,Nak?"
Kali ini kakek Alfarez yang membuka suara.

"Iya kek,Kendra yakin dengan keputusan Kendra."
Ucapnya sambil tersenyum kepada sang kakek.

"Hem... Apa kamu tidak bosan dengan suasana disini?"

"No,kakek. Aku tidak sama sekali merasa bosan,lagi pula aku juga tidak ingin lama lama berjauhan dari kalian."

Semua yang berada di ruangan itu hanya bisa tersenyum menanggapi ucapan Kendra. Memang Kendra tidak bisa terlalu lama jauh dari keluarga Alfarez.

"Baiklah,jadi kamu tetap akan kuliah di Jakarta dan papah akan segera mengurusnya."

"Yang kedua,papah dan kakek ingin setelah kamu lulus kuliah. Kamu harus mengurus perusahaan mu yang ada di kota B. Karena itu sudah menjadi tanggung jawab mu sebagai pemimpin perusahaan dan perusahaan itu juga sudah di atas namakan dirimu,Nak. Jadi,kamu tidak bisa menolak lagi pemberian dari papah karena itu juga adalah hak mu sebagai anak papah dan sebagai penerus keluarga Alfarez."
Ucap papah sambil tersenyum menatap Kendra.

Kendra hanya bisa terkekeh mendengar ucapan sang papah. Pasalnya dulu ia pernah menolak karena ia sadar kalau posisi Kendra saat ini hanyalah sebagai anak angkat. Tapi,tidak dengan mereka,mereka selalu menganggap Kendra sebagai anak kandung mereka.







UNHAPPY BIRTHDAY ✅ (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang