Seperti ucapan Kendra kemarin siang,pagi ini mereka sudah berada di bandara Internasional Soekarno-Hatta. Mereka akan berlibur di kota kelahiran Kendra. Tak lama mereka sampai di bandara sudah terdengar panggilan untuk segera menaiki pesawat. Selama didalam pesawat Kendra dan Dira selalu mengisi kekosongan mereka dengan obrolan yang diselingi candaan dan juga tawa.
Hampir satu jam mereka menempuh perjalanan melalui udara. Kini mereka sudah tiba di kota B. Mereka langsung melanjutkan perjalanan mereka menuju mension keluarga Alfarez. Disana mereka sudah disambut oleh beberapa bodyguard dan juga para pelayan yang akan melayani mereka selama tinggal di mension itu. Walaupun itu adalah mension milik keluarga Kendra,tapi ia tidak pernah tinggal disana. Ia selalu tinggal di apartemen nya dengan alasan mension dengan kantornya memiliki jarak yang cukup jauh. Maka dari itu ia memilih membeli apartemen didekat kantornya.
"Waahhh... Ini mension atau istana kak?"
Tanya Dira dengan kekaguman atas mension milik keluarga Alfarez.
Kendra yang gemas dengan tingkah Dira langsung mencubit pipi Dira."Aish... Sakit kak.... Kenapa sih suka bangeylt cubit pipi aku?"
Kesal Dira sambil mengerucutkan bibirnya"Maaf.. hehehe... Jangan cemberut begitu yang ada kakak ingin mencubit mu lagi."
Dira semakin kesal saja dengan kelakuan Kendra,karena kesal akhirnya Dira memukul lengan Kendra tanpa ampun. Sedangkan yang dipukul hanya tertawa geli karena melihat wajah Dira yang sudah merah padam.
"Sudah,Ra. Nanti tanganmu yang akan sakit karena terus memukul ku."
Ucap Kendra yang masih terkekeh mengejek Dira."Istirahatlah dikamar mu,nanti sore aku akan membawamu ke suatu tempat."
Lanjut Kendra"Kemana?"
Tanya Dira dengan penasaran"Hhmmm... Rahasia."
"Iiissss... Menyebalkan sekali."
Dira langsung pergi meninggalkan Kendra yang masih tertawa dan ia segera menuju kamarnya.
_________________________________________________________________Setelah berhasil membuat Dira jengkel,akhirnya Kendra masuk ke kamarnya. Ia segera mengambil ponselnya dan segera menghubungi kedua orang tua nya dan juga tante July dan Om Toni,mereka melakukan panggilan video.
"Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh." Ucap salam dari Kendra
"Walaikumsalam warohmatullohi wabarokatuh."
Ucap mereka yang ada diseberang telpon berbarengan.Setelah saling sapa,akhirnya papah Arman memulai percakapan mereka.
"Bagaimana nak apa kamu yakin dengan rencana mu?"
Tanya papah Arman"Ya pah,aku yakin dengan rencana ku. Mungkin malam ini aku akan mengatakannya. Doa kan Ken ya,agar Dira menerima Ken."
"Itu pasti,nak. Kami akan selalu mendoakan kamu. Om yakin kamu bisa meluluhkan hati putri om."
Ucap Om Toni dengan menyemangati calon menantunya itu.*Flashback On*
Disebuah ruang VIP di restauran salah satu cabang milik ayah Dira,tuan Toni dan sang istri juga papah Arman dan mamah Risha sedang menikmati makan siang mereka bersama seorang pemuda yang tak lain adalah Kendra. Kendra sengaja memesan ruangan ini karena ada suatu hal yang ingin ia sampaikan kepada om Toni dan juga tante July. Pertemuan ini hanya mereka yang tahu,bahkan Dira pun tidak tahu kalau mereka sedang bertemu.
"Sebenarnya ada apa sih Ken,sampai kita harus makan siang disini kenapa tidak dirumah saja. Apakah ada sesuatu yang ingin kamu katakan??"
Cecar tante July kepada Kendra,sedangkan yang di cecar pertanyaan malahan terkekeh geli mendengar pertanyaan yang beruntun dari tante nya itu."Tante tidak pernah berubah,selalu bertanya tanpa memberi jeda agar aku bisa menjawab pertanyaan tante."
Kendra masih terkekeh dengan sikap tantenya."July memang selalu seperti itu,ia sangat cerewet."
Kali ini papah Arman yang terkekeh"Itu benar kak,bahkan aku sampai bingung mau menjawab apa dulu ketika aku dicecar beberapa pertanyaan dari July."
Om Toni kini angkat bicara,ia menyetujui ucapan kakak iparnya itu.Seketika wajah tante July menjadi merah,ia kesal karena sudah menjadi bahan bulian kakak,keponakan bahkan sekarang suami nya pun ikutan membuly nya. Karena kesal akhirnya tante Juli mencubit pinggang sang suami cukup keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNHAPPY BIRTHDAY ✅ (COMPLETED)
Romance"Dengan sebuah kebohongan,seorang laki-laki sama saja menghancurkan martabatnya sebagai sosok laki-laki sejati. Rasa sakit yang ditorehkan oleh orang terdekat kita itu sangat menyakitkan." ~Andira Rachman~ "Hati yang patah memang harus terasa sakit...