18. Permintaan Maaf

33 2 0
                                    

(Disebuah Club)

"Halo.. Loe dimana?

"..............."

"Loe bisa datang kesini dan temenin gue?"

"..............."

"Gue benar-benar butuh teman,Ric,please."
Mohon Aaram pada Rico,

"Gue di club tempat biasa."

Panggilan pun terputus,tadi Aaram menghubungi Rico. Awalnya ia ragu kalau Rico akan menerima ajakannya itu karena ia tahu Rico dan yang lainnya masih sangat marah dan kecewa kepadanya. Kemudian ia menenggak habis minuman yang diberikan bartender . Hampir satu jam menunggu akhirnya Rico pun datang.

"Maaf gue telat tadi habis nganter Sely dulu."
Ucap Rico

"It's oke,Ric,makasih udah mau dateng dan temenin gue disini."
Suara Aaram terdengar serak

"Are u oke,Ar?" tanya Rico sedikit curiga dengan nada suara Aaram

"Gue udah dapat karma dari loe dan yang lain,terutama karma setelah gue nyakitin Dira."

Rico masih menatap Aaram bingung,ia menautkan kedua alisnya . Aaram yang paham dengan tatapan dari sahabatnya itu sejenak menarik nafasnya secara kasar dan kemudian ia menceritakan semua yang terjadi di antara Aaram dan Sona. Rico yang menyimak dan mendengarkan semua cerita dari Aaram merasa sangat iba dengan temannya itu. Tangan Rico mengelus punggung Aaram sambil menepuknya dengan pelan,agar Aaram merasa tenang.

"Loe harus sabar dalam hal ini dan gue yakin loe bisa lewatin ini semua. Mungkin dengan cara seperti ini loe bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya."
Ucap Rico dengan senyum yang tak pernah lepas dari wajahnya.

"Untuk soal Dira dan yang lainnya,gue yakin mereka mau memaafkan loe. Nanti gue atur supaya loe bisa ketemu sama mereka."
Lanjut Rico

"Thank's Ric. Loe emang sahabat gue yang selalu pengertian."

Rico hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. Kemudian ia melirik ke arah jam yang ada di tangan kirinya .

"Ini sudah larut malam sebaiknya kita pulang Ar."

Akhirnya mereka meninggalkan tempat itu setelah Aaram membayar semua tagihannya.

_________________________________________________________________

Keesokan harinya dirumah Dira,terlihat Kendra sedang menemani ayah Toni yang sedang menonton acara bola. Karena hari ini adalah hari libur,jari Kendra bisa datang berkunjung kerumah Dira. Sementara Dira sedang sibuk di kamarnya. Ia sedang merapihkan dan memasukkan beberapa pakaiannya ke dalam koper.

"Huuffff.... Akhirnya selesai juga."

Ucap Dira sambil merebahkan dirinya diatas kasur. Dira memejamkan matanya sejenak lalu membukanya ketika mendengar suara ketukan dari balik pintu kamar.

Tok.... Tok... Tok

"Masuk saja tidak dikunci pintunya,mbak."

Ceklek

"Oh... Aku kira mbak Sari yang mengetuk pintu,ternyata kakak."

Dira langsung bangun dari kasurnya karena terkejut,ia pikir mbak sari yang masuk ternyata bukan melainkan seseorang yang akhir akhir ini selalu menghabiskan waktunya bersama Dira. Siapa lagi kalau bukan Kendra,ia sudah bertekad selama ada di Jakarta ia akan selalu menemani Dira kemana pun Dira pergi.
Seperti saat ini ia akan menemani Dira untuk berlibur bersama ke kota B.

"Apa kamu sudah menyiapkan keperluan mu selama liburan disana,girl?
Tanya Kendra sambil menuju kearah sofa kamar Dira.

"Sudah kak semuanya sudah beres."
Ucap Dira sambil tersenyum menampilkan deretan giginya itu.

"Oke,besok pagi kita akan berangkat pukul enam. Kakak harap setelah sholat subuh nanti kamu tidak tidur lagi."

Ejek Kendra kepada Dira,ia tahu sangat kebiasaan Dira. Kendra tertawa cukup keras,dan itu membuat Dira sedikit jengkel dengan kakak nya itu,ia selalu mengejek Dira dengan kebiasaan-kebiasaan yang Dira miliki. Tanpa disadari Kendra sebuah bantal melayang tepat di wajahnya,seketika tawa itu terhenti dan digantikan dengan tawa dari Dira.




Anggap saja si Aaram lagi di club malam ya... Ini pas adegan Aaram sedang menenggak habis minumannya. 😁

UNHAPPY BIRTHDAY ✅ (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang