"Dengan sebuah kebohongan,seorang laki-laki sama saja menghancurkan martabatnya sebagai sosok laki-laki sejati. Rasa sakit yang ditorehkan oleh orang terdekat kita itu sangat menyakitkan."
~Andira Rachman~
"Hati yang patah memang harus terasa sakit...
Semua yang ada disana tertawa mendengar ucapan Kevin yang menggoda Kendra. Sedangkan yang digoda hanya bisa tersenyum sambil menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal.
Dira tertunduk malu karena ulah Kendra dan Kevin,ia pun dituntun duduk bersama kedua orang tuanya. Acara pun dimulai dengan kata sambutan dari pihak keluarga Alfarez tentang maksud kedatangan mereka.
Setelah itu mamah Risha memasangkan cincin ke jari manis Dira dengan Kendra disebelahnya dilanjutkan dengan pemberian berupa seserahan yang sangat mewah untuk Dira.
Pernikahan Dira dan Kendra akan dilaksanakan satu Minggu setelah ini. Rencananya acara akad nikah akan dilakukan hari Jum'at pagi di rumah Dira,sedangkan resepsi pernikahannya akan dilaksanakan hari Sabtu malam di kota kelahiran Kendra yaitu di kota B, Sebenarnya kedua orang tua Andira tidak setuju karena takut nantinya Andira dan Kendra kelelahan. Akan tetapi Dira sangat ingin melakukan resepsi pernikahan di kota itu. Akhirnya mereka menyetujui keinginan Dira, acara selanjutnya adalah makan bersama,Toni memang memesan ketering khusus untuk acara yang spesial ini. Kendra segera menghampiri Dira yang sedang duduk di kursi bersama sahabatnya.
"Walaikumsalam,kak." Jawab Dira terlihat malu-malu.
"Eheeemmm." Dahem Kevin
"Cieee... Cieee... Pake malu-malu segala kamu,Ra." Ucap Sely menggoda sahabatnya itu
Dira semakin tersipu malu dengan ucapan Sely,seketika wajahnya menjadi merah merona karena malu dan itu semakin membuat para sahabatnya tertawa dan ingin terus menggoda si calon pengantin itu.
"Sudah hentikan lihatlah wajahnya Dira sudah seperti kepiting rebus. Hahahhaa." Ucap Rico yang masih tertawa
"Benar tuh,sudahlah kasian Dira." Kendra membenarkan ucapan Rico,bukan karena itu saja. Sebenarnya Kendra tidak tahan dengan ke gemasan nya terhadap calon istrinya itu. Saat ini ia masih menahannya karena belum halal,jika sudah halal ia akan mencium gemas Dira.
"Mendingan kita makan yuk,gue udah lapar banget nih." Sandra benar benar sudah sangat lapar,ia sudah tak tahan ingin mencicipi semua menu yang ada di prasmanan itu. (Ingat Sandra itu gak kuat sama yang namanya menahan lapar. Dia juga makannya banyak,tapi herannya gak gemuk-gemuk. Gak kaya Mak Eva makan banyak atau dikit tetap aja tebal... Tebal lemak 😭)
Setelah itu mereka segera menuju tempat prasmanan disana sudah tersaji berbagai menu makan malam serta menu makan penutupnya.
Acara lamaran selesai keluarga Kendra pun pamit. Mamah Risha tidak hentinya memeluk calon menantunya itu. Mama Risha sudah menganggap Dira seperti putrinya sendiri. Ia sangat merindukan putrinya Aleana,Aleana tidak dapat hadir di acara itu karena ia harus menyelesaikan skripsi yang sedang ia buat. Aleana baru bisa kembali ke Indonesia dua hari setelah acara lamaran Kendra & Dira. __________________________________________________________________________________________________________________________________
Setibanya dirumah Kendra langsung menuju kamar nya tak lupa juga ia menyuruh Kevin untuk menginap,karena besok Kevin akan kembali ke kota B. Karena urusan kantor masih banyak yang harus diselesaikan,sebenarnya Kendra merasa sangat tidak enak dengan Kevin karena membebani semua urusan kantor kepada Kevin. Tapi, Kevin sendiri pun tidak merasa keberatan,ia mengerti dengan kondisi sahabat sekaligus atasannya itu.
Didalam kamar Kendra segera melakukan ritual mandinya. Setelah semuanya selesai ia segera berpakaian dan merebahkan dirinya di atas kasur king size nya. Lalu,ia meraih ponsel nya di atas nakas samping tempat tidurnya. Ia segera menghubungi Dira dengan melakukan panggilan video.
"Assalamualaikum bidadari surga ku"
"Walaikumsalam wahai imam ku."
Dira merasa sangat malu mendengar sebutan untuk dirinya dari Kendra,dan ia pun juga merasa malu karena telah memanggil Kendra dengan sebutan IMAM KU. Wajah Dira tersipu malu,dan itu membuat Kendra semakin tak tahan. Ingin rasanya ia mencium bidadari nya itu.
Astagfirulloh
Kendra berucap dalam hatinya,sabar Ken tunggu satu Minggu lagi.
"Kamu belum tidur sayang?" Tanya Kendra
"Gimana mau tidur,baru juga aku memejamkan mata kakak sudah telpon."
"Hehehe,maaf sayang habisnya aku masih kangen sama kamu."
"Haisss,baru juga tadi kita ketemu dan melakukan prosesi lamaran."
Cukup lama mereka melakukan panggilan video itu. Akhirnya mereka memutuskan panggilan tersebut karena Kendra meminta agar Dira beristirahat. Ia tidak mau calon istrinya itu sakit karena kelelahan,begitu pun dengannya,ia segera menyusul Dira yang mungkin sudah terlelap dalam tidurnya disana.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.