🌸🌸🌸🌸

24 1 0
                                    

"Awwwsshh.... Sakit bunda sayang."
Rengek om Toni.
Tapi tidak dihiraukan oleh bunda Juli.

"Cepat Ken,katakan ada apa? Kamu tahu tante kan? Tante tak suka yang bertele tele,jadi langsung aja to the point."
Ucapnya kesal sambil memasukkan makanan kedalam mulutnya.

"Habiskan dulu makanannya,dhek."
Kali ini mamah Risha yang berkomentar

"Baiklah tante ku sayang."

Sejenak keheningan menyelimuti ruangan itu,tak ada yang bersuara lagi,sampai akhirnya Kendra membuka suara yang mengejutkan tante dan om nya itu.

"Aku mencintai putri mu,om. Aku juga ingin meminta izin untuk melamar Dira nanti di kota B saat kami liburan."
Ucap Kendra dengan yakin

Seketika om Toni dan tante July tak bisa berbicara lagi. Kedua pasutri itu hanya saling pandang. Mereka tak menyangka kalau Kendra bisa seberani ini menyampaikan keinginannya. Terlebih lagi ia berani meminta izin untuk melamar langsung putri mereka.

"Jadi,bagaimana Toni July.? Apa kalian menyetujui lamaran putra ku untuk Dira?"
Dengan tak sabar mamah akhirnya bertanya langsung seperti itu.

"Apa kamu serius dengan ucapan mu,nak?
Bukannya aku meragukan mu,tapi kamu tahu sendiri kan kalau Dira baru saja pulih dari rasa sakit hati nya karena gagal menjalin kasih dengan Aaram."
Akhirnya om Toni menyuarakan isi hati nya. Ia takut anak nya masih trauma untuk menjalin suatu ikatan lagi,apalagi ia akan menjalani suatu ikatan yang sakral di mata tuhan.

"Tentu,om. Aku sangat serius dengan ucapan ku,jujur saja aku sudah cukup lama menyimpan perasaan ku pada Dira."

Kedua orang tua Dira menatap bingung dengan apa yang diucapkan Kendra. Sedangkan orang tua Kendra hanya menyimak saja.

"Aku mencintai putri kalian sejak awal kami bertemu,yaitu di acara pernikahan kalian waktu itu."
Ucap Kendra dengan senyum geli mengingat awal pertemuan dia dengan Dira.

"Berjuanglah nak,om merestui mu untuk melamar putri ku."
Ucap om Toni dengan senyum bahagia.

Kendra merasa sangat bahagia mendapatkan la.pu hijau dari calon mertua nya itu.

*Flashback Off*

_________________________________________________________________

Dira terbangun dari tidurnya,ia melirik jam yang ada di atas dinding. Sudah cukup lama ia tertidur. Kini perutnya berasa lapar,lalu ia bangkit dari tempatnya dan menuju kamar mandi. Setelah ritual dikamar mandi sudah selesai,ia keluar dari kamar dan berpapasan dengan Kendra.

"Kamu sudah bangun,baru kakak akan ke kamarmu. Untuk membangunkan mu."

"Tidak perlu aku sudah bangun dan sudah mandi juga."

"Ayo,kita makan setelah itu kakak akan mengajakmu untuk jalan-jalan."

Mendengar kata jalan-jalan mata Dira membinar bahagia. Ia sangat senang dengan kata jalan-jalan.

"Ayo... Aku juga sudah sangat lapar "
Ucapnya sambil menarik lengan Kendra.

Sesampainya di meja makan,Dira kembali dibuat terpesona dengan hidangan yang tersaji diatas meja makan.

"Wooowww... Ini gak salah kan? Banyak sekali makanannya. Seperti nya semua enak enak ya,kak."

Kendra yang ditanya hanya tersenyum dengan tingkah wanita pujaannya itu. Mereka menikmati makan mereka dengan sangat nikmat dan diselingi obrolan kecil dan candaan dari mereka. Para pelayan yang melihat interaksi mereka hanya mampu senyum senyum geli dengan kecocokan diantara Kendra dan Dira.


Andira Rachman

Kendra Alfarez

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kendra Alfarez

Kendra Alfarez

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
UNHAPPY BIRTHDAY ✅ (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang