Pagi ini di kediaman tuan Toni disibukkan dengan kegiatan para pekerja wedding organizer yang dibantu oleh para pelayan di rumah itu. Ruang tamu yang tadinya biasa saja kini sudah berubah menjadi tempat yang begitu indah.
Dira turun kebawah,ia sangat terkejut dengan apa yang ia lihat. Ruang tamu dirumahnya kini berubah menjadi cantik dan indah. Ia melihat sang bunda sedang sibuk memberi arahan kepada para pelayan disana. Lalu, ia mendatangi sang bunda.
"Selamat pagi bunda sayang."
Ucap Dira dengan bergelayut manja di lengan sang bunda dan mencium sang bunda."Pagi juga sayang."
"Bunda,kenapa ruangan ini di dekor sampai sebagus ini? Ini kan cuma acara lamaran saja,nda. Acara pernikahannya kan belum ditentukan tanggalnya."
Bunda yang mendengar itu hanya tersenyum menatap sang putri.
"Ayah dan bunda ingin memberikan yang spesial untuk putri kami ini di hari pertunangan mu,nak."
Bukan bunda yang menjawab melainkan sang ayah yang baru saja dari halaman belakang. Ayah datang langsung memeluk sang istri dan juga putri manjanya itu."Terimakasih ayah bunda"
Dira sangat terharu dengan keadaan ini. Ia senang karena kedua orang tuanya itu selalu ada untuk nya.
Tanpa sadar Dira meneteskan air matanya ."Ssttt... Sudah jangan menangis seperti itu,berjanjilah pada orang tua mu ini. Kalau kamu akan terus bahagia,nak."
Ucap sang bunda yang masih memeluk Dira dan mengusap air mata Dira."Sudahlah jangan bersedih terus... Mendingan sekarang kita sarapan ayah sudah sangat lapar. Hehehe."
"Oh iya bunda lupa kalau kalian belum sarapan. Ayo kita kemeja makan,kita sarapan dulu habis itu baru beraktifitas lagi."
Bunda menyuruh para pekerja untuk segera keruang makan,karena mereka akan sarapan bersama disana.
Mereka semua segera menuju ke ruang makan,disana sudah tersaji banyak beraneka makanan. Bunda sengaja menyuruh pelayan untuk memasak lebih agar semua pelayan dan pihak wedding organizer juga bisa menikmati sarapan bersama._________________________________________________________________
Malam pun tiba kini keluarga Alfarez sedang menuju kerumah Dira. Jalanan cukup padat dan jarak dari rumah Kendra menuju rumah Dira kurang lebih memakan waktu 30 menit.
Kini mereka telah sampai di depan halaman rumah Dira. Mereka langsung turun dari mobil masing-masing.
Kendra membawa mobilnya sendiri yang disupiri oleh Kevin. Ya,akhirnya Kevin datang ke Jakarta untuk memenuhi undangan dari Dira. Itu pun sebenarnya tak luput dari ketidak setujuan dari Kendra. Kendra bermaksud kalau Kevin datang pas hari pernikahan mereka saja. Tapi,Dira tidak mau,karena Kevin juga sahabat Dira. Ia ingin para sahabatnya itu berkumpul semua di hari pertunangannya. Akhirnya Kendra memilih mengalah dari pada berdebat dengan calon istri nya itu. Kendra berfikir dari pada nanti gagal nikah sama Dira mendingan turuti apa maunya saja.
(Calon ISTI nih si Kendra 🤪)Mereka memasuki rumah Toni dan disambut oleh tuan rumah. Disana sudah berdiri Toni,July dan ketiga Chipmunk (Rico,Sely dan Sandra). Aaram tidak bisa hadir karena ia harus keluar kota untuk bertemu dengan klien nya di Lombok. Tapi,ia tidak lupa menitipkan hadiah dan ucapan selamat menempuh hidup yang bahagia. Walaupun Aaram tidak hadir Dira tak mempermasalahkannya yang terpenting doa dan keikhlasan dari nya saja sudah lebih dari cukup.
Toni mempersilahkan calon besan dan menantunya itu untuk masuk dan duduk di ruang tamu. Sedangkan bunda menyuruh Sandra memanggil Dira di kamarnya.
Tok... Tok...tok..
"Ya,masuk saja tidak dikunci."
"Wooowww..."
Sandra masuk kekamar dan ia menatap tidak percaya kearah Dira."Ini beneran Dira? Demi apa kamu cantik banget pakai hijab kaya gini. Sampai pangling aku Ra liat kamu."
Kagum Sandra atas kecantikan sahabatnya ini. Ia terus memandang kagum kearah sahabatnya itu dari atas sampai kebawah."Iisshh... Udah apa jangan diliatin terus. Kamu kaya lagi liat sapi mau di kurban kalau liatnya kaya gitu."
Sandra tertawa mendengarnya,memang benar ia memandang dan meneliti sahabatnya itu seperti sedang memilih sapi yang ingin di kurban.
"Hahaha... Udah ah,ayo kita turun. Jangan sampai tuan Kendra Alfarez gagal bertunangan dengan kamu karena aku lama membawa calon istrinya kebawah."
Mereka segera meninggalkan kamar dan menuju ke ruang tamu yang ada di lantai satu. Mendengar derap langkah kaki dari arah tangga,semua menoleh kearah tersebut. Disana mereka melihat Dira begitu berbeda,Dira terlihat begitu sangat cantik malam ini. Kendra yang menatap kekasihnya itu tak berkedip sedikit pun,sampai senggolan di lengan yang diberikan oleh Kevin menyadarkan Kendra.
"Jangan ditatap terus Dira gak akan kemana-mana."
Kevin dengan godaan,ia sengaja berucap sedikit kencang agar yang lain mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNHAPPY BIRTHDAY ✅ (COMPLETED)
Romansa"Dengan sebuah kebohongan,seorang laki-laki sama saja menghancurkan martabatnya sebagai sosok laki-laki sejati. Rasa sakit yang ditorehkan oleh orang terdekat kita itu sangat menyakitkan." ~Andira Rachman~ "Hati yang patah memang harus terasa sakit...