Tidak terasa waktu terus berputar dan terus berganti hari,minggu dan bulan. Sudah dua bulan mereka menikah dan setiap hari mereka lalui dengan perasaan bahagia dan penuh cinta. Kendra dan Dira memutuskan untuk tinggal di kota B,karena disana Kendra juga harus mengurus perusahaannya. Untuk restauran Dira sudah ditangani Sandra dan ayah Toni dan bunda July,sesekali ia akan ke Jakarta untuk mengecek kondisi restauran nya,tentu dengan dampingan Kendra. Kemana pun Dira pergi keluar rumah Kendra usahakan akan tetap bersama sang istri.
Pada pagi hari Dira terbangun dari tidurnya,ia merasa sangat tidak enak dengan perutnya. Ia merasa perutnya itu sedang dikocok-kocok seperti habis bermain wahana kora-kora di Dufan.
Uweeekkk...
Uweeekkk...Dira memuntahkannya di wastafel kamar mandi,tapi hanya cairan bening saja yang ia keluarkan. Tubuhnya merasa begitu lemas hampir ia terjatuh dan terbentur,jika Kendra tidak buru-buru menangkap tubuh lemas Dira.
"Sayang kamu kenapa?" tanya Kendra kuatir,ia langsung mengangkat tubuh Dira dan menggendongnya dengan bridal style.
"Aku gak apa-apa,mas Mungkin masuk angin saja barusan aku habis muntah,tapi cuma cairan bening saja yang keluar."
Jawab Dira yang masih lemas,Dira juga sudah mengubah panggilan untuk Kendra."Kita ke rumah sakit sekarang,ya. Tidak ada penolakan untuk ini,aku tidak mau kamu kenapa-kenapa."
Kendra segera menghubungi Kevin untuk membuat janji dengan dokter pribadi keluarga Alfarez sekarang juga. Kendra juga menyiapkan diri nya dan juga Dira,ia membantu Dira untuk mengganti baju. Tidak ada penolakan dari Dira,ia sudah sangat lemas untuk menolak segala hal yang Kendra lakukan.
Setibanya dirumah sakit,Kendra sudah disambut oleh dokter dan suster disana juga ada Kevin yang sudah tiba setelah Kendra menghubunginya. Kendra begitu kuatir dengan kondisi istri tercintanya itu.
"Tenang bos,Dira pasti akan baik-baik saja."
Ucap Kevin santai"Bagaimana gue mau tenang coba wajah Dira pucat dan tubuhnya lemas kaya gitu."
Jawab Kendra yang masih sangat kuatir dengan keadaan istrinya. Kevin yang mendengar itu hanya mampu tersenyum,ia tak menyangka kalau Kendra akan seperti ini dengan Dira. Kevin menepuk-tepuk punggung Kendra dengan pelan,lalu ia berkata"Tenang saja,bos. Gue yakin pasti loe sama Dira akan dengar kabar baik setelah ini."
Perkataan Kevin berhasil membuat Kendra menegakkan tubuhnya dan menatap Kevin dengan tatapan kebingungan dan ia pun mengerutkan dahinya. Kevin yang mendapat tatapan dari bos nya itu hanya bisa tertawa saja.
"Mungkin itu tanda-tanda kalau Dira sedang hamil."
Ucap Kevin percaya diri"Sok tahu banget,emangnya loe yang jadi dokternya!"
Ucap kesal Kendra,ia tak mengira kalau Kevin akan berbicara begitu. Tak lama,dokter pun keluar dari ruang pemeriksaan."Bagaimana dengan Dira,paman?" tanya Kendra langsung
Sang dokter tersenyum dengan pertanyaan Kendra. Keponakannya ini sangat kuatir dengan istrinya.
"Istrimu tidak kenapa-kenapa,Ken. Sebaiknya kamu periksakan istrimu ke bagian obgyn." Jawab sang dokter,Kendra merasa bingung dengan perkataan dokter pribadi sekaligus pamannya ini. Dokter Ryan yang paham dengan raut wajah keponakannya itu akhirnya menjelaskan kondisi Dira saat ini. Sedangkan Kevin terus tersenyum mendengar ucapan sang dokter,ia percaya bahwa apa yang ia ucapkan tadi adalah benar adanya.
"Kamu akan paham ketika sudah bertemu dengan dokter obgyn,paman akan memperkenalkan dokter Santi dengan mu,ia adalah dokter obgyn terbaik di rumah sakit ini."
Setelah memperkenalkan Kendra dengan dokter Santi,akhirnya Dira dipindahkan ke ruang pemeriksaan bagian obgyn. Setibanya di ruangan Dira segera diperiksa oleh dokter Santi. Ia mengoleskan gel ke bagian perut Dira.
"Selamat tuan dan nyonya kalian akan menjadi daddy and mommy. Usia kandungan nyonya Dira sudah memasuki 9 minggu." Ucap sang dokter sambil menunjukkan tanda lingkaran kecil di layar monitor. Kendra dan Dira tersenyum mendengarnya,Kendra segera memeluk dan menciumi wajah Dira,ia sangat bahagia saat ini.
"Kamu dengar kan sayang kita akan menjadi daddy and mommy. Terimakasih ya Allah,terimakasih sayang."
Ucap Kendra haru"Pemeriksaan sudah selesai dan saya akan meresepkan beberapa vitamin agar nyonya Dira tidak merasakan terlalu mual di trisemester awal. Jika,ada keluhan dalam beberapa hari anda bisa datang kesini untuk pemeriksaan lebih lanjut. Untuk awal tri semester pertama akan seringi mengalami mual,dan itu sangat wajar di kehamilan muda. Tolong dijaga dengan baik karena hamil muda rentan sekali dengan yang namanya keguguran. Usahakan untuk nyonya Dira agar tidak terlalu lelah dan kurangi aktivitas yang berat-berat."
Dokter menjelaskan dengan detail dan tak lupa menuliskan resep obat yang harus ditebus oleh mereka."Terimakasih dokter."
Ucap Kendra dan Dira bersama. Mereka keluar dari ruang pemeriksaan,ketika sudah keluar Dira dan Kendra melihat Kevin sedang tersenyum menatap mereka berdua dengan memainkan kedua alisnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNHAPPY BIRTHDAY ✅ (COMPLETED)
Romansa"Dengan sebuah kebohongan,seorang laki-laki sama saja menghancurkan martabatnya sebagai sosok laki-laki sejati. Rasa sakit yang ditorehkan oleh orang terdekat kita itu sangat menyakitkan." ~Andira Rachman~ "Hati yang patah memang harus terasa sakit...