7. Ingin Melupakan

45 2 0
                                    


Pagi ini cuacanya cukup cerah,Dira yang masih dirawat merasakan sedikit bosan. Ia ingin keluar dari kamar dan ingin berjalan-jalan di area rumah sakit ini.

Dengan di bantu oleh sang bunda yang mendorong kursi roda akhirnya Dira sampai di taman rumah sakit. Dira menghirup dalam-dalam udara pagi hari yang sangat sejuk itu. Perasaannya sangat tenang melihat bunga dan pepohonan yang berada dirumah sakit ini. Rumah sakit ini memang sengaja membuat taman yang cukup luas agar semua pasien yang di rawat disini tidak merasa terbebani dengan penyakit yang mereka derita.
Masih dalam menikmati udara pagi hari,tiba-tiba saja Dira bersuara dan menyebut nama sang bunda.

"Bunda"

"Iya sayang"

"Aku ingin berlibur"

Bunda mengerutkan kedua alisnya dan menampilkan kerutan di kening sang bunda.

"Aku ingin melupakan semuanya bunda, aku tahu walaupun terkadang kenangan bersama Aaram tidak mudah untuk dilupakan. Tapi,aku ingin mencoba dan berusaha melupakannya bunda. Bukannya aku lari dari kenyataan,tapi aku benar-benar ingin bangkit dan melupakan semuanya."
Lanjut Dira dengan mengusap air mata yang mengalir bebas dari kedua matanya.

Sebuah tangan menggenggam tangan Dira,terlihat sang bunda sedang tersenyum sambil menatapnya.

"Memangnya kamu mau berlibur kemana sayang?" tanya bunda July kepada Dira

"Ke tempat kak Kendra."
Dira menatap sang bunda dengan senyuman,ia sudah membayangkan akan tinggal didekat kakak nya itu. Kendra adalah kakak sepupu Dira. Kendra adalah keponakan dari sang bunda.

"Hhmmm,nanti bunda bicarakan ke ayah dulu ya,Nak. Kamu harus cepat sembuh,jika kamu ingin pergi berlibur."
Ucap bunda dengan senyum yang tak pernah pudar didepan putrinya itu. Dira hanya menganggukkan kepala nya,menandakan bahwa ia paham dengan ucapan bunda.

"Iya,bunda."
Ucap ku sambil menunjukkan deretan gigi ku yang putih,seperti senyum Pepsodent 😁

Dira terus menatap kearah sang bunda. Bunda July adalah sosok terpenting dalam hidupnya. Walaupun bunda July bukanlah bunda kandung Dira. Tapi,ia sangat sayang kepada sang bunda,begitu pun dengan bunda July. Bagi nya Dira adalah prioritasnya,ia lebih mementingkan anak tirinya ini dibandingkan sang suami. Terkadang sang suami sering protes dengan sikap bunda yang selalu menghabiskan waktu nya dengan putri nya itu. Kadang sampai bunda dibuat pusing dengan kelakuan sang ayah yang tak mau mengalah dengan putri kandungnya sendiri.

"Bunda,maafin Dira ya,bun." Lirih Dira

Air mata yang sedari tadi ia tahan akhirnya keluar juga dari mata indah Dira.

"Sssttt, sudah bunda bilang bukan untuk tidak menangis lagi."
Tangan bunda terulur mengusap air mata di wajah Dira.

*Sudah nak jangan nangis lagi,nanti cantiknya ilang diambil sama si Mak Eva tuh."
Lanjut bunda sambil tersenyum

"Siapa mak Eva,bun?"

"Itu yang lagi nulis cerita kamu." Ucap bunda July

(💚 Mak Eva : Wae?? Waeyo?? Kenapa saya jadi dibawa-bawa? Kaya kuat aja kamu bun bawa-bawa saya 🙄🥴)

Bunda yang merasa tidak enak dengan mak Eva pun mengajak Dira untuk kembali ke kamar rawat Dira.

(💚Mak Eva : kalau gak enak sama saya,kasih saya dollar,bun 🤣)

(💗Bunda July : Dasar mata dollar-an,ahlak eoppseo 🤪)

Setibanya di kamar rawat Dira dan bunda sempat terkejut karena disana sudah ada Kevin and The Chipmunk. Mereka bergantian memeluk Dira dan mencium tangan sang bunda. Dira pun sangat senang dengan kehadiran para sahabatnya ini. Mereka selalu ada dikala Dira senang mau pun sedih. Seperti saat ini,mereka selalu menanyakan keadaan Dira kepada bunda jika mereka sedang tidak bisa datang kerumah sakit.

UNHAPPY BIRTHDAY ✅ (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang