15. Pandangan Pertama (Kendra-Dira)

30 1 0
                                    

💚 Sekedar info saja bahwa part ini menceritakan awal mula Kendra bertemu dengan Dira. Waktunya sengaja aku percepat. Sekarang abang Ken sudah mau selesai kuliah dan Dira pun juga sudah mau selesai sekolah menengah atas nya. 💚

_________________________________________________________________

Happy reading

Para tamu memenuhi ballroom hotel yang sedang mengadakan resepsi pernikahan. Kendra melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam dan bergabung dengan keluarganya disana. Sebelum menemui orang tuanya Kendra menuju kearah pelaminan,ia tersenyum melihat orang yang ia sayangi berdiri diatas pelaminan. Kendra terus menatap sang pengantin dengan sangat bahagia,bagaimana tidak bahagia melihat sang tante bahagia di hari penikahannya saat ini. Ya,hari ini tante July meresmikan pernikahan ke dua nya dengan seorang duda anak satu.

Sebelumnya tante July sudah menikah,akan tetapi ia bercerai dengan sang suami tepat di lima tahun usia pernikahan mereka. Cukup lama tante July menyandang gelar seorang janda,kini statusnya sudah berubah. Saat ini ia sudah di per sunting oleh tuan Toni Rachman yang tak lain adalah ayah Dira.

"Selamat ya tante om,selamat atas pernikahan kalian."

"Terimakasih,sayang"
"Terimakasih,nak."
Ucap tante July dan om Toni bersamaan.

Tak lama Kendra izin pamit untuk menemui kedua orang tuanya dan juga adik ya.

_________________________________________________________________

(Kendra Pov)

Ku dudukkan badanku disebuah bangku yang sudah tersedia di acara itu. Kaki ku sangat pegal sekali dan juga tenggorokan ku terasa kering. Ketika aku hendak berdiri untuk mengambil minum,tiba tiba Aleana memberikanku air soda. Aaahh... Memang adikku yang satu ini sangat mengerti diriku. 😚

"Terimakasih adikku yang cantik." Godaku

"Cih.. Itu tidak gratis kak. Kakak harus membantuku mengerjakan tugasku malam ini."
Ucap Aleana sambil menampilkan senyum smirk diwajahnya.

"Jadi,kamu menyogok kakak dengan segelas air soda?" Ejek ku

"Tidak juga."
Jawab Aleana dengan tenang

Aku mengerenyitkan kedua alisku dan terus menatap curiga kearahnya. Kemudian Aleana melanjutkan ucapannya.

"Lihatlah kearah tante Juli dan om Toni."
Sambil melihat kearah pelaminan

Dengan cepat pula aku melihat kearah yang sama. Tidak ada yang berbeda disana kecuali seseorang yang sedang duduk diantara pengantin itu dan sambil bercanda dengan manja kepada kedua mempelai. Siapa gadis itu?? Aku sangat penasaran dengan sosok gadis itu. Tanpa sadar Alea yang dari tadi aku diamkan menepuk lenganku cukup kencang.

Plaaakk...

"Awwwwsss..." Aku meringis

"Jaga mata wooii." Ledeknya
"Cantik ya gadis itu?" Tanya nya kepadaku,sedangkan aku masih saja fokus memperhatikan gadis di pelaminan itu.

"Namanya kak Andira,dia anak om Toni."
Lanjut Alea

Aku menoleh dan menatap adikku ini dengan tatapan yang meminta jawaban lebih. Pasalnya aku belum pernah sama sekali bertemu dengan putrinya itu.

"Dari mana kamu tahu kalau itu putri om Toni?"
Tanyaku penasaran

"Aku tahu semua tentang kak Dira. Bahkan aku juga punya nomor ponselnya."
Jawab Alea dengan percaya diri

Aku masih diam mencerna semua ucapan Alea barusan. Kata kata "aku tahu semua tentang kak Dira" , bukankah itu artinya Alea kenal baik dengan anak om Toni?

"Dia kakak tingkat ku disekolah."
Jawab Ale agar aku tak kebingungan lagi

Dengan santainya Alea duduk dan meminum minuman soda yang tadi ia bawa untuk ku dan juga untuknya.

"Kok aku gak tahu ya?"
polosku

"Cih,itu karena kakak selalu sibuk dan juga jarang pulang ke Jakarta."
Kesalnya sambil mengerucutkan bibirnya itu.

Memang akhir akhir ini aku sangat sibuk dengan urusan kantor dan juga kuliahku. Aku sering bolak balik ke kota B untuk belajar mengurus perusahaan ku bersama papah.

Aku terus menatap gadis itu,aku merasa tenang saat menatap wajahnya. Tanpa sadar aku sudah ditarik oleh Alea untuk menuju ke atas pelaminan. Disinilah aku dan Alea berada dihadapan gadis itu dan juga kedua mempelai. Kami berkenalan dan juga saling menyapa. Aku terus melirik kearah Dira,dan itu tak luput dari penglihatan mereka yang ada disebelah ku. Aku menggaruk tengkukku yang tak gatal,mereka masih saja menggodaku. Aku merasa sangat malu seperti ketahuan mencuri, Kalau dipikir pikir memang benar aku saat ini sedang mencuri pandang ke arah Dira.

(Kendra Pov End)

UNHAPPY BIRTHDAY ✅ (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang