Empat

3K 453 30
                                    

"Siapa kamu?"

"Tolong jangan sakiti saya. Saya belum memiliki pasangan hidup, huhu"

Mendengar penuturan random dari orang yang baru saja ditemuinya membuat Beomgyu merotasikan matanya.

"Gue? Maling," balas Beomgyu acuh, kemudian kembali merapikan pakaiannya.

Terlihat sosok yang memiliki wajah bule sudah dapat mengatur nafasnya. Ia memicingkan mata untuk meneliti dengan lekat orang yang kini berada di kasur sebelahnya.

"Oh anak baru, gua kira siapa," lanjut anak yang tadi ketakutan layaknya anak perawan yang di ganggu cowo-cowo yang lagi nongki di warung.

Anak itu cukup aneh pikir Beomgyu, saat ketakutan bicaranya formal tapi jika tenang berubah banmal. Agak kurang ajar juga sih, apa tadi dia berpikir Beomgyu benar-benar sosok penjahat atau dia malah berpikir Beomgyu adalah orang tua?

Memang benar sih sudah tua, kan sudah delapan belas plus plus tapi ga pake garis miring merah.

Tapi muka tetep imut kan?

"Gue Choi Beomgyu, pindahan dari Daegu,"

"Wuiiih anak desa, salken gue Kai Kamal Heuning. Panggil Hyuka aja biar gak ribet,"

"Gue tinggal di kotanya ya BTW,"

Anak bernama Hyuka tadi hanya tersenyum kikuk sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Suasana sangat sepi dan damai untuk beberapa waktu. Sampai akhirnya gedoran pintu yang tak bersahabat mengganggu ketenangan keduanya.

"Hyukampret! Lu napa gak masuk kelas sih? Gua kan butuh temen ghibah. Lu tau ga sih katanya anak baru udah mulai dateng hari ini! Lu penasaran kan? Makanya jangan bolos!" cerocos pria imut berlesung yang dikenal dengan nama Soobin ketika ia dengan tidak beradabnya nyelonong masuk ke dalam kamar setelah pintu dibukakan oleh empunya.

Hueningkai hanya berdiri mematung sembari mengedipkan mata beberapa kali. Namun yang dikedipkan menatapnya bingung.

"Hah? Mata lu kemasukan pulpen makanya ga sekolah?" pekik Soobin nyaring. Sedangkan Hueningkai yang frustasi hanya bisa menepuk jidatnya.

Sekali lagi Hueningkai membuat sebuah kode, dengan melirik-lirik ke arah Beomgyu yang membuat mau tak mau Soobin pun mengikuti arah lirikan tersebut. Dan ia kembali memekik.

"Lu bawa pacar? Gila kalo ketahuan guru mati lu!"

Merasa kesal dengan keadaan sekitar membuat Beomgyu mengambil tindakan cepat, "Choi Beomgyu murid pindahan, salken"

Tanpa sadar Soobin menjatuhkan rahangnya, cukup lebar hingga bisa dimasuki tangan Hyuka. Kalau dia mau sih.

Soobin meneguk salivanya kasar. Jadi dari tadi dia ghibah di depan orang yang lagi dighibahin. Ini sih gentle banget kan, ga ngomong dibelakang tapi didepannya langsung. Ehehe

"Soo-soobin, Choi Soobin.... hai,"

Sangat canggung bung.

Beomgyu membalasnya dengan sebuah senyuman. Kedua orang yang melihatnya menjadi insekyur. Eh tidak, berpikir ia pria yang manis.

.
.
.

Hari ini Beomgyu sudah mulai ikut pelajaran, setelah kemarin hanya datang mengunjungi asrama yang membuatnya mengenal Hyuka dan Jaemin sebagai roommate nya.

Dan takdir juga sangat baik padanya, karena roommate nya juga berperan sebagai classmate.

Beomgyu berdiri di depan kelas guna memperkenalkan diri sesuai dengan instruksi wali kelas. Ia sangat gugup sekarang. Apalagi ketika melihat tatapan-tatapan aneh dari teman-temannya.

Ada apa dengan mereka?

"Namjoon ssaem, kenapa ada malaikat mampir kesini? Emang dikayangan gak ada sekolah?"

"Namjoon ssaem, kayaknya setiap pagi saya butuh kopi. Takut diabetes liat yang manis-manis"

Dan masih banyak gombalan yang mereka lontarkan kepada anak baru melalui wali kelas mereka.

Baru mulai saja sudah heboh begini. Sekali lagi Beomgyu merutuki keinginannya untuk pindah ke sekolah ini.

"Baik nak Beomgyu, kamu duduk di belakang bareng Yeonjun ya," ujar Namjoon ssaem sembari menunjuk ke arah yang dituju.

Beomgyu membolakan matanya. Astaga, itu cowok yang dari tadi paling semangat ngegombalnya.

Satu kata buat Beomgyu?

Miris.







Tbc

.
.
.
.

Hullaw

Ada yang nungguin book ini gak sih sebenernya?

Eh maap ya Taehyunnya masih jadi penyimak dulu. Ehehe.

See ya!

Crocodile || TaeGyu ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang