Dua

3.5K 448 22
                                    

Remaja manis yang sedari tadi mengerucutkan bibirnya telah sampai di pintu gerbang sekolah. Dengan perasaan campur aduk ia melangkah memasuki sekolahnya yang dirasa semakin hari semakin menjengkelkan.

Ia berjalan dengan terburu-buru, bahkan langkahnya sudah menyerupai ajang lomba lari. Menelisik setiap sisi lorong kelas. Merapalkan dalam hati bahwa ia tidak datang terlambat.

Namun harapannya pupus sudah ketika ia mendapati wali kelasnya tengah menerangkan materi didepan kelas.

Dengan takut-takut ia membuka pintu.

"Bagus Beomgyu, 50x putaran!" perintah sang guru ketika mendapati salah satu muridnya terlambat dua menit.

Beomgyu yang sudah hafal dengan hukuman spesial dari wali kelasnya ini memilih untuk masuk kelas, hanya sekedar meletakkan tas nya dan kemudian berlari keluar. Menuju lapangan yang ukurannya cukup luas.

Rasanya Beomgyu ingin bolos hidup saja. Dia sangat kesal karena sekolahnya yang disiplinnya sangat menyiksa, teman-temannya yang selalu membuat uring-uringan, serta keluarganya yang kini tak peduli padanya.

Hukuman yang Beomgyu terima sungguh menguras waktu dan tenaga yang cukup banyak. Bahkan karena ukuran lapangan ini yang membuatnya terus berkeliling sampai jam istirahat tiba.

Beomgyu menjatuhkan tubuhnya diatas rumput. Rasanya lelah sekali.

Saat dirinya hendak pergi ke alam mimpi, tiba-tiba ada sesuatu yang dingin menempel pada lehernya. Dengan cepat ia membuka mata dan mendapati lima gadis yang merupakan teman sekelasnya yang tengah duduk disisi kiri dan kanannya.

Karena malas meladeni kelimanya, membuat Beomgyu memutuskan untuk menutup mata kembali.

"Gyu sayang, minum dulu dong, pasti capek"

"Ngantin sama gua aja ya,"

"Ih kan sekarang giliran gua,"

"Apasih kalian? Perjanjiannya kan sudah tertulis dan ber materai. Jangan asal-asalan,"

Beomgyu yang mulai jengah akhirnya kembali membuka mata dan menatap manik setiap insan yang melihatnya dengan tatapan memuja.

Cih Beomgyu kesal sekali diperlakukan bak orang penting. Ah tidak, mereka menyebut Beomgyu sebagai idol segala umat. Bahkan memiliki nama fandom "bobom".

Nama yang begitu aneh.

"Maaf ya Ryujin, Yuna, Lia, Chaeryeong gua capek banget," ujar Beomgyu sembari menatap satu persatu orang yang namanya disebutkan.

".... dan Yeji tolong bawa anggota lu pergi dari sini," lanjutnya yang kini terlihat semakin lemas.

"Tapi Gyu, kamu gak kenapa-napa kan? Bobom sedih melihat Gyu kecapean," tanya Yeji selaku ketua fans club Bobom.

Beomgyu hanya tersenyum dan mengangguk sebagai tanda bahwa ia baik-baik saja.

.
.
.

Jam pelajaran telah selesai. Beomgyu dengan perasaan yang masih sama sebalnya seperti saat mulai berangkat sekolah memutuskan untuk pulang ke rumah. Meskipun ia yakin sampai di rumah pun akan semakin kesal.

Baru hendak melangkah ke luar, tangannya sudah ditarik paksa oleh seseorang. Tenaga yang kuat itu membuat Beomgyu tidak bisa berkutik dan memutuskan untuk mengikutinya saja.

"Ada apa jin?" tanya Beomgyu ketika mereka telah sampai ke tempat tujuan si penarik tangan secara paksa. Yaitu di rooftop sekolah.

Namun tak ada jawaban dari sang pelaku yang membuat Beomgyu mengedarkan pandangannya ke sekeliling dengan perasaan takut.

"Lu masih nolak jadi pacar gua?"

Mendengar pertanyaan tersebut membuat tubuh Beomgyu menegang. Ia tau apa yang akan terjadi setelah ini karena ia menyadari tatapan maut dari orang-orang yang berdiri dibelakang lawan bicaranya.

"M-maaf,"

"Kerjakan!" perintah pria bersurai sebahu. Dan seketika seluruh orang yang berada dibelakangnya mengerubungi tubuh Beomgyu.

"Hyunjin brengsek!"  maki Beomgyu dalam hati ketika ia merasakan tubuhnya mulai limbung. Semenit kemudian ia tak sadarkan diri.







Tbc
.
.
.
.
.

Hullaw

Gaje? Bosenin? Iyalah, namanya juga penulis abal-abalan.

Ini masih cerita di sekolah lamanya Gyu ya, belum pindah. Buat yang udah kangen Taehyun sabar dulu napa.

Skali lagi
Makasi buat yg ga sengaja mampir, ehehe.

See ya!

Crocodile || TaeGyu ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang