Sebelas

2K 298 26
                                    

"Bajingan!"

Pria yang berdiri diambang pintu mulai berlari mendekati mangsanya. Dengan tanpa hati nurani mulai melayangkan beberapa kepal tinju ke wajah yang saat ini tak berhenti menyeringai.

"Brengsek lu!"

"Setan lu!"

"Kebanggaan sekolah macam apa? Bullshit! Cuih"

Setelah meludah tepat diwajah orang yang kini terbaring lemas. Sosok pahlawan kemaleman ini mulai mendekati Beomgyu. Ia mengulurkan tangan sembari tersenyum prihatin, meskipun tak terlihat oleh orang yang agak ragu untuk meraih uluran tersebut.

"Lu aman sekarang,"

Tanpa pikir panjang langsung menarik tangan Beomgyu yang terlihat ragu-ragu. Kemudian ia membawa tubuh kecil tersebut dalam dekapannya dan menuntun si manis untuk keluar dari ruangan gelap yang beraura jahat. Karena ada orang jahat yang lagi tersungkur tak berdaya.

Saat kedua pasang kaki telah berhasil keluar dari ruangan yang didominasi dengan kegelapan, dua sosok pria berjalan menghampiri mereka. Dengan salah satunya yang terlihat sangat cemas.

"Maafin kakak, kakak tadi ada urusan sama pak kepsek. Gyu gapapa kan?" Jungkook terlihat sangat cemas, sebagai ketua asrama merasa sangat tidak becus dalam menjaga setiap anggotanya.

Beomgyu mengangguk pelan sembari tersenyum, meskipun masih terlihat dengan jelas ketakutannya. Bahkan tubuhnya masih sangat bergetar.

"Jeno ada didalem sana, gatau gue mati atau enggak tuh orang. Cek aja kak," pinta pria yang sedari tadi masih setia merangkul tubuh bergetar milik Beomgyu.

"Makasih Jun. Kakak titip Beomgyu ya. Terus Tae ikut Yeonjun buat anterin Beomgyu ke kamarnya. Jeno biar urusan kakak," suruh Jungkook sebelum pergi memasuki ruangan gelap yang baru saja menjadi saksi kejahatan.

Kedua orang yang ditugaskan sebagai penjaga Beomgyu mengangguk secara bersamaan. Namun hanya salah satunya yang masih setia meletakkan tangannya di bahu si manis, sedangkan satunya lagi hanya mengekor dibelakang sembari terus mengikuti langkah kedua orang didepannya.

Sebut saja Taehyun orang bodoh. Disaat ia melakukan aktifitas kabur rutinnya bersama Yeonjun dan tanpa sengaja melihat Beomgyu yang ditarik-tarik, bukannya ingin menjadi hero didepan si manis, malah memberitahukan kepada Yeonjun. Tapi setidaknya ia masih berguna, karena berlari mencari keberadaan kakak pengurus asrama.

.
.
.

Beomgyu telah sampai di kamar beserta para penjaganya. Ketiga orang yang baru saja memasuki ruangan tersebut langsung diintrogasi oleh dua orang yang menunggu di ruangan dengan beragam pikiran masing-masing.

"Besok aja deh sayang-sayangnya Yeonjun, udah malem kalian semua harus bobo ganteng dulu. Pria kesayangan kalian ini tidak mau membuat anak orang bangun kesiangan karena pesona yang dikeluarkan mampu mencuri hati kalian," ujar Yeonjun yang tak tau situasi.

Mulutnya benar-benar deh! Minta di cipok, eh.

"Jangan tanya apa-apa kalau orangnya gak mau cerita. Memaksa karena penasaran bisa menjadi suatu tindak kejahatan," lanjut Taehyun yang kini membantu Yeonjun untuk membaringkan si manis.

"Eh bener itu?" tanya Yeonjun yang entah sengaja ngebego-begoin diri atau memang bego dari sononya.

Taehyun membuang nafas kasar. Kesal sekali dengan teman satu ini.

Selang beberapa saat kedua pria yang agak rusuh, eh hanya salah satunya saja yang rusuh, izin pamit untuk kembali ke kamar mereka.

Sepeninggal keduanya. Jaemin dan Hyuka memutuskan untuk kembali tidur. Sebelum tidur keduanya menyempatkan diri untuk menengok ke arah gumpalan selimut yang didalamnya berisi Beomgyu yang tidur sembari meringkuk.

Salah satunya menatap iba pada sosok tersebut dan salah satunya tersenyum puas.

"Masih berani caper lu, liat aja nanti," gumamnya.

.
.
.

Pagi ini Beomgyu sudah berada di kelasnya bersama kedua sahabat yang merangkap sebagai teman sekelas juga. Meskipun masih ada rasa trauma akibat kejadian semalam, namun Beomgyu memutuskan untuk menutupinya demi tidak adanya omongan aneh dari orang lain.

Namun Beomgyu hanya diam seakan meratapi nasip buruk yang rasanya tak pernah absen dari hidupnya. Tatapan matanya nampak kosong dan terus menatap ke depan tanpa menghiraukan keadaan sekitar.

"Beom," lirih Jaemin. Ia kini duduk di bangku depan Beomgyu, dengan memutar tubuhnya agar dapat melihat lawan bicaranya dengan lebih jelas. Sedangkan Hyuka membantu dengan melambai-lambaikan tangannya di depan wajah si manis.

Sekarang sudah jam istirahat, kedua uke ini sudah sangat lapar. Namun masih mengingat wajah tanpa ekspresi milik Beomgyu semalam membuat keduanya agak berhati-hati dalam membujuk Beomgyu.

"Beomgyu dipanggil ke ruangan pak kepsek!"

Mendengar seruan dari salah satu teman sekelas membuat ketiga orang yang sedang bercengkrama dalam diam mulai memusatkan atensi pada pintu. Kemudian Beomgyu berdiri seakan jiwanya baru saja dikembalikan kedalam raganya.

Hyuka menarik tangan Beomgyu sebelum anak ini sampai pada pintu tersebut. Wajahnya menunjukkan kecemasan.

"Lu gak apa-apa kan?" sebuah pertanyaan yang sudah sangat memenuhi pikiran Hyuka akhirnya terucap. Beomgyu hanya tersenyum sebagai jawaban.

"Mau ditemenin gak?" Jaemin yang agak canggung juga menunjukkan kecemasan yang sama.

Rasanya Beomgyu beruntung sekali mendapatkan kedua sahabat yang baik dan perhatian seperti mereka. Meskipun ada yang tidak ia ketahui dari kedua sosok yang selama ini membantunya dalam beberapa hari untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.

Karena salah satunya memakai topeng.










Tbc

.
.
.

Hullaw

Kurang lamakah ngegostingnya? Pengennya sebulan sih biar ceritanya jadi lama ewkwkw

Bingung mau nulis apa sebenernya, ceritanya makin membuat otak depresot, gmn cara lanjutinnya, gmn entar endinginnya.
Dahlah biarkan berjalan sesuai kehendak hati.

Dan sampai ketemu di capt depan



See ya!

Crocodile || TaeGyu ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang