Delapan Belas

1.4K 224 36
                                    

Pelajaran telah usai. Beomgyu dan yang lainnya sudah kembali ke kamar masing-masing. Meskipun Beomgyu tidak mengikuti pelajaran setelah ia pingsan sampai jam pelajaran terakhir, namun ia mengeluh lelah setelah sampai di kamarnya.

Hari ini Jaemin dan Hyuka libur latihan dance, oleh karenanya keduanya kini sudah ada dikamar dan membuat Beomgyu senang karena tidak sendirian.

Jaemin ikut numpang tiduran di kasur Beomgyu, sedangkan Hyuka sedang di kamar mandi.

"Ekhem, tadi ngapain aja sama Taehyun?" goda Jaemin sembari mencolek lengan Beomgyu yang kini sedang membaca novel sembari bersandar di kepala kasur.

"Emangnya gue ngapain?"

"Lu beneran pingsan gak sih tadi? Apa cuma mau modus biar di gendong Taehyun?"

Beomgyu menggeplak kepala Jaemin cukup keras, terdengar dari suara plak yang nyaring menusuk hingga ke indra pendengaran keduanya. Jaemin menggosok kepalanya yang agak berkedut ngilu.

"Jangan sebar hoax ya,"

"Tapi Gyu, kalo diperhatiin lu cocok kok sama Taehyun," tiba-tiba Hyuka menyahuti setelah keluar dari kamar mandi. Ikut terbawa arus pembahasan kedua temannya yang terlihat menarik.

Jaemin mengangguk menyetujui, sedangkan Beomgyu mencebikkan bibir.

"Gue straight guys! Lagian gue benci banget sama tu anak,"

"Dih, bilang aja benci singkatan dari benar-benar cinta," cibir Hyuka mengejek.

Beomgyu memanyunkan bibir. Semakin kesal dengan kedua temannya yang entah mengapa malah menggoda si manis yang tengah berusaha menahan rona merah di pipi.

"Tapi Gyu, lu beneran yakin straight? Eh maksud gue yakin bakal bisa mempertahankan diri untuk gak belok?" Jaemin nampak sangat antusias jika berhubungan dengan tanya bertanya. Dan dibalas dengan anggukan oleh orang yang diberikan pertanyaan.

"Gue yakin 99,99% setelah lulus dari sini, bahkan sebelum lulus lu bakal belok duluan Gyu," lanjut Jaemin yang semakin gencar mengompori. Ucapannya terlihat bersungguh-sungguh. Namun Beomgyu tak terlalu menghiraukan pembahasan tak penting ini.

"Wah ngeremehin! Kasih tau dia Hyuka!" pekik Jaemin heboh sembari menepuk-nepuk pundak Hyuka setelah melihat Beomgyu yang terlihat tak tertarik dengan pembahasan mereka.

"Sekolah kita kan khusus cowok, kemana-mana liat anak cowok ya gak heran kalau hal itu terjadi Gyu. Bahkan alumni sini hampir semuanya jadi gay, termasuk kak Jungkook. Setau gue sih belum ada yang lulus dari sini dalam keadaan normal," jelas Hyuka.

Beomgyu membelalakkan mata. Pembahasan mereka semakin serius dan kini justru terdengar lebih menyeramkan.

Ketiganya terdiam dengan pikiran masing-masing setelah menggosipkan alumni-alumni mereka. Dan mereka memutuskan untuk kembali ke kasur.

"Serius gue bakal belok? Kenapa gue pindah buat jatuh ke jurang yang gak jauh beda dari tempat asal gue. Hueee bunda, Beomgyu nyesel pindah,"

"Hahaha tu anak awal masuk aja udah jadi inceran banyak orang, bentar lagi aja bakal jadian sama salah satu anak sekolah ini. Pokoknya gue bakal minta PJ setaun kalo beneran dia gak jomblo lagi. Ehehe bisa hemat uang jajan,"

"Dih sok polos banget sih jadi orang. Lu boleh aja belok, tapi awas aja kalo lu beloknya ke Taehyun! Gue gak bakal tinggal diam! Beomgyu brengsek!"

"Pindah lagi aja kali ya? Eh tapi uang ortu gue gimana, gue kan bukan nak holkay,"

"Liat aja Gyu, gue bakal bantu lu buat belok yang bermanfaat,"

"Ck, liat aja bakal sebesar apa harapan lu buat terbang tinggi saat ini dan tunggu aja waktunya jatuh,"

.
.
.

Tak terasa dua hari lagi hari ulang tahun sekolah akan segera terlaksana. Semua orang tampak sibuk, termasuk Beomgyu yang notabene nya sedang pengangguran. Ia yang tak punya tugas apa-apa harus pasrah disuruh-suruh oleh panitia yang ada.

"Sayang!" panggil Yeonjun dari kejauhan yang membuat seluruh pasang mata menatap kearahnya.

Merasa tak ada tanggapan, pria ini berlari kencang dan berhenti tepat disamping Beomgyu dengan tangan kanannya yang sudah nangkring di pundak si manis.

"Manggilnya bisa normal dikit ga?" bisik Beomgyu.

"Wah, jadi ayang bebeb Gyu merasa dipanggil sayang?" Yeonjun menaik turunkan alis, mencoba menggoda si manis. Sedangkan Beomgyu hanya mendengus kesal.

Plak

Bukan ulah Beomgyu sehingga wajah tampan Yeonjun terdorong ke belakang, tetapi ulah sahabatnya yang sedari tadi berdiri tak jauh darinya.

"Apasih Hyun? Masih siang ngajak tengkar!"

"Ada yang bisa gue bantu Gyu?" tanya Taehyun pada si manis tanpa menghiraukan teriakan nyaring dari Yeonjun.

"Woy bocah! Gue ngomong sama lu ya!" Yeonjun masih tak terima karena diabaikan. Namun Taehyun masih saja tak menghiraukan ocehan sedap temannya dan malah pergi membantu Beomgyu mengangkat beberapa barang.

"Ni anak lama-lama hidup sesuka hati," cibir Yeonjun kesal, dan berakhir pergi dari tempatnya semula.

.
.
.

"Hei gue punya kerjaan baru! Nanti setelah semua orang dah pada balik ke asrama,"

"Oke, asalkan gak aneh-aneh dan jangan sampai ketahuan,"

"Tenang aja, kita main bersih kok"

Sambungan ditutup. Setelahnya orang tersebut kembali ke dalam kerumuman siswa yang sedang merapikan segala perlengkapan untuk acara yang akan terlaksana.

"Sini Hyun biar gue bantu,"

"Thanks,"

Keduanya mengangkat kursi-kursi yang akan diletakkan di depan panggung.

.
.
.

"Maaf kakak apakah sibuk?"

"Engga dik, ada apa?"

"Bisa minta tolong ambilkan perlengkapan yang tertinggal di gudang tidak kak? Saya sedang ada yang perlu diurus. Barangnya itu ada di dalam tas hitam, bawa sekalian saja tasnya kak,"

"Eummmm. Oke dik, kakak ambilkan,"

"Tapi kalau kakak mau balik ke asrama gapapa deh, saya saja yang ambil tapi agak lama,"

"Gapapa ih kakak aja yang ambil,"

"Makasih kak, nanti kasihkan ke kakak ketua panitia di asrama lantai dua ya,"

Beomgyu tersenyum pada adik kelasnya itu dan mulai berjalan menuju ruang yang di maksud. Tanpa menyadari ada yang mengikutinya di belakang.

Beomgyu membuka pintu gudang yang agak gelap ini. Tiba-tiba saja ia teringat kenangan buruk yang pernah terjadi, tapi ia tepis pikiran-pikiran itu dan mulai melangkah memasuki gudang. Setelah memencet saklar lampu yang ada disamping pintu, ia harus berjalan lebih jauh lagi karena letak tas yang dituju berada di ujung ruangan.

Tas sudah berada di tangannya, tinggal membawanya ke asrama dua.

Tapi,



Pintunya terkunci dari luar.

Gawat!





Tbc

.
.
.

Hullaw!

Bomat lah, aku gatau nulis apaan

See ya!

Crocodile || TaeGyu ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang