Sembilan

2.4K 329 17
                                    

"Jelasin!"

Beomgyu tersentak ketika mendapatkan perintah tersebut. Kedua pasang mata yang memandangnya penuh tatapan intimidasi seakan menelannya mentah-mentah. Ada rasa takut, ragu, dan segala hal menjadi sangat campur aduk untuk saat ini.

Bahkan Beomgyu tak mengerti apa yang harus ia jelaskan kepada kedua temannya ini. Sedangkan ia sendiri memang tidak sedang berbuat dosa atau apalah itu.

Remaja yang seimut beruang tengah memutar otaknya. Berpikir dengan keras apa yang perlu ia jelaskan. Tak mungkin dia menjelaskan perihal Taehyun yang mungkin sengaja nguping percakapannya dengan sang bunda. Atau tak mungkin ia menjelaskan perihal perasaannya yang tiba-tiba aneh setiap bertemu dengan pria tampan berotot besar yang bahkan hanya dengan mendengar namanya saja sudah menciptakan perasaan aneh di lubuk hatinya.

"Tadi gue cuma tanya-tanya aja tentang sekolah, kebetulan dia lagi numpang kasur lu," jelas Beomgyu sembari menatap ke arah Hyuka. Jaemin ngangguk-ngangguk bae.

Ketiganya masih anteng duduk di kasur Beomgyu, tak menghiraukan pakaian penuh keringat dari dua orang yang sehabis berlatih dance.

"Gitu aja?" tanya Jaemin yang masih penasaran dan merasa sedikit kecewa karena terlalu berharap lebih.

Ayolah, berduaan kaya tadi masa gak ada apa-apanya. Gak seru banget.

"Iya. Lu maunya ada apa?" timpal Beomgyu.

"Ya siapa tau kan ada adegan tatap-tatapannya, saling pegang pipi, mendekat, mendekat, mendekat, dan duar! Bertemu!" Jaemin terlihat amat bahagia ketika mengucapkannya. Bahkan ia menatap langit-langit seakan sedang melihat suatu adegan diatas sana. Beberapa kali mengepalkan tangan dan meninjukannya ke udara.

"Lu kalo punya otak jangan binal gitu napa," sinis Hyuka yang langsung beranjak pergi ke kamar mandi.

Setelah Hyuka menghilang dari pandangan mereka, barulah Beomgyu menyadari sesuatu.

"Ish lu bau keringet! Jauh-jauh dari kasur gue!" usir Beomgyu yang kini sibuk menendang-nendang tubuh Jaemin. Tenaga Beomgyu cukup kuat, dalam sekali tendangan saja Jaemin sudah ambruk ke lantai.

Jaemin bangkit dari jatuhnya sembari mengelus bokongnya yang agak sakit. Kemudian ia menyeringai yang membuat Beomgyu bergidik ngeri. Tanpa menunggu lama remaja yang habis jatuh tadi melompat dan menubruk badan Beomgyu.

"Jaemin! Pergi lu dasar bau!"

.
.
.

Di lain tempat, tepatnya di kamar nomor 140 yang diisi oleh Taehyun, Yeonjun, dan Bangchan sedang melakukan sesi belajar bersama. Meskipun yang serius hanya Taehyun karena Yeonjun hanya membolak-balikkan buku, dan Bangchan yang tidur dengan estetiknya di meja belajar, bahkan bukunya kini seakan sedang dilukis membentuk sebuah pulau.

Ditengah-tengah acara buka tutup halaman per halaman, Taehyun menggeplak tangan Yeonjun menggunakan sampul buku yang sedang dibaca tanpa minat sehingga membuatnya tertutup. Remaja yang suka menirukan suara hewan, khususnya suara buaya menatap ke arah Taehyun dengan tatapan penuh tanya.

"Gimana perasaan lu ke Beomgyu?"

Kini Yeonjun menatapnya sinis. Merasa mengetahui akan kemana arah pembicaraan mereka setelah ini.

"Ya sama kaya perasaan gue ke Soobin, Hyuka, dan uke-uke lainnya," balas Yeonjun sembari menyunggingkan sebuah senyuman yang entah mengapa terlihat sangat menjengkelkan bagi Taehyun.

"Berarti lu gak serius?"

"Ya sejak kapan gua punya hubungan serius, lu ngaco banget kalo ngomong,"

Taehyun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Benar saja, untuk apa ia mempertanyakan pertanyaan yang sudah jelas jawabannya. Jinjja Paboya! (feat suara nyaring ala-ala Beomgyu)

"Ya gua cuma kasian aja sama tu anak, baru masuk udah digodain cowo gak bermoral macam lu,"

"Uri Taehyunie kenapa jadi perhatian gini. Lu suka sama Beomgyu?"

Pertanyaan tersebut mampu membuat Taehyun tersedak ludahnya sendiri. Bukan topik ini yang ia harapkan.

"Beomgyu-ya! Gue bener-bener jatuh cinta sama uke manis itu, ehehe"

Sontak Yeonjun dan Taehyun menolehkan kepala dengan serentak ke arah sumber suara tersebut. Dimana keduanya mendapati Bangchan yang tengah mengigau dengan menyebut-nyebut nama Beomgyu.

Ehehehe ada yang mikir Taehyunnya mengakui perasaannya? Tidak semudah itu furgeso _author

"Walaupun gue sungguh-sungguh suka sama Beomgyu, gue gak bakal bisa dapetin dia. Tuh liat aja sendiri, yang ngincer dia tuh banyak. Jadi kalau lu juga senasip dengan pria-pria menyedihkan di sekolah ini. Nyerah aja deh. Eh tapi kan lu masih straight," Yeonjun memberikan wejangan sembari menepuk-nepuk pelan bahu teman di sampingnya.

Memang Taehyun ini terkenal paling anti dengan hubungan sesama jenis. Bahkan berita ini sudah menyebar di seluruh penjuru kelas, dari adik kelas, teman sekelas, kakak kelas, bahkan alumni semua mengetahui fakta tersebut yang membuat seluruh uke menyerah duluan sebelum memulai. Karena saat ada yang memberanikan diri untuk mengakui perasaan, mereka selalu mendapatkan penolakan yang tegas dan kadang sedikit dipermalukan karena jawaban yang agak nyelekit di dada, bahkan sampe rusuk-rusuk mak jleb gitu.

Namun yang tidak diketahui orang-orang adalah fakta bahwa Taehyun membenci segala hubungan percintaan, baik sesama atau lawan jenis. Karena ia memiliki rasa trauma akan kehilangan.

"Jadi lu gak suka Beomgyu kan?"




Tbc

.
.
.

Hullaw

Kembali lagi dengan author yang mageran. Gimana perasaan kalian hari ini? Sudah berdoa supaya kapal TaeGyu berlayar belum?

Hayuk lebih semangat doanya, ekekek.

Aku ngebawain ceritanya emang pelan-pelan gitu ya, jadi maklumin aja. Masi kudu mikir dulu ini enaknya digimanain.

Jadi jangan bosen-bosen buat baca dan mampir ke cerita aku.


Oiiaa aku mau double up yak sebelum ghosting. Ekekek



See ya!

Crocodile || TaeGyu ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang