Delapan

2.4K 368 13
                                    

"Taehyun? Ngapain lu disini?"

Remaja yang dipanggil namanya hanya menatap datar ke arah orang yang sedang membelalakkan mata. Ia sedikit menyunggingkan senyuman yang entah maknanya apa.

Sedangkan Beomgyu tak memperhatikan hal tersebut dan terus menatap netra sang lawan bicara.

"Woi, lu tuli?" tanya Beomgyu semakin ngegas karena tak kunjung mendapat jawaban.

"Gua lagi numpang kasurnya Hyuka mumpung orangnya gak ada,"

"Elah, kaya gak punya kasur aja. Alesan aja kan lu, bilang aja pengen ketemu gue,"

"Idih sorry ya, gua emang udah biasa numpang kasurnya Hyuka karna banyak boneka yang enak di peluk," sewot Taehyun.

Entar dulu.

Numpang kasur?

Numpang kasur?

Numpang kasur?

Numpang kasur?

Numpang kasur?








Tidur bareng?

Beomgyu menggelengkan kepalanya brutal, membuat yang kini telah tiduran manis di kasur Hyuka menatap heran kearahnya.

"Lagian-" Taehyun menghentikan ucapannya yang membuat Beomgyu menoleh padanya, menanti kelanjutan kalimat yang akan keluar dari mulut tersebut.

"-lu pergi ke kebun binatang? Kapan? Emang boleh keluar dari asrama sebelum liburan?" lanjut Taehyun.

Beomgyu semakin menatap netra lawan bicaranya tajam, seakan mengharapkan penjelasan penuh dari ucapan yang agak membingungkan itu.

Taehyun merubah posisi tidurnya menjadi duduk. Kini ia memposisikan tubuhnya untuk menghadap si manis. Tanpa ia ketahui perubahan posisi yang sangat tiba-tiba tersebut, meskipun hanya dengan jarak satu depa mampu membuat tubuh Beomgyu menegang. Bahkan jantungnya kini berdisko overload, I'm into that, I'm good to go
I'm diamond, you know I glow up.

Eh malah nyanyi.

"Lu kenapa Gyu? Sakit?" reflek Taehyun bertanya ketika melihat wajah Beomgyu yang berubah kemerahan. Padahal AC sudah ia nyalakan sejak pertama masuk ke kamar ini.

"Ah e-engga, gue fine fine aja," tepis Beomgyu agak gelagapan. Dengan segala cara mengalihkan wajahnya menjauhi pemandangan indah di depan mata.

"Itu muka lu merah, demam?" dengan tak tau dirinya Taehyun berjalan mendekati Beomgyu, bahkan punggung tangannya sudah menempel di dahi si manis.

Dengan cepat Beomgyu tepis tangan tersebut. Dan beralih menoleh ke arah orang yang baru saja dengan beraninya menyentuh aset berharga milik Beomgyu yang jarang sekali ia debutkan di dunia. Selama ini ia tutupi dengan poni panjang atau menggunakan headband.

Dahi Beomgyu mahal cuy!

Namun Beomgyu kembali membelalakkan matanya ketika kedua iris mata mereka saling bertemu. Bahkan serasa bertubrukkan, karena saking dekatnya.

Sial, jantung Beomgyu semakin berpacu.

"Jauh-jauh sana! Lu bau jigong!" dengan tidak berperiketaehyunan, si manis mendorong paksa wajah Taehyun.

Wajah Taehyun memang sudah mundur dari posisi awalnya, namun kini tubuhnya beralih tempat. Tidak lagi berdiri diantara kasur Hyuka dan Beomgyu, namun ia mendudukkan dirinya di tepi kasur Beomgyu.

Beomgyu kembali frustasi untuk kesekian kalinya.

"Lu belum jawab pertanyaan gua," Taehyun kembali menatap netra orang yang berada di sampingnya. Sedangkan sang empu hanya menatapnya heran. Beomgyu masih tak mengerti dengan pertanyaan-pertanyaan random dari mahluk ini.

"Pertanyaan yang mana? Lu nanya mulu dari tadi, gua gak bisa mikir," ketus Beomgyu.

"Itu... Lu kapan ke kebun binatang?"

"Eh? Gua gak ada ke kebun binatang," balas Beomgyu sembari sedikit berpikir. Memang kapan dia curcol mau ke kebun binatang?

"Tadi lu bilang ketemu buaya,"

"Buaya?"

Beomgyu berpikir sejenak sampai akhirnya ia menyadari sesuatu.

"Njir! Lu denger seberapa jauh?" pekik Beomgyu histeris. Sedangkan yang ditanya hanya nyengir kuda.

Fix ini mah dia udah nguping semua pembicaraan Beomgyu. Astaga sangat me-ma-lu-kan.

Saat Beomgyu ingin mengungkapkan keterkejutan atas fakta bahwa pembicaraan rahasianya telah terbongkar dan hendak memohon agar Taehyun melupakannya, saat itu pula pintu kamar terbuka. Hal tersebut membuat kedua orang yang tengah dalam pembicaraan menghentikan aktifitas mereka dan beralih menatap ke arah pintu.

Saat itu pula terpampang wajah dua orang pemilik lain dari kamar no 143. Keduanya terlihat sangat lelah, namun wajah lelahnya berubah segar saat mendapati dua sosok manusia yang duduk berduaan dalam satu lingkup kasur. Siyok mereka siyok.

"Eh kalian ngapain berdua-duaan kaya gitu?" tanya Hyuka menyelidik. Tatapannya sangat tajam ke arah kedua orang yang diciduk sedang berduaan. Membuat Beomgyu terkejut karena kehadiran mereka dan menjadi ngeri dengan tatapan maut yang baru kali ini ditampilkan pada wajah ceria Hyuka.

"Wah jangan bilang kalian udah official. Iya? Bener? Sejak kapan?" tanya si kepo Jaemin secara  beruntun.

"Kasur lu gak empuk kaya biasanya. Gua lagi nyoba kasurnya Beomgyu, siapa tau kapan-kapan bisa ngerusuh," timpal Taehyun menggunakan alibi terbaiknya. Wajah dan kalimatnya di buat setegas dan senatural mungkin agar tidak ada kesalah pahaman.

"Eum... Gua balik ke kamar deh, lagian pemilik kasurnya dah balik," lanjut Taehyun yang langsung ngibrit keluar tanpa menoleh ke arah para uke.

Setelah kepergian Taehyun, kedua pasang mata sama-sama menatap tajam ke arah Beomgyu.

"Jelasin," ujar keduanya serempak.






Tbc

.
.
.

Hullaw

Ih maap2 aja kalo ceritanya kurang menarik, ngebosenin, atau menurut kalian tu engga banget. Aku nulisnya emang mood-moodan aja.

Aku pengen nulis yang uwu tapi ngerasa ga se uwu gitu, karna ga punya pengalaman uwu uwuan sama crush. Sedih bet sih huhuhu.

Makasi buat yang memang sengaja dateng ke book ini maupun buat yang ga sengaja. Makasi juga buat yang uda votement. Aku padamu

See ya!

Crocodile || TaeGyu ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang