3

2 1 0
                                    

Bel pulang telah berbunyi. Anak-anak SMA Cendana berhamburan untuk pulang, tak terkecuali Moca.

"Guwe duluan ya Ca. " Ucap Evi.

Evi adalah teman satu-satunya yang dimiliki Moca. Evi satu kelas dengan Moca. Evi berpenampilan tidak jauh berbeda dengan moca. Sehingga dikelas mereka berdua dijuluki "Duo Culun" oleh teman-temannya. Tetapi keadaan ekonomi Evi lebih beruntung dibandingkan dengan Moca. Evi juga masih memiliki dua orang tua dan satu adik laki-laki.

Karena Evi pulang lebih dulu sehingga Moca pulang sendirian. Ditengah perjalanan tiba-tiba ada suara klakson dari arah belakang

"Tinnnn."

"Sendiri lo, cepet naik guwe anter pulang. "

"Hahhh."

"Hah heh hah heh, buruan gihh sebelum guwe berubah pikiran. " tawar remaja laki-laki tersebut.
Ya laki-laki itu adalah Cino. Ia menyuruh Moca menaiki motornya.

"Hmmm, iya kak. " Jawab Moca terburu-buru.

Diperjalanan suasana hening. Bahkan semisal ada lalat lewat pasti akan kedengeran. setelah sampai didepan rumahnya Moca langsung turun, tetapi didalam hatinya ia bertanya bagaimana bisa Cino tau alamat rumahnya.

"Terimakasih kak Cino. " Ucapan Moca hanya ditanggapi dengan anggukan saja oleh Cino.

Entah apa yang dipikirkan oleh Moca. Gadis itu tidaklah menyangka bahwa Cino Si anak bandel disekolahannya dan Pangeran sekolah itu memberinya tumpangan.

"Ternyata kak Cino itu baik dan juga tampan. Tidak salah jika ia dijuluki pangeran Sekolah. " Gumam Moca sambil cekikikan sendiri.
Setelah itu ia bergegas masuk kedalam rumah.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

04 November 2021

Mocacino||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang