Di lain sisi, Moca sedang bersiap untuk bekerja part-time sebagai pelayanan disalah satu restoran. Ia mengambil kerja ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Semenjak kedua orang tuanya tiada, ia dituntut untuk hidup mandiri.
"Sebenarnya capek banget hari ini, tapi mau gimana lagi, hidup ngak ditanggung sama pemerintah. " Gumam Moca sambil terkekeh geli dengan pemikirannya.
"Ngak papa, pokoknya semangat pantang mundur Moca. Semangat... semangat... semangat. " Moca berusaha menyemangati dirinya sendiri.
Setelah sampai ditempat kerja, ia langsung menjalankan tugasnya. Ia melayani para tamu dengan sangat ramah. Ya walaupun penampilan dia paling berbeda dengan karyawan lain, para tamu tidak pernah merasa terganggu. Bahkan ada yang suka dengannya, bukan karena penampilannya yang culun, tetapi karena sifatnya yang sangat ramah dan penyabar. Bahkan pernah ia hampir kehilangan pekerjaannya itu karena tidak sengaja menumpahkan minuman pelanggan, dan pelanggan itu hendak melaporkan dirinya pada manager. Beruntung saat itu ada pelanggan yang baik menjelaskan kronologi yang sebenarnya, sehingga Moca tidak jadi dipecat.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.12 November 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Mocacino||END
Teen FictionMaaf ya guys ini karya pertama aku dalam menulis novel. Jadi kalau ada kata yang tidak nyambung atau salah mohon dimaklumi 🙏 . . . . . . . . . . . . . . Moca dan Cino adalah remaja SMA yang bertolak belakang. Moca si gadis remaja deng...