17

1 1 0
                                    

Setelah bangun dari kegiatan yang seharusnya tidak terjadi, Moca menangis sejadi-jadinya dikamar mandi, ia merutuki kebodohannya. Mengapa ia malah mendekati Cino, padahal Cino sudah memperingatkan dirinya.

"Ya Allah, apa yang hamba-Mu lakukan saat ini. Ayah Ibu maafkan Moca, Moca telah mengecewakan kalian. Moca sudah tidak suci lagi. " Ia menangis tersedu-sedu didalam dalam kamar mandi. Sedangkan Cino yang terusik dengan suara tangisan itu, mulai membuka matanya dari alam mimpi. Ia melihat sekelilingnya dalam keadaan kacau. Baju berserakan dan sepatu tercecer. Tetapi Matan membulat ketika melihat bercak merah diatas spreinya.

"Astaga bodoh banget lo Cino. Lo udah mengambil kesucian seorang Moca. " Ia merutuki dirinya. Kemudian ia sadar dengan tangisan Moca didalam kamar mandi, lalu ia mengetuk pintu itu.

"Moca buka pintunya. Moca lo denger kan gue ngomong. Gue bakal tanggungjawab Ca. Gue minta maaf. Gue tau pasti setelah ini lo bakal benci banget sama gue. setidaknya lo keluar dulu. "

Ceklek
Moca keluar dengan keadaan mata yang sembab dan bajunya yang berantakan karena ulah Cino semalam.

"Moca lo ngak papa kan? Gue bener-bener minta maaf. Gue janji bakal tanggung jawab setelah ini. " Ia berusaha meyakinkan Moca.

"Kakak ngak perlu minta maaf sama aku. Lagian ini bukan salah kakak seutuhnya,akunya saja yang bodoh, padahal kak Cino sudah memperingatkan aku tadinya. Namun apa,aku begitu ceroboh.Mungkin ini sudah takdir. Dan kakak ngak perlu tanggung jawab. Hanya satu yang Moca inginkan, setelah ini jangan pernah temui Moca lagi. " Ucap Moca berusaha tegar mengahadapi kenyataan pahit dalam kehidupannya.

"Ca dengerin gue, lo cewek dan gue udah ngerusak kesucian lo. Dan artinya gue harus tanggungjawab. gue ngak mau jadi cowok pengecut Moca."

"Kakak ngak perlu takut dengan nasibku nanti bagaimana, ngak usah khawatir dengan apa yang akan terjadi dikemudian hari. " Moca pergi meninggalkan Cino.

"Moca... Ca dengerin gue ngomong dulu. " Cino berusaha mengejar Moca, tetapi ia tidak bisa karena keadaannya hanya memakai celana boxer dan telanjang dada.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

24 November 2021

Mocacino||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang