13

1 1 0
                                    

"Jelaskan padaku Moca, kenapa beberapa hari ini lo bersikap aneh? kenapa lo selalu menghindar dari gue? Apa ada masalah yang lo sembunyiin dari gue ca? Jawab Moca!" Cino melontarkan bebrapa pertanyaan dengan ekspresi marah.

"Sebelumnya aku minta maaf kak Cino. Bukannya aku mau menghindar dari kakak. Tetapi memang sebaiknya seperti ith. Aku tidak mau nanti timbul berbagai pemikiran yang tidak-tidak tentang kita. Aku mohon sama kakak, jauhi Moca. " Ucap moca dengan sendu.

" Memangnya apa yang mereka pikirkan tentang kita? "

"Kak aku tidak mau kalau mereka berpikir kita ada hubungan spesial. " Ucar Moca sedikit menundukkan kepala karena malu.

"Astaga Moca, kenapa kamu takut tentang apa yang dipikirkan mereka Moca. "

Moca benar-benar geram dengan ucapan Cino. Ia berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh, tetapi apa bahkan air matanya bagaikan banjir bah yang tidak bisa dibendung lagi.

"Terserah apa yang kak Cino ucapkan, tetapi yang jelas Moca tidr ingin bertemu dengan kakak lagi. Tolong kak Cino hargai keputusan Moca. Moca tidak ingin terjadi sesuatu dikemudian hari. " Moca berkata sambil menangis, lalu ia berusaha melangkah kan kakinya untuk pergi meninggalkan Cino. Tetapi tangannya dicekal oleh Cino, lalu Cino membawa tubuh mungil Moca kedalam dekapannya.

"Kamu jangan takut Moca, kalau memang itu yang dipikirkan oleh mereka biarkan saja. Sekarang aku tanya sama kamu. Apakah kamu bersedia menjadi pacar ku. "

deg
Tentu saja Moca terkejut dengan ucapan Cino, Bahkan nada bicaranya berubah jadi aku kamu. Mulut Moca seakan terkunci rapat. Ia tak mampu berkata apapun.

"Kalau kamu diam, aku anggap jawabannya iya. "

Setelah berucap seperti itu, Cino menggandeng tangan Moca. Moca hanya pasrah saja dengan sikap yang diperlihatkan Cino didepan murid-murid yang lain. Bila bisa jujur Moca sangat senang sekali saat ini. Bagaimana mana tidak, ia mendapat pacar seorang pangeran sekolah yang diidamkan para siswi. Dan jujur saja moca sebenarnya juga menyukai Cino, tetapi ia berusaha memendam perasaannya. Tapi takdir berkata lain, ia dipersatukan dengan cara yang aneh.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

20 November 2021

Mocacino||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang