"Ma... mau lo apa bang...???!" Tanya Raya sedikit membentak berharap pria itu tidak mengetahui akan ketakutannya.
"Berani juga lo...!!" Kata pria itu sambil mengambil kunci motor Raya.
"Eh...!! Balikin kunci motor gue..!!" Teriak Raya pada pria didepannya.
"Motor lo..?? (Dia tersenyum sinis) sekarang ini jadi motor gue. Pergi sana..!! Atau mau gue bunuh lo...!!" Ucap pria itu membuat bulu kuduk Raya berdiri. Nyalinya semakin ciut saja dibentak seperti itu.
"Selaaaa... gue mau belajar bela diri sama lo...!" Teriak Raya dalam hati.
"Ya Allah... lindungilah hamba-Mu yang lemah ini ya Allah..." mohonnya dalam hati.
Tiba tiba saja pria itu sudah terjungkur ditanah. Raya melongo melihatnya. Kemudian dia melihat kearah belakangnya. Raya terkejut melihat siapa yang ada dibelakangnya.
"Pria misterius..." gumam Raya lirih. Ia melihat kearah pria itu yang kini sedang melawan 2 pria berbadan besar yang tadi menghadangnya.
Tak ingin kehilangan momen. Raya mengabadikannya lewat kameranya. Ia sudah lupa dengan rasa takutnya tadi, yang ada sekarang adalah rasa kagum pada pria misterius itu yang dengan mudahnya melawan 2 pria berbadan besar.
Raya berlari kearah pria misterius itu setelah tadi para pencuri itu pergi entah kemana. "Makasih sudah mau menolong gue lagi .." ucap Raya tulus. Entah mengapa Raya sudah tidak terlalu takut melihat pria itu.
Pria itu melihat kearah Raya yang sudah berdiri disampingnya. Ray tersenyum tulus kepadanya. "Ehemmm.. jangan pernah mengulanginya lagi... menjadi sok jagoan.." ucapnya yang berhasil membuat Raya kebingungan namun tak urung Raya menganggukan kepalanya sebagai jawaban.
"Sekali lagi terima kasih.." ucap Raya sambil tersenyum kearah pria itu sebelum dia pergi meninggalkan Raya.
Tak menunggu lama, Raya langsung melajukan motornya kembali ke tujuan awalnya. Ia mungkin sudah ditunggu oleh Amel sekarang.
"Maaf ya tante, aku telat ngambilnya... tadi ada masalah sedikit." Ucap Raya saat ia sampai di toko milik Amel.
"Iya Ray.. nggak apa apa... ini pesenan mama kamu." Jawab Amel sambil memberikan kue spesial pilihan Rita.
"Kamu udah makan Ray...??" Tanya Amel pada Raya yang hendak pulang.
"Eh... belum tan..." jawab Raya
"Kalau gitu, temenin tante makan siang ya.." ajak Amel pada Raya.
"Emmm.. lain kali aja ya tan, soalnya kue ini sudah ditunggu sama mama, aku takut diomelin nanti kalau telat bawanya." Bukannya Raya tidak mau, ia hanya tidak suka saja kalau makan dengan Amel pasti ujung ujungnya membahas tentang pacar.
"Yah.. sayang sekali ya... ya sudah.. lain kali ya Ray..." ucap Amel sedikit kecewa.
"Iya. Maaf banget ya tan. Yaudah.. kalau gitu aku pamit pulang dulu tan. Assalamu'alaikum..." pamit Raya sambil tadi menyalami tangan Amel dan mencium punggung tangannya sebagai bentuk sopan santun sama yang lebih tua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pria Misterius (Tamat)
Short StorySoraya Aufarina, gadis berusia 24 tahun yang bekerja disebuah kantor majalah yang ada dikotanya. diusianya yang masih terbilang muda, Rita ibu dari Raya selalu menuntutnya untuk menikah segera. "Neng... seminggu lagi itu pertunangan Wulan. Padahal d...