Hari yang ditunggu oleh Dafi dan Raya akhirnya datang juga. Raya sedang di rias oleh MUA yang kemarin meriasnya di acara pertunangannya.
Sedangkan didepan rumah Raya Dafi sedang bersiap untuk di ijab. Hatinya berdebar debar meski ia sudah belajar beberapa kali kalimat ijab itu. Kalimat sakral yang akan merubah hidupnya dengan waktu yang singkat.
Raya pun sama. Sedari tadi keringatnya selalu menetes. Ia sangat gugup sekali pasalnya setelah ini, ia akan menjadi seorang istri, dan dengan begitu hidupnya berubah 180 derajat.
Terdengar suara lantang dari penghulu memulai acara ijab itu. Hati Raya semakin deg degan dan mendadak suasana kamarnya menjadi panas padahal AC Berfungsi dengan baik sekali.
"Sah..." Raya menangis setelah kata itu diucapkan oleh beberapa orang yang menyaksikan acara ijab itu. Raya yang ditemani oleh Rita dengan segera memeluknya erat. Meski ia tidak akan pergi jauh dari Rita dan Rudi, tapi ia merasa berat untuk meninggalkan mereka dan rumah yang sudah ia tinggali ini sejak kecil.
"Selamat ya neng... kamu sekarang sudah menjadi seorang istri. Janji sama mama Kamu harus jadi istri yang sholehah untuk Dafi. Ya sayang..?" Tutur Rita lembut. Raya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Lidahnya terasa kelu, ia tidak sanggup untuk bersuara. Ia hanya ingin menangis saat ini.
"Ayo neng. Kamu pasti sudah ditunggu oleh suamimu di bawah.." ajak Rita kemudian menggandeng Raya untuk berjalan kebawah dimana tempat ijab diadakan.
Semua mata tertuju pada pengantin wanita yang kini mendekat kearah Dafi. Dafi yang terpesona akan kecantikan istrinya itu mrnyadari bahwa Ia benar benar telah jatuh cinta kepada istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pria Misterius (Tamat)
Short StorySoraya Aufarina, gadis berusia 24 tahun yang bekerja disebuah kantor majalah yang ada dikotanya. diusianya yang masih terbilang muda, Rita ibu dari Raya selalu menuntutnya untuk menikah segera. "Neng... seminggu lagi itu pertunangan Wulan. Padahal d...