Gedung Kosong

169 20 3
                                    

Raya segera berlari mencari keberadaan Bayu, namun tidak ada. Dengan terpaksa ia membawa mobil sendiri.

Mas Dafi
Mas. Aku ijin mau nolongin Ratih..
Tadi katanya dia kecopetan...
Tapi aku udah cari bang Bayu tidak ada..
Aku naik mobil sendiri mas...
Maaf sebelumnya.
Aku kirim lokasinya ya mas...

Setelah mengirim chat kepada Dafi. Raya segera melajukan mobilnya menuju lokasi yang telah dikirim oleh Ratih.

Setelah Raya sampai dilokasi. Ia tidak menemukan siapa siapa disana. Gedungnya juga sudah kumuh sekali. Dan tidak ada tanda tanda manusia disekitarnya. Jalanan juga sepi. Raya masih ragu untuk keluar dari mobilnya.

 Raya masih ragu untuk keluar dari mobilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Untuk apa Ratih kesini..??" Gumamnya ragu. Kemudian ia mengambil telponnya untuk menelpon Dafi. Perasaannya semakin tidak enak sekarang.

Dafi belum membaca chatnya dan juga beberapa kali Raya menghubungi Dafi juga tidak ada tanda tanda Dafi akan mengangkatnya. Sudah ada lebih dari 10x Raya menelpon Dafi.

Akhirnya ia menelpon Teguh dan mengiriminya chat. Namun hasilnya nihil. Teguh juga belum membaca chatnya dan tidak kunjung mengangkat telponnya.

"Ini orang pada kemana sih..??" Tanpa menunggu lama lagi, Raya segera menyalakan mesin mobilnya untuk pergi dari tempat itu. Namun belum sempat ia menjalankan mobilnya, tiba tiba seseorang mengetuk kaca mobil Raya. Raya tidak mengenal orang itu. Ia ragu untuk membukanya. Namun dari gerakan orang itu seperti mengucapkan nama Ratih.

Ragu ragu Raya membuka kaca mobilnya hanya sedikit.

"Mba... cari orang yang namanya Ratih..??" Tanya orang itu pada Raya. Segera Raya menganggukkan kepalanya. Mungkin orang itu yang menolong Ratih. Pikirnya.

"Iya pak. Dimana yah orangnya..?" Tanya Raya pada orang itu.

"Itu mba. Dia ada dirumah saya. Mari saya antar kesana." Ucap orang itu sopan.

"Kenapa Ratih tidak kesini saja pak..??" Tanya Raya yang masih bingung. Dia belum membuka kaca sepenuhnya.

"Mba Ratih kakinya luka luka mba. Katanya sakit kalau untuk berjalan." Jawab orang itu seolah meyakinkan Raya.

Walau ragu, namun Raya tetap saja turun untuk mengikuti orang yang akan menunjukkan keberadaan Ratih.

Baru beberapa langkah Raya berjalan, tiba tiba seseorang dari belakang membekapnya. Ia jadi kesulitan untuk bernafas. Samar sama ia melihat siapa yang telah membekapnya. Ia seperti mengenali orang itu. Beberapa kali ia pernah melihatnya. Tapi ia lupa. Kesadarannnya juga sudah mulai menurun dan akhirnya gelap.

Dafi sedang mengadakan meeting bersama kliennya. Ia kira meetingnya akan berjalan lancar dan cepat selesai. Namun diluar dugaan, meeting berakhir hingga 2 jam lamanya. Setelah tadi ia mengirimi chat pada Raya. Ia segera masuk keruang meeting. HP nya ia tinggalkan diruangannya.

Pria Misterius (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang