Pagi pagi sekali Dafi sudah ada di kamar Raya. Ia tidak sabar untuk menunggu sampai jam 8. Makanya ia datang lebih awal.
"Gue baru aja mau masak mas. Mas Dafi udah kesini aja.." ucap Raya sambil ia menyiapkan nasi goreng yang akan ia sajikan nanti.
"Biar nggak telat aja.."
Raya memanyunkan bibirnya. "Telat apanya..?? Orang kamar kita bersebelahan juga.." jawab Raya tak terima.
"Ya kali aja ada yang kangen sama saya.." goda Dafi lagi. Posisinya sekarang adalah duduk dimeja makan tepat dibelakang Raya yang sedang memasak.
"Emang siapa yang kangen...??" Tanya Raya pura pura tidak mengerti, padahal ia tahu betul bahwa Dafi kini sedang menggodanya.
"Kamu..." jawab Dafi enteng
Seketika Raya tersenyum entah kenapa. Kemudian membalikkan badannya dan menahan senyumnya namun masih terlihat saja kalau saat ini ia sedang tersenyum, ia memposisikan kedua tangannya bertengger di pinggang, seperti bersiap untuk mengomeli Dafi.
"ih... percaya diri banget mas Dafi.. siapa juga yang kangen sama mas Dafi. Yang ada mas Dafi kali yang kangen sama gue.. ya kan..?? Ngaku aja dech..." balas Raya menggoda Dafi, ia juga tak mau kalah dari Dafi.
"Kok kamu tahu kalau saya kangen banget sama kamu..??"
Gubrak...!!!
Niat hati ingin balas dendam. Malah ia yang kalah dibuat baper lagi oleh Dafi.
"Udah ah.. tambah ngawur aja mas Dafi ngomongnya.." akhiri Raya, ia hanya tidak mau jantungnya menjadi tidak sehat karna kata kata Dafi yang bikin baper.
Dafi tertawa keras melihat ekspresi Raya. Ia sepertinya berhasil membuat Raya menjadi baper karenanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pria Misterius (Tamat)
Short StorySoraya Aufarina, gadis berusia 24 tahun yang bekerja disebuah kantor majalah yang ada dikotanya. diusianya yang masih terbilang muda, Rita ibu dari Raya selalu menuntutnya untuk menikah segera. "Neng... seminggu lagi itu pertunangan Wulan. Padahal d...