Belajar Mencintai

224 18 0
                                    

"Mas Dafi percaya nggak dengan ungkapan dalam bahasa jawa yang ini 'Witing Tresno Jalaran Soko Kulino'..??" Tanya Raya

"mmm... gimana ya... ungkapan itu terlalu umum bagi saya. Kalau kita setiap hari ketemu bisa membuat tumbuhnya cinta. Tapi kenapa saya tidak mencintai teman pria saya yang saat sekolah dulu kita sering ketemu. Berarti ungkapan itu belum terlalu spesifik bukan..??" Ucap Dafi berpendapat.

"Iya juga sih... tapi kan ungkapan itu biasanya untuk pria dan wanita saja. Misalnya seperti gue sama mas Dafi. Kalau misalnya kita menikah nanti dan kita terbiasa hidup bersama, apa mungkin suatu saat cinta itu bisa muncul diantara kita..?"

Dafi tersenyum mendengar kalimat Raya "jadi kamu berharap kita menikah dan suatu saat kita bisa saling mencintai karna terbiasa, begitu kah..??" Pastikan Dafi

Raya mengangguk, mungkin seperti itu yang ia maksud. Ia akan belajar mencintai Dafi kalau memang ia harus menikah dengan Dafi.

"mmmm... jadi intinya kamu bersedia menikah dengan saya..?"

Raya mengangguk lagi. Ia menatap Dafi lekat lekat. "Tapi sebelumnya mas Dafi minta izin dulu sama mama papa. Gimana..??" Tantang Raya.

"Boleh. Siapa takut..?? Kapan saya bisa kesana..??" Tanya Dafi tanpa rasa ragu, ia jelas tidak akan melepaskan kesempatan emas ini.

"Jujur saja. Sebenarnya mama nyuruh gue, nggak bisa dibilang perintah sih, tapi lebih tepatnya maksa gue harus bawa calon menantu minggu ini. Apa mas Dafi bisa ke rumah sebelum akhir minggu ini..??" Ucap Raya berharap Dafi bisa menolongnya.

"Memangnya kalau kamu tidak bawa calon menantu minggu ini, apa yang akan mama kamu lakukan..?" Tanya Dafi penasaran

"Mau dijodohin sama anak temen mama kali.. atau gue nggak dianggap anak mereka atau juga gue nggak dikasih jatah makan lagi selamanya... heeee.." ucap Raya sambil nyengir kearah Dafi.

" ucap Raya sambil nyengir kearah Dafi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Begitu ya..?? (Raya mengangguk) baiklah kalau begitu, pulang dari sini, saya secepatnya kerumah kamu." Janji Dafi.

Senyum Raya mengembang "beneran mas..??" Tanya Raya yang dibalas anggukan dari Dafi. Raya hanya ingin memastikan bahwa Dafi tidak sedang menggodanya. Dafi tersenyum senang karna akhirnya ia bisa menjadikan Raya jadi miliknya seutuhnya.

 Dafi tersenyum senang karna akhirnya ia bisa menjadikan Raya jadi miliknya seutuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pria Misterius (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang