Kembali ke kehidupan sekarang. Dimana Raya dan Dafi sudah menikah.
~~~♡♡♡♡~~~~♡♡♡♡~~~~♡♡♡♡~~~
"Jadi pak Galang salah paham sama mas Dafi dan ayah..??" Tanya Raya setelah Dafi menceritakan semua masa lalunya.
"Iya. Menurut kamu... apa yang harus mas lakukan dengan bukti bukti itu..??" Tanya Dafi meminta pendapat.
"Kalau menurut aku, mas serahin aja semua bukti itu ke kantor polisi, nanti semuanya biar menjadi urusan polisi.." saran Raya.
"Begitu yah..?? (Berfikir) nanti coba mas bicarakan soal ini sama ayah dan bang Teguh.." ucap Dafi.
"Kok bang Teguh...??? kan dia om aku mas. Mas Dafi harusnya panggil dia om juga dong.." protes Raya.
"Iya. Mas ralat ya... nanti mas bicarain dulu sama ayah dan om Teguh... udah kan..??" Ucap Dafi sambil menjawil hidung Raya.
"Baby girl... malam ini jangan tidur yah..?? Kita lakukan lagi sampai pagi..." goda Dafi tepat di telinga Raya.
Langsung saja pipi Raya merona karna ucapan Dafi tadi. Raya jadi salting dan memukul dada Dafi berkali kali.
"Baby girl... stop... (Raya masih memukuli Dafi) sayang... mas cium nich..." dan berhasil. Seketika Raya menghentikan pukulannya dan menutup mulut dengan tangan kanannya.
Dafi meninggikan sedikit tubuhnya dengan posisi miring diatas Raya agar ia bisa menatap wajah Raya. Raya yang di tatap seolah terhipnotis, Dafi menyingkirkan tangan Raya yang menutupi mulutnya dan semakin mendekatkan wajahnya pada Raya.
Cup...
Kini bibir mereka bertemu. Dafi mencumbu Raya dengan lembut. Membuat Raya terhipnotis oleh gerakan lembut Dafi. Mereka menikmati ciuman mereka.
Ciuman Dafi beralih ke leher Raya, membuat Raya mendesah keenakan. Dafi tersenyum mendengar desahan Raya, semangatnya kian bertambah, ia semakin gencar mencumbu tubuh Raya semakin kebawah sampai di dada Raya dan.... (Skip aja) Mereka menikmati malam pertama mereka dengan melakukannya beberapa ronde, semua karna permintaan Dafi yang tidak bisa Raya cegah karna tenaganya sudah terkuras banyak akibat kegiatan panas mereka dimalam pertama penyatuan mereka...
KAMU SEDANG MEMBACA
Pria Misterius (Tamat)
Short StorySoraya Aufarina, gadis berusia 24 tahun yang bekerja disebuah kantor majalah yang ada dikotanya. diusianya yang masih terbilang muda, Rita ibu dari Raya selalu menuntutnya untuk menikah segera. "Neng... seminggu lagi itu pertunangan Wulan. Padahal d...