Kesepakatan

252 24 2
                                    

"Maafkan perkataan Gagah soal tadi.." ucap Dafi saat mereka sudah didalam lift berdua. Ia takut Raya akan menghindarinya padahal ia baru saja memuulai pendekatan kepadanya.

"Nggak apa apa. Gue... hanya bingung aja...." kata kata Raya terhenti. Ia sedang memikirkan kata yang tepat untuk melanjutkannya.

"Maafin gue ya mas.. karna gue mas Dafi nggak jadi dapetin gaun itu..." ucap Raya akhirnya.

Dafi tersenyum kearah Raya. "Tidak apa apa... masih ada lain waktu. Siapa tahu Gagah akan berubah fikiran." Kata Dafi lagi.

Klenting....

Suara notiv di HP Raya membuyarkan percakapan mereka. Raya mengambil HPnya dan membuka pesan yang masuk.

Bos Rese'
Pak Alex mengancam akan membatalkan perjanjian kalau kita tidak menyetujui syarat yang mereka ajukan. Ini adalah proyek pertama saya, dan saya gagal untuk memenangkannya.

Raya menghembuskan nafas kasar membaca isi pesan dari Galang. Dafi memperhatikan itu. Ia jadi penasaran dengan isi pesan yang membuat Raya jadi murung.

"Kenapa...??" Tanya Dafi memberanikan diri. Ia hanya tidak tenang saat melihat Raya bersedih.

Raya menggeleng.. "nggak apa apa.." jawab Raya lesu. Dafi membalikkan badannya menjadi menghadap kearah Raya.

"Masalah tidak akan pernah selesai jika kita hanya diam dan menyesalinya saja" ucap Dafi pada Raya. Sungguh ia tidak bermaksud memaksa Raya untuk bercerita. Namun ia merasa perlu mengatakannya setidaknya agar Raya tidak merasa sendirian.

"Tapi... ini masalah kerjaan gue.." jawab Raya ragu. Ia ingin sekali bercerita pada Dafi, namun ia juga tahu diri bahwa mereka baru saja saling mengenal.

"Kalau saya bisa bantu. Akan saya bantu" ucap Dafi seolah mengerti akan keraguan Raya.

"Apa mas Dafi bisa gue percaya...??" Tanya Raya hati hati. Ia tidak ingin menyinggung perasaan Dafi.

Dafi tersenyum "ikuti kata hati kamu. Kalau kamu ragu, saya tidak akan memaksa kamu untuk bercerita sekarang" jawaban Dafi seketika membuat Raya merasa yakin bahwa Dafi orang yang bisa ia percayai.

"Tapi nggak enak kalau harus cerita disini" ucap Raya sambil melihat sekitarnya. Mereka masih di dalam lift yang terdapat cctv di pojokan.

"Saya bawa kamu kesuatu tempat, mau..??" Ajak Dafi lembut.

"Kemana..??" Tanya Raya ragu

"Pantai. Tenang saja. Saya bukan orang jahat kok." Ucap Dafi meyakinkan Raya. Raya pun mengangguk dan dengan segera Dafi memencet tombol angka 1 untuk kembali turun dan mengajak Raya ke pantai tempat yang pernah ia janjikan pada Raya saat di balkon kemarin.

"Kita naik motor saja tidak apa apa kan..?" Tanya Dafi meminta persetujuan Raya. Raya mengangguk dan menerima helm yang diberikan oleh Dafi padanya.

 Raya mengangguk dan menerima helm yang diberikan oleh Dafi padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pria Misterius (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang