"Kok tumben pake motor lagi mas..??" Tanya Raya saat ia keluar kantor, Dafi sudah menunggunya duduk diatas motor.
"Iya mau ngajak kamu turing semalam sebelum kita nikah.. kamu mau kan..?" Tanya Dafi pada Raya
"Turing kemana..?" Tanya Raya lagi.
"Kerumah opa dan oma dari pihak ibu. Kemarin tidak sempat datang keacara pertunangan kita, mereka ingin melihat cucu menantunya. Kamu mau kan .?"
"Tapi aku belum izin mama sama papa. Baju aku juga belum ganti, kan nggak lucu kalau turing malam malam tapi pake rok gini."
"Saya sudah izin mama sama papa kamu. Untuk bajunya kita mampir ke mall saja, nanti sekalian dipake disana."
"Ya udah..." jawab Raya
Motor Dafi melesat menuju mall untuk membeli baju lebih dulu. Raya mengambil 2 kaos dan 2 celana jins. Ia juga mengambil jaket tebal untuk menutupi tubuhnya agar tidak kedinginan saat perjalanan nanti.
"Jadi mall ini punya mas Dafi..?? Pantes saja waktu itu aku dapat gratisan. Ternyata itu bukan karna aku pelanggan ke 10000 tapi karna mas Dafi pemilik mall ini. Iya kan..?? Aku baru inget nama mall ini setelah tadi pagi aku bikin proposal lanjutan untuk perjanjian proyek kemarin." Cerita Raya panjang lebar saat mereka sudah di toilet yang ada diruangan Dafi.
"Hehehe.. (Dafi menggaruk rambutnya yang tak gatal) ketahuan ternyata. Ya sudah buruan mandi trus sholat ashar. Habis itu kita makan dulu baru mulai perjalanan." Kata Dafi menyuruh Raya untuk segera masuk kedalam toilet itu.
Saat Raya selesai sholat Ashar. Di meja sudah ada beberapa makanan yang tersedia. "Baby girl... makan dulu sini." Ajak Dafi yang sudah siap duduk disofa.
"Mas Dafi udah sholat Ashar..??" Tanya Raya saat ia sudah duduk di sofa.
"Sudah. Sebelum jemput kamu tadi." Jawab Dafi jujur. Raya mengangguk mengerti.
"Ini makanan datang kapan..?? Kok tiba tiba udah disini aja..??" Tanya Raya heran.
"Baru saja datang, mumpung masih anget. Ayok dimakan." Jawab Dafi.
Kemudian mereka fokus memakan bagian mereka masing masing. Tidak ada percakapan lagi diantara mereka. Beberapa hari ini Dafi selalu menyuruh Raya tidak boleh berbicara saat sedang makan, jadi sekarang ia sudah terbiasa dengan hal hal baru yang dibawa oleh Dafi.
Setelah selesai makan. Mereka memulai perjalanan mereka menuju surabaya. Perjalanannya kira kira memakan waktu 6 jam lebih. Raya tidak keberatan saat Dafi mengatakan itu. Ia justru senang dengan perjalanan turing mereka. Baginya itu adalah perjalanan pertamanya menggunakan motor dengan jarak yang jauh. Deg degan tapi terasa menyenangkan.
Jam 23.10 wib mereka sampai dirumah tujuan. Jaraknya tidak terlalu jauh dari hotel yang kemarin Raya dan Dafi tempati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pria Misterius (Tamat)
Short StorySoraya Aufarina, gadis berusia 24 tahun yang bekerja disebuah kantor majalah yang ada dikotanya. diusianya yang masih terbilang muda, Rita ibu dari Raya selalu menuntutnya untuk menikah segera. "Neng... seminggu lagi itu pertunangan Wulan. Padahal d...