Bisa cowok itu rasakan genggaman hangat di tangannya semakin erat. Namun begitu, ia malah enggan membuka maniknya. Tapi ia juga tidak bisa berbohong kalau dirinya begitu penasaran dengan sosok di samping ranjangnya itu."Sayang, buka mata kamu, eomma kangen" lirih wanita paruh baya di samping ranjangnya itu.
Seperti terhantam bebatuan besar yang jatuh dari gunung, Asahi memberanikan dirinya untuk membuka manik kembarnya.
Setelahnya, matanya memanas tak kuasa menahan tangis ketika tubuh hangat yang sangat ia rindukan berada di depannya dan memeluknya.
Ruangan VIP itu kini dipenuhi isakan dari dua orang yang menyandang status ibu dan anak.
Usai kegiatan derai airmata, keduanya berhadapan saling memandang dengan Sooah yang terus menggenggam tangan Asahi.
"Maafin eomma" lirih Sooah.
Ada sesak yang tiba-tiba Asahi rasakan ketika wanita itu berucap demikian.
"Kenapa eomma minta maaf? Eomma gasalah" ucap Asahi.
Namun justru ucapan Asahi barusan malah menambah keluh dan sesak dalam diri Sooah.
"Kenapa kamu gak pernah temuin eomma lagi? Kamu gak pernah kangen sama eomma lagi ya?"
"Engga gitu eomma. Aku sering kok nemuin eomma, tapi dari jauh. Aku gaberani nyamperinnya hehe"
Sooah tersenyum, tangannya terulur mengelus surai hitam anak sulungnya. Dapat Asahi rasakan hangat yang kembali ia rasakan.
"Anak eomma ganteng²" ucap Sooah sambil menatap tulus wajah Asahi.
"Tapi aku paling ganteng kan? Iya lahh" balas Asahi membanggakan dirinya.
Sooah terkekeh "Pede banget kamu" ternyata sifat anaknya masih belum berubah.
"Eomma, aku mau liat ade² aku"
"Ayo eomma antar, pakai kursi roda ya?"
Asahi mengagguk setuju.
"Tadi sunoo juga nanyain kamu, tapi abis itu dia tidur lagi, katanya kalo kamu udah sadar tolong kabarin dia" ucap Sooah sambil mendorong kursi roda keluar dari ruang inap Asahi.
"Jake gimana, eomma?"
Sooah menghela nafas sebelum berucap "besok jake bakal jalanin oprasi, untuk saat ini dia blum sadar. Kita berdoa ya sayang, supaya oprasi adik kamu berjalan lancar"
Asahi tidah kaget, ia tau sejak lama perihal penyakit yang diderita Jake. Karena ia kerap mengikuti adiknya itu setiap kali dia konsul ke dokter dirumah sakit langganannya.
_______________________
Mendengar kabar bahwa ketiga anaknya masuk rumah sakit saja cukup membuat Sooah seperti ingin hilang dari dunia ini.
Bayangkan saja, seluruh nafas dirinya sedang tidak baik-baik saja. Pertama mendengarnya saja Sooah pingsan sampai berkali-kali.
Namun, beruntungnya dia bahwa banyak teman-teman dari anaknya yang menguatkannya untuk berdiri. Terlebih ia baru mengetahui penyakit yang diderita anak keduanya. Itu juga cukup membuatnya seperti gagal menjadi seorang ibu.
"Sunoo, sayang bangun yu nih kakak kamu udah sadar ada disini"
Sunoo melengguh lemas membuka matanya. Dapat ia tangkap Ada ibunya dan Asahi di samping ranjang kirinya.
"Kalian ngobrol aja dulu ya, eomma mau ke ruangan jake" ucap Sooah dijawab anggukan dari kedua anaknya.
Setelah sosok ibunya pergi dari ruangan tersebut, heningpun tercipta.
Mereka tenggelam dalam banyak pertanyaan yang berada dipikiran. Mencoba memilah mana yang akan menjadi topik awal dari permbicaraan pertama mereka setelah sekian lama.
"Bahu lo ga bisa digerakin?" Tanya Asahi mengakhiri tenggelamnya mereka dari pikiran masing-masing.
"Hmm"
"Makannya jangan sok mau nolongin gue, liat kan malah lo juga yang ikut cela--"
"Ceritain semuanya dari awal" ucapan Asahi terpotong begitu saja.
"Santai aelah, baru juga mulai akrab"
"Gue gasuka basa-basi, jadi cepet jelasin"
Asahi mendengus dan mengumpat dalam hatinya karena menghadapi sifat adiknya ini.
"Oke gue jelasin, tpi pls gue butuh minum soalnya ni cerita bakal panjang. Seenggaknya tenggorokan gue tetep aman pas udah nyelesain ni novel" Ucap Asahi kemudian meraih minum milik Sunoo yang berada di nakas.
Sedangkan Sunoo sudah menyiapkan telinganya untuk siap mendengarkan penjelasan langsung dari Asahi.
"Dulu, gue sering banget denger eomma sama appa berdebat tentang keberadaan gue di rumah itu. Perlahan gue tau siapa gue sebenernya, ternyata gue bukan anak kandung eomma. Eomma dlu susah punya anak, sampai eomma mutusin buat adopsi dari panti. Tapi appa ngelarang itu"
Asahi membasahi bibirnya sejenak "ternyata, tanpa sepengetahuan eomma, appa udah menghamili sekertarisnya sendiri. Itu bunda gue. Karena sifat appa yang angkuh dan semena-mena, pas gue lahir, appa misahin gitu aja gue dari bunda tanpa peduliin bunda. Setelah gue dapet kehangatan dirumah itu dari kasih sayang eomma sama appa. Gak lama eomma hamil jake"
"Setelah tau kebenarannya, gue jadi paham kenapa appa selalu bersikap beda ke gue. Mungkin lo gak tau kalau appa sering mukulin gue setiap bikin lo sama jake nangis. Pdahal gak semua murni kesalahan gue, tapi selalu gue yang jadi sasaran amarah dia. Awalnya gue pikir kalau gue anak tertua, tapi ternyata salah"
"Dimalam terakhir gue denger perdebatan appa sama eomma, appa bicarain pengen pulangin gue ke rumah bunda. Karena appa mau fokus ke lo berdua. Gue inget jelas disitu eomma nangis-nangis mohon sama appa supaya gak misahin gue sama dia. Tapi, apa daya eomma ngelawan kerasnya appa gak akan menang"
"Saat itu juga gue beraniin diri buat pergi sendiri nemuin bunda. Sebelumnya appa pernah ajak gue kerumahnya waktu itu. Jadi gue tau. Bunda kaget pas liat gue dateng bawa tas yang isinya baju. Disitu bunda nangis² pas liat gue. Gue pikir appa bakal dateng dan ajak gue pulang, tapi dagaan gue salah. Appa kesitu cuma ngasih uang dan kebutuhan gue lainnya. Disitulah gue mutusin buat tinggal sama bunda, bunda juga ganti nama gue jadi Asahi karena bunda gamau lagi orang-orang tau kalau gue putra dari pengusaha sukses itu"
"Dua tahun yang lalu, bunda pergi ninggalin gue untuk selama-lamanya, gue hidup sendirian dengan asuransi yang bunda bikin buat gue. Waktu itu gue coba buat nemuin appa lagi, minta keadilan buat hidup gue, karena gue juga anak dia. Tapi, appa seakan tuli dan gak mandang gue bahkan ngelirik aja engga. Karena itu gue terpaksa benci sama adik gue sendiri. Gue selalu nyari cara buat bikin hidup lo berdua ga tenang, lo bisa sebut gue goblok karena ngelampiasin ke lo berdua. Karena itu gue bner² minta maaf buat semuanya"
Asahi menyeka airmatanya yang entah sejak kapan mengaliri pipinya. Sama halnya dengan Sunoo yang menangis di sela-sela ia mendengarkan penjelasan panjang dari kakaknya itu.
________________________
Tbc.
See you guys♡
Gws cowok dinginnya engene♡
KAMU SEDANG MEMBACA
BITTER TEA || Kim Sunoo ENHYPEN [END✔]
Teen Fiction"Kamu bitter tea aku" _AliciaLee engene sini mampir, kali aja tertarik<3