"Permisi" sapa seorang suster rumah sakit.
"Iya ada apa ya sus?" Respon Sooah yang kini berada di depan ruang oprasi. Bersama Al, Sunoo, Heeseung, Nadine, bahkan Joohyuk.
Iya, kini Jake tengah melangsungkan oprasi. Tadinya, Jake akan hanya melakukan pemasangan ring. Namun, dokter mengkonfirmasi bahwa ada pendonor jantung. Awalnya Sooah dan Joohyuk menolak. Namun setelah difikir lagi, mereka menyerahkan apapun yang terbaik buat anaknya.
"Ini, ada surat dari pendonor untuk keluarga pasien" Sooah meraih surat tersebut dan memandangnya.
"Permi--"
"Sus sebentar. Kalo boleh tau, pendonor sakit apa ya?"
"Oh, setau saya, pendonor punya kelainan pada kedua ginjalnya. Saat ini sudah sangat parah, dokter sendiri bilang kalau hidupnya tidak akan lama lagi. Mendengar itu, dia lantas mengatakan kalau dirinya ingin berjasa kepada oranglain di akhir hidupnya"
Mendengar itu, Sooah sampai menitikkan airmatanya. Begitupun Al yang diam-diam mendengarkan dari belakang kursi roda Sunoo.
"Untuk keluarganya, bagaimana saya bisa bertemu?"
"Pendonor bilang, kalau dirinya tidak punya keluarga"
Sooah terdiam.
"Kalau begitu, saya permisi" Suster itu pergi setelahnya.
Sooah lantas membuka surat yang dilapisi amplop putih tersebut.
Setiap baris tulisan indah itu berhasil meraup atensi milik Sooah. Sampai tiba-tiba tubuhnya melemas, matanya memanas, dadanya sesak. Melihat nama itu tertera jelas di surat tersebut.
Dengan sigap, Joohyuk menahan tubuh istrinya yang tumbang.
"Engga, ini ga mungkin" racaunya.
Semua orang panik melihat Sooah yang tiba-tiba menangis histeris.
"Eomma ada apa?" Tanya Sunoo yang ikut panik.
"ARTHUR!!"
Semua orang membeku. Joohyuk langsung paham apa yang terjadi. Lantas ia merebut surat tersebut. Seakan tersengat listrik tubuhnya ikut melemas. Sunoo yang tidak bisa menggerakan tubuhnya hanya mencoba menepis pikiran negatif.
Hallo.
Pertama-tama aku mau bilang terimakasih untuk Jake. Karena mau menerima jantung ini. Siapapun yang membuka surat ini pertama, aku cuma mau bilang, terimakasih.
Aku yakin, pasti yang buka pertama itu bidadari paling cantik yang udah sayang sama aku melebihi apapun.
Eomma, terimakasih udah sayang sama aku seperti eomma sayang sma anak kandung eomma. Moment kita emang gak banyak, tapi aku selalu inget moment dimanapun saat kita bareng-bareng. Terimakasih juga udah meluk aku lagi, seenggaknya rasa rindu aku udah terbayar sebelum aku pulang.
Untuk appa, maaf udah benci appa. Tapi, aku udah maafin kok, rasa sayang aku ternyata lebih besar dari rasa benci ini. Keinginan aku udah tercapai untuk liat wajah appa lagi.
Dan terakhir buat dongsaeng laknat gue. Woi, lo berdua harus rajin belajar supaya sukses. Terutama lo Jake, karena lo bakal ganti posisi appa. Gue gak mau ya dari atas liat perusahaan besar itu bangkrut gara-gara lo berdua. Terus liat lo berdua jadi gelandangan. Dih engga elite banget, jadi rakyat jelata dong. Sorry buat kelakuan gue selama ini yang buat hidup lo berdua gak tenang.
Jake, jaga baik-baik jantung ini. Ingetin kesemua, kalau gue gak pergi dari manapun. Gue tetep hidup di tubuh lo. Dan gue tetep mantau semuanya dari sana. Jadi, jangan bandel. Kalo bandel gue aduin lo. Sama lo juga sunoo!!
KAMU SEDANG MEMBACA
BITTER TEA || Kim Sunoo ENHYPEN [END✔]
Teen Fiction"Kamu bitter tea aku" _AliciaLee engene sini mampir, kali aja tertarik<3