TIGA PULUH SEMBILAN 🌱

193 30 1
                                    

Remaja 18 tahun itu terkapar lemah di aspal. Setelah di pukul habis-habisan oleh oknum yang sangat tidak bertanggung jawab. Wajah nya dipenuhi lebam dan mulutnya memerah akibat memuntahkan darah.

Dari sayup-sayup matanya. Ia bisa melihat ada sekitaran tiga mobil menghampiri mereka. Setelahnya keluarlah orang yang sedari tadi Sunoo tunggu.

Heeseung, Jay, Jake, dan Sunghoon keluar dari mobil dengan emosi yang meluap-luap. Bahkan Jay sudah sangat siap memukul anak buah Jisung yang seolah-olah menantang dirinya.

Bughh

Dan benar saja, Jay langsung melayangkan pukulan mautnya.

Dua mobil lainnya itu ternyata anak buah Jay. Sengaja Jay mengajaknya agar rencana lebih cepat selesai. Ada sekitar delapan orang suruhan Jay langsung menghabisi anak buah Jisung.

Heeseung langsung membantu Sunoo berdiri. Untunglah anak itu kuat, ia hanya berjalan pincang sekarang.

"Hyung, lo sama sunoo cepet cari Al. Biar kita yang urus tikus-tikus ini" teriak Jay di tengah perkelahiannya.

"Cepetan hyung, ngapa lo bengong!" Titah Sunghoon yang emosi karena Bisa-bisanya Heeseung malah bengong memperhatikan mereka. Mungkin ia khawatir.

Setelah mendapat gertakan dari Sunghoon, Heeseung buru-buru memapah Sunoo masuk ke mobilnya. Dan melesat begitu saja meninggalkan teman-temannya yang tengah berkelahi.

"Skarang gimana? Gue dari tadi udah ketinggalan jejak mereka" racau Sunoo di kursi penumpang.

"Lo tenang aja, gue selalu pasang gps di HP al"

"Lo yang terbaik hyung"

Heeseung langsung memberi ponselnya ke Sunoo. Agar cowok bermanik rubah itu yang membaca maps. Biar dia yang fokus untuk menyetir.


_____________________________

Gadis Lee itu mengerjabkan matanya, sayup-sayup manik hazel itu berusaha terbuka menyesuaikan cahaya di sekitarnya. Kepalanya terasa sangat sakit sekarang, pening seperti seluruh pandangannya berputar mengelilinginya.

Disaat ia hendak beranjak, kala itu ia menyadari jika dirinya berada di sebuah ranjang dengan tangan yang diikat di headboard kayu, begitu pun dengan kedua kakinya yang diikat kuat oleh tali tambang besar berwarna putih.

Al bisa merasakan hawa tidak enak didalam ruangan ini. Ruangan sempit yang terdapat rak buku disamping tempat tidurnya, dan ada sebuah meja dengan komputer di atasnya. Bau apek, seperti tidak pernah dibersihkan, bahkan buku-buku yang tersusun rapih di rak sudah berdebu.

Dengan nafas yang tersendat-sendat akibat menangis, Al berusaha untuk melepas tali yang mengikat tangannya. Namun usahanya tidak membuahkan hasil, ia malah melukai tangannya karena gesekan kuat dari tali tersebut.

Brak

Pintu kamar terbuka menampilkan sosok orang yang sangat Al benci. Namun sekaligus takut. Takut cowok itu akan berbuat yang aneh-aneh dengannya.

"Halo al hehe, cepet bgt bangunnya, baru gue tinggal sebentar"

Al hanya diam dengan nafas yang menggebu. Ia masih berusaha supaya tangannya bisa terlepas dari tali tersebut.

"Hei jangan dipaksa, tangan lo bisa luka"

Al memicingkan matanya. Sorot mata kebencian sekaligus ketakutan.

Perlahan Jisung berjalan menghampiri kursi putar di samping tempat tidur. Ekspresi wajahnya sulit diartikan menurut Al.

"Ternyata Alicia Lee lebih bodoh dari yang gue bayangkan. Pikiran polos lo bahkan dengan mudah gue kendaliin— gimana? Akting gue bagus kan?" Ucap Jisung dengan senyum liciknya.

BITTER TEA || Kim Sunoo ENHYPEN [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang