Hari ini adalah hari pertama Beomgyu bersekolah disekolahnya yang baru, terpampang wajah gembira bercampur gugup diwajahnya. Sebenarnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan setelah mengingat bahwa beomgyu adalah orang yang pandai bergaul.
Dan pagi ini mereka berangkat pagi sekali karena Taehyun terus-terusan mendesak beomgyu untuk bergerak cepat agar tidak tertinggal bus. Beomgyu sih oke aja karena ia juga terbiasa berangkat pagi disekolahnya yang lama.
Bus berhenti dihalte sekolah, siswa-siswi yang menunggangi bus itu mulai menghamburkan diri keluar dari sana begitupun dengan Taehyun dan Beomgyu.
Beomgyu menatap kagum gedung besar bertajuk sekolah baru dihadapannya ini, luas, megah, dan terlihat nyaman. Berbeda dengan sekolah lamanya yang terlihat amat tertutup dan privasi membuat beomgyu sedikit tidak leluasa.
"Wahh"
Ia tengah sibuk mengagumi bangunan itu sampai ia lupa bahwa Taehyun ternyata sudah meninggalkannya.
Beomgyu tak henti-hentinya tersenyum sembari membungkuk hormat kepada guru dan beberapa murid yang berlalu lalang, berbeda dengan Taehyun yang berjalan dengan pandangan lurus tak berminat menoleh kemanapun.
"Kak Taehyun sekalian anter gyu keruang kepala sekolah ya"
Taehyun tak menjawab, ia hanya berjalan tanpa mengubah ritme jalannya. Beomgyu sedikit mendengus tapi kemudian ia urungkan karena ia tidak mau menganggu Kakak sepupu dinginnya ini.
Keduanya telah sampai di depan pintu yang entah ruangan apa itu Beomgyu tidak tahu.
"Masuk gih, gua ke kelas duluan"
Setelah mengucapkan kalimat itu Taehyun melenggang pergi meninggalkan beomgyu yang kebingungan.
"Ini ruangan kepsek?" Monolognya.
-
-
-
Seperti hari pada biasanya Taehyun selalu sendiri, duduk dibelakang pojok kanan dekat jendela. Ia terbiasa sendiri apalagi setelah ia menyadari bahwa dirinya adalah..
Brakk
Meja Taehyun di gebrak seseorang yang baru saja datang dari pintu belakang bersama komplotannya.
Taehyun menatap mereka tanpa minat, ia masih dalam pendiriannya bermain game digadget nya. Tapi seseorang yang baru saja datang tadi menarik kerah baju taehyun sampai sang empu dilempar ke lantai.
"Astaga lembek banget, lawan gue dong" Ucap si bos komplotan itu.
Taehyun masih diam sembari merapihkan pakaiannya yang berantakan.
Salah satu dari komplotan itu menghampiri Taehyun dan menyiram satu botol cola dari atas kepala Taehyun. Taehyun hanya menutup matanya sabar sembari mengumpati manusia-manusia tak punya hati itu.
Karena sudah tersulut emosi, taehyun mencekal tangan si pelaku dengan erat dan mendorongnya sampai si empu terhuyung ke meja dibelakangnya.
"Wah berani ternyata"
"Dasar anak anj—" Belum menyelesaikan perkataan dan niat menonjok Taehyun tiba-tiba sang ketua kelas Soobin masuk kedalam membawa beberapa buku. Mungkin jam pelajaran akan kosong lagi, Taehyun membencinya.
Soobin memukul keras meja guru guna mencari atensi dari teman-temannya yang ribut dengan urusan masing-masing. Taehyun berucap syukur karena soobin datang tepat waktu, tepat sebelum ia mendapat bogem mentah dari lawannya.
Iya, siapa yang sangka jika seorang Kang Taehyun si tampan dan berkarisma adalah salah satu Korban Buli di sekolah. Alasannya cukup tidak logis dan menjengkelkan karena yang menjadi alasan mereka membuli Taehyun adalah Karena ketampanan dan kepintaran darinya.
Taehyun juga tidak habis pikir dengan jalan pikiran mereka, bahkan ia hanya bisa tersenyum miris dengan nasibnya ini.
Choi Yeonjun sang ketua komplotan itu yang menjadikan bahwa Taehyun adalah bahan buli yang kesekian kalinya, diikuti dengan Lee Jeno, Felix, dan Hwall. Komplotan ini memang sudah di kenal sebagai pembuli dan pemalak tapi mereka yang mengatahui nya enggan melaporkan hal itu karena mereka takut akan ancaman yang komplotan itu beri.
Taehyun berjalan keluar kelas tanpa memperdulikan Soobin yang tengah menjelaskan sesuatu di depan. Soobin menatap kepergian Taehyun dengan gelengan iba.
Tak disangka, dipertengahan jalan ia bertemu dengan beomgyu yang mungkin akan baru masuk kedalam kelasnya. Beomgyu menatap Taehyun khawatir bahkan ia sekarang tengah sibuk mengintrogasi Taehyun dengan beberapa pertanyaan.
"Tyun? Kak Tyun kenapa?"
Bodo amat sama beomgyu yang dari tadi ngoceh, lebih baik Taehyun melanjutkan perjalanannya menuju Toilet.
Beomgyu masih setia mengikuti Taehyun sampai toilet, mau bagaimana pun ia harus tahu Taehyun itu kenapa.
Ia menatap sedih Taehyun yang sedang sibuk mengguyur rambutnya yang sudah bau cola, ia juga sesekali membantu Taehyun membersihkan bajunya tapi tangan beomgyu malah ditepis kasar oleh Taehyun.
"Masuk kelas sana! " Perintah Taehyun
"Nanti aja, aku tunggu Tyun selesai dulu"
Taehyun menatap tajam beomgyu, membuat si empu sedikit terintimidasi.
"Jangan jadi pembangkang, beomgyu"
"Tapi—"
"MASUK"
dengan keterkejutan mendengar gertakan dari Taehyun, beomgyu dengan segera meninggalkan Taehyun di dalam sana.
Beomgyu berjalan lesu menuju kelasnya, hatinya masih gelisah dengan keadaan Taehyun. Ah terserah, lagipula Beomgyu terlalu sakit hati dibentak Taehyun tadi.
-
-
-
See you🌱
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Bear | Taegyu [END]✔
Fiksi Penggemar"Gua suka sama lo" "Gyu juga suka tyun" "Yaudah ayo pacaran" "Gaboleh, tyun kan kakaknya gyu" "Asw" ©whatthewaeng Rank 🥇#tomorrowxtogether (14-06-2022)